Bagian 21

1231 Words

Disa membuka pintu kamar dengan gerakan pelan, tapi sorot matanya penuh amarah yang ditahan. Napasnya sedikit memburu, dadanya sesak melihat Adrian begitu saja duduk di sofa sambil memegang buku hitam itu—buku peninggalan almarhum kakaknya, Dira. Tanpa pikir panjang, Disa melangkah pelan ke arah belakang Adrian. Langkah kakinya ringan di atas lantai apartemen yang dingin. Begitu sampai di belakang pria itu, tangannya terangkat, menepuk punggung Adrian dengan sedikit kesal. “Abang...” suara Disa pelan tapi jelas, penuh nada protes. Adrian yang tidak menyadari kehadiran Disa langsung tersentak kaget. Refleks, tubuhnya berbalik. Namun karena jarak mereka terlalu dekat, lengan Adrian tanpa sengaja menyenggol bahu Disa. Tubuh mungil Disa kehilangan keseimbangannya. Dia terhuyung ke belakang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD