Rora membunyikan klakson keras-keras. Ciiit! Motor berhenti di tepi jalan yang sunyi diterangi lampu jalan remang. “Ada apa?” tanya Rami sambil melepas helm. “Kita kemana, nih?” sahut Rora, wajahnya sedikit kesal karena dari tadi hanya mutar tanpa arah pasti. Rami menoleh ke Epi yang menatap lurus ke depan, matanya tajam seperti sedang menghitung sesuatu di kepalanya. “Markas dan gudang mereka,” jawab Epi singkat tanpa menoleh. Rora mengangkat alis. “Apa kita berpencar aja biar lebih cepat?” tanyanya. Epi menatapnya sebentar lalu menggeleng pelan. “Enggak usah. Ingat, kita gak bawa senjata. Kita santai aja ngintai mereka. Yang jelas, kita udah tahu rumah utama itu kosong. Lihat tadi? Gak ada satu pun ajudan di sana.” “Bener juga,” sahut Rami pelan, menatap Epi dengan kagum. “Apa mu

