Bab 19

1101 Words

Pagi hari di Arjuna Flame dimulai lebih cepat dari biasanya. Para staf datang dengan langkah lebih ringan, seakan energi Dante yang biasanya tegas tetapi stabil telah berubah menjadi sesuatu yang… terlalu intens. Theo berdiri di depan papan jadwal, mengutak-atik catatan prep tanpa jelas. Ia tahu ada badai yang sedang membentuk awan—dan pusatnya hanya satu: Kana Maharani Gayatri. Sementara itu, Dante berdiri di dapur tastings, menyiapkan sebuah hidangan baru. Piring porselen putih—bersih, dingin, sempurna. Kuah panas beraroma jeruk purut dan lada hitam mendidih ringan di saucepan. Potongan ikan baramundi yang dimarinasi semalaman di tangan Dante tampak seperti karya seni. Tapi bukan itu pusat pikirannya. Yang memenuhi kepalanya hanyalah suara Kana dari tadi malam: “Kalau aku ancaman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD