Part 2 Castle

1310 Words
     Sebuah ruangan Castel terasa begitu tegang dengan aura yang menguar dari tubuh pemimpin mereka. "BODOH!!!" suara dentuman keras terdengar di ruang rapat sebuah Castle, sang Kings sangat marah karena mahkluk bodoh tak berdarah telah mengetahui bahwa ia telah menemukan calon Queen-nya. Sangat berbahaya jika musuh-musuhnya mengetahui bahwa ia telah menemukan separuh jiwanya, itu akan menjadi titik kelemahan sang Kings.      Renald menghancurkan apa saja yang berada di hadapan nya, ia memiliki kekuatan yang sangat kuat di bandingkan dengan witch lain.  karena dia adalah  seorang King of witch. Emosinya meluap mendengar rahasia yang ia jaga telah bocor karena seorang penghianat dari dalam Castle, Renald bersumpah! siapapun yang berani menyentuh gadis kecilnya akan hancur saat itu juga!.      John selaku panglima Castel mencoba menghentikan Renald yang membabi buta, jika di biarkan Castle ini akan hancur!. John adalah orang kepercayaan Renald juga sahabat karibnya, baru saja john hendak melangkah, ia sudah terlempar ke dinding dan darah segar keluar dari mulutnya.      Memang akhir-akhir ini semenjak Renald bertemu dengan keyra emosi pria itu sangat mudah terpancing, terlebih lagi jika menyangkut keselamatan calon Queen mereka. Namun, hal ini cukup wajar jika seorang Kings ingin melindungi Queen-nya. Itu adalah hukum alam yang tidak bisa di tentang.      Jika seperti ini Jonh harus menghubungi Queen Helen, ibu dari Renald.  karena hanya dia yang mampu menenangkan seorang Kings yang sedang di selimuti kabut amarah.      "Hormat saya Queen, King Renald lepas kendali dan sudah menghancurkan sebagian Castle!"    John menghubungi Queen Helen melewati pikiran atau telepati.      "Mengapa bisa terjadi John?"      "Ceritanya panjang Queen, segeralah datang sebelum Kings membahayakan rakyat kita"      John mencoba berkonsentrasi untuk membentuk tameng sihir atau biasa di sebut barrier, supaya Renald tidak akan keluar Castle  dan membuat rakyat witch terluka. Tameng Itu akan mengulur waktu untuk menunggu Queen Helen datang. Memang Queen Helen mempunyai Castle berbeda dengan anaknya Renald. Karena Helen adalah seorang wizard.      Jika saja calon Queen-nya sudah tau bahwa Renald adalah seorang witch, maka sudah John pastikan ia akan membawanya ke Castle untuk menenangkan sang Kings yang sensitive ini.      "Renald hentikan!!!,apa kau sudah gila?!!" Sembur Helen yang  baru saja datang dan di sambut oleh para mayat prajurit dan bongkahan batu yang hancur, sedangkan John sedang memegangi dadanya yang sesak akibat kehabisan tenaga. Panglima Castle itu bernafas lega.      "Mom..." lirih Renald menghentikan kekacauan yang ia buat, matanya yang semula hitam pekat kembali menjadi biru laut yang indah.      "Apa kau tidak bisa menahan emosi mu, Renald!!"      "Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh miliku, mom!" tukas Renald penuh ancaman, Queen Helen menghela nafas lelah, memang anaknya ini sedikit keras kepala dan tempramental!, harus penuh kesabaran dalam menghadapinya. Meskipun begitu Renald adalah seorang pemimpin yang adil dan tegas, maka tidak mengherankan jika banyak clan memendam iri bahkan dendam kepada anaknya..      "Jika kau tidak ingin keyra terluka maka bertindaklah!!, bukan dengan kau menghancurkan Castle ini, bahkan melukai prajuritmu yang tidak bersalah!!" murka Helen, Helen tau jika calon Queen of witch adalah keyra, seorang manusia karena john sudah mentransfer memory melalui pikiran sehingga ia paham betul apa yang di khawatirkan anak nya yang kini tengah mengamuk.      Sebenarnya Helen sempat terkejut dengan kenyataan itu, tapi apalah daya. Mungkin moon goddes mempunyai takdir lain untuk kebaikan putra semata wayang nya itu. Helen hanya bisa mendoakannya.      "Aku hanya takut dia terluka mom, pasti banyak black witch dan musuhku lain yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan ku" suara Renald melunak, Tidak akan ia biarkan jika ada yang menyentuh gadisnya. Camkan itu! ******      Saat ini keyra sedang berkutat dengan alat-alat dapur untuk menyiapkan makan malam. Sepuluh menit yang lalu Anne menelfon karena ingin berkunjung ke Apartement keyra untuk makan malam bersama. Selain Anne menjadi teman kantornya, Anne juga sudah keyra anggap sebagai kakak kandungnya sendiri, meskipun Anne terkadang sangat menyebalkan, namun Anne sangat menyayangi keyra dan sering membantu. Begitu juga dengan Keyra, sangat menyayangi Anne karena gadis itu adalah Kaka yang sempurna bagi Keyra.      Harum masakan  menyeruak di ruang makan minimalis itu, semenjak kedua orang tuanya meninggal, keyra memang belajar mandiri. Ia segera menata hasil karyanya itu di meja makan, Keyra  tersenyum puas saat semuanya telah usai, Keyra yakin Anne akan menyukai masakannya ini. Dilihat dari penampilannya yang menggugah selera.      Keyra melenggang pergi memasuki kamarnya untuk membersihkan diri dan segera bersiap-siap karena setelah makan malam, Anne akan mengajaknya ke suatu tempat yang katanya dapat menghilangkan penat. *******      Kini keyra sudah siap dengan balutan dress tanpa lengan berwarna merah selutut, rambutnya ia kuncir kuda dan menyisakan beberapa helai di samping, lengkap dengan make up tipis di wajahnya dan juga high heels. Terlihat sangat manis dan cantik. Ting Ting Ting Pasti itu Anne... Keyra melangkahkan kaki membuka pintu. Ceklek      Terpampanglah wajah Anne sangat cantik dengan balutan dress gold di atas lutut dan rambut ikalnya yang di gerai. Gadis itu terlihat lebih dewasa dari biasanya.      "Wah... kau sangat cantik Ann dan Errr seksi?" ucap keyra menilai, Anne hanya mengendikan bahu acuh lalu berjalan masuk menuju meja makan. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya di kursi meja makan tanpa sungkan sedikitpun. Maniknya menatap penuh minat hidangan di depannya.      "Apakah tidak masalah jika aku berpakaian seperti ini?" Tanya keyra merasa tidak nyaman.      "Sudahlah kau sangat cantik, ayo kita makan setelah itu berangkat" suruh Anne yang entah sejak kapan sudah melahap masakan keyra yang sangat lezat. Keyra memutar bola mata, menjatuhkan bokongnya di kursi. Ia hanya memperhatikan Anne tanpa minat.      "Sebenarnya kita akan pergi kemana Ann?" tanya keyra setelah Anne menghabiskan makananya, sungguh ia sangat penasaran sebenarnya kemana Anne akan mengajaknya nanti.      "Tenang saja key aku tidak akan macam-macam, lagi pula kau sudah besar jadi ini saatnya kau tau dunia luar" jawab Anne cuek. "huffttt... baiklah" *****      Kegelapan malam di sinari terangnya rembulan, membuat hati tentram, dinginya malam terasa menusuk kulit halus keyra.      Ia memasuki mobil Anne di kursi penumpang sedangkan Anne di kursi kemudi. Anne menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, "key, aku baru mendengar jika Mr.Wilsen belum mempunyai kekasih" celetuk Anne berbinar-binar memecahkan keheningan, sesekali mengklakson jika ada mobil yang ugal-ugalan "hufftt... apa mereka tidak bisa mengemudi dengan benar?!" gumam Anne menggerutu.      Keyra hanya melirik Anne sekilas "kau menyukai Mr.Wilsen ?" tebak keyra ragu. Ia mengambil sebuah air mineral yang biasa Anne siapkan untuknya di dalam mobil.      Anne memutar bola matanya malas, "ya ampun key !kau bertanya padaku?hahaha bahkan seisi kantor sangat menyukai Mr.Wilsen"      Keyra hampir saja tersedak air mineral yang diminumnya, apakah begitu menarik boss menyebalkanya itu?. Keyra tak habis fikir, sepertinya pengelihatan teman kantornya benar-benar bermasalah. *******      Anne memarkirkan mobilnya karena sudah sampai tujuan. "Ann, apa kau serius?" tanya keyra membelalak melihat sebuah gedung di sana.      "Kapan lagi kita akan ke sini, hari ini saja kita lepaskan semua masalah yang kita punya" ucap Anne bersemangat dan membuka pintu mobil. Ia sedikit merapihkan penampilannya.      Sedangkan keyra masih melongo tidak percaya bahwa Anne mengajaknya ke tempat seperti ini. "Jangan bilang ini pertama kalinya kau ke sini, key?" Tanya Anne memicing curiga. Keyra hanya menganggukan kepala. Anne memutar bola matanya malas, jadi ia tepat membawa temanya ini supaya tidak kudet-kudet amat lah ya.      "Ayolah, turun. pasti kau akan bersenang-senang di sini" bujuk Anne menarik tangan keyra.      Ya, ini sebuah Club yang terkenal di London, bahkan usianya baru 19 tahun!!, benar-benar Anne, jika bukan temanya akan keyra hilangkan dari bumi!.      Akhirnya keyra menyerah, ia mengikuti permintaan Anne dengan perasaan setengah hati.      Kedua gadis itu melangkah masuk sebelum di hadang dua pria bertubuh besar, dengan pakaian serba hitam. "Bisa anda tunjukan kartu anda nona?" Anne mengangguk, mengeluarkan sebuah kartu dari tasnya dan memberikan kepada dua pria tadi. What?      Bahkan Anne sudah mempunyai kartu member di club ini, jangan bilang dia sering ke sini!!!.      Bau alkohol menyeruak ke dalam indra penciuman keyra, dentuman musik dan lampu-lampu sedikit membuatnya pusing karena ini baru pertama kalinya keyra menginjakan kaki di sebuah Club.      "Selamat Bersenang-senang!!" ucap Anne sedikit berteriak, Anne langsung mengajak keyra duduk di salah satu meja bar. "Aisshh..."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD