Bab 37. Demam

800 Words

“Ibu mana?” tanya King pada kedua ART-nya. “Ibu di kamar, Pak,” jawab Minten. “Kamar? Tidak makan siang?” “Sepertinya Ibu menunggu Bapak.” “Tapi kan biasanya dia …” King menautkan alis. “Ya sudah. Kalian siapkan makan siang, saya akan panggil Ibu.” Minten dan Halima mengangguk. “Apa tidak sebaiknya kita katakan ke Bapak kalau Nona Eren datang?” tanya Minten menoleh melihat Halima. “Nanti saja. Soalnya Bapak sepertinya khawatir.” Minten mengangguk. King mengetuk pintu kamar, seraya memutar gagang pintu kamar, ia masuk dan melihat Nilam tengah berbaring menyelimuti dirinya. “Nilam, ada apa? Kamu sakit?” tanya King menghampiri Nilam, lalu duduk di tepi ranjang. Nilam menyadari kehadiran suaminya, namun ia memilih diam, ia masih kesal dan ia masih tidak percaya dengan apa yang ia de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD