"Maaf aku menganggu kalian bekerja," lirihku. Entah kenapa aku yang malah merasa bersalah di sini, bukankah seharusnya aku marah-marah melihat suamiku bersama wanita lain? Ah ... kadang kala beban rasa bersalah di masa lalu akan terus membuat kita tidak berdaya terhadap apapun. Mungkin jika saat menikah tidak ada masa lalu yang buruk, aku bisa berbuat apapun yang aku inginkan. Termasuk marah saat melihat suamiku bersama wanita lain. Kutarik kembali handle pintu dan hendak menutupnya. "Tunggu!" cegah Mas Damar. Aku diam terpaku, tidak jadi menutup pintu itu namun tetap menggenggam handle pintu tersebut. Kulihat lelaki dengan kacamata bertengger di wajahnya itu bangkit dari duduk dan berlari ke arahku. Ah, kenapa dia semakin tampan jika memakai kacamata. Aku tak pernah melihatnya memak

