"Delisa itu...emang adiknya Hafiz." Reza terkekeh, "lo bohong.." ucapnya tajam. "Gue gak bohong.." ujar Bram tergagap. Danar menepuk pundak temannya itu pelan, "gue mohon Bram, kasih tau kita yang sebenarnya. Kita butuh kejujuran lo saat ini.." tegasnya. "Gue mohon, gue gak mau kehilangan istri gue lagi.." lirih Reza. Bram menghela napas dan mengacak rambutnya kasar. Ia kembali duduk di kursinya dan memejamkan mata sejenak. "Excuse me, here's your order. Enjoy the meal.." Suara pelayan yang baru saja datang dan menghidangkan beberapa makanan di meja mengintrupsi ketiga orang yang saling terdiam itu. Setelah mengucapkan terima kasih, pelayan itu pergi sesudah membungkuk dan tersenyum sopan pada ketiganya. "Jadi...bisa kasih tau kita yang sebenarnya terj

