Prolog..
Dipagi hari seorang gadis cantik bernama Viona tampak tengah melayani pembeli, sedari tadi tangan dan mulutnya tak pernah diam untuk melayani pembeli yang terus berdatangan ke tempat jualannya.
Ia tadi bangun agak kesiangan karna membaca n****+ yang tak sengaja ia temukan dijalan, hingga saat ia datang untuk berjualan para pembeli sudah mengantre di depan kiosnya.
Setelah selesai melayani para pembeli yang mengantre ia merasa lega karna akhirnya ia bisa istirahat sebentar, hingga datanglah lagi seorang wanita paru baya yang memakai banyak emas datang..
"Buah mangga ini sekilo berapa neng?!" tanya seorang ibu-ibu ketus.
Dan dengan senyuman ramahnya gadis itu pun menjawab "Murah aja, 15 ribu sekilonya buk.." ucap Viona tersenyum ramah.
"Ck mahal banget, di tempat sebelah harganya cuma 5 ribu sekilo.." ucap ibu itu membuat gadis itu menghela napas.
Lagi-lagi ibu-ibu memakai cara ini untuk mendapatkan harga murah, padahal jualan gadis itu sudah yang paling murah di antara yang murah karna Sekarang mangga sedang tidak musimnya...
"Kalo gitu ibu beli di tempat sebelah aja, disini harganya memang segitu buk.." ucap Viona tetap ramah, namun bukannya di jawab ramah lagi ibu-ibu itu tampak marah.
"Kamu nyepelein saya hah!!" Marah ibu-ibu itu berteriak.
"Ha?" Bingung Viona saat ibu-ibu didepannya tiba-tiba marah.
"Maaf buk tapi___
"Alah diam kamu.." ucap ibu-ibu itu marah..
Gadis itu tampak diam mengikuti apa yang ibu itu mau, membuat ibu-ibu itu semakin marah.
"Kenapa diam kamu, beneran nyepelein saya kamu hah?" ucap ibu-ibu itu lagi-lagi marah.
Gadis itu menghela napas pelan, lagi-lagi ia disalahkan....
"Kan tadi ibu yang nyuruh saya diam.." ucap Viona enteng.
"Kamu___
"Sudahlah buk, sekarang mau ibu apa? gak enak sama yang lain kalo ibu terus-terusan teriak-teriak kaya gini.." ucap gadis itu saat melihat kesekeliling semua orang tampak menatap mereka karna suara ibu-ibu pembeli ini sangat keras seperti memakai Toa..
"Saya juga gak akan marah-marah kalo kamu gak buat saya marah hah!! saya kemari juga mau beli mangga ini.." ucap ibu-ibu itu ngegas.
"Hmm baik kalo begitu, mau berapa kilo buk?" Tanya Viona lagi.
"Saya mau 10 kilo.." ketus ibu-ibu itu membuat Viona tampak senang karna ibu-ibu didepannya ternyata mau membeli banyak.
"Baik biar saya__
"Biar saya saja yang pilih, nanti dikasih yang jelek mangganya sama kamu.." ketus ibu-ibu itu dengan kasar mengambil kantong keresek dan mulai memilih-milih buah mangga..
Gadis itu yang melihat ibu-ibu itu hanya bisa terdiam, ia tak bisa marah dengan sikap pembeli ini, karna bagaimanapun pembeli adalah raja.
Ibu-ibu itu tampak mengacak-acak buah mangga yang sudah disusun rapi oleh gadis itu membuat gadis itu agak kesal dengan sikap ibu-ibu itu yang menurutnya sangat mengesalkan, namun namanya juga pembeli dan ia adalah penjualnya jadi ia harus sabar kan??
"Sudah buk??" Tanya Vioana, saat melihat sudah ada 10 kantung keresek penuh didepannya.
"Kalo saya belum bilang apa-apa berarti belum..lagian ini mana ada 10 kilo.." ucap ibu-ibu itu ketus membuat gadis itu terdiam.
Belum ada 10 kilo bagaimana?? di kereseknya saja semuanya penuh, dasar ibu-ibu ini huh gadis itu harus banyak sabar karna bagaimanapun penjual hanya melayani apa yang diinginkan pembeli.
Tak terasa sudah beberapa lama, ibu-ibu itu memilih mangga, sedari tadi banyak pembeli yang membeli buah gadis itu namun tak lama seperti ibu-ibu ini.
"Ini sudah..." Ucap ibu-ibu itu, menyerahkan kantung keresek yang ke 15nya pada gadis itu.
"Mm baik biar saya kilo dulu yah buk.." ucap Viona tersenyum, karna Akhirnya ibu-ibu ini selesai juga, meski buah-buahannya jadi berantakan tapi tak apa karna ibu ini membeli cukup banyak
"Gak usah, ngapain dikilo-kilo segala!! saya yakin ini ada 10 kilo..." Ucap ibu-ibu itu ngegas.
"Tapi buk semuanya juga harus dikilo agar ___"
"Gak usah dikilo-kilo, yang ada kalo dikilo jadi berkurang... Bisa aja kan kamu curang menambahkan kiloannya dan___
"Yaallah buk saya gak pernah berbuat curang.." ucap Viona itu kesal karna ibu-ibu ini memfitnahnya.
Masih untung hanya memfitnahnya saja, tapi suara ibu-ibu ini sangat keras membuat semua orang menatap kearah mereka.
"Sudahlah cepat katakan berapa semuanya.." ucap ibu-ibu itu ngegas.
"Saya kilo___
"Saya bilang gak usah yah gak usah, saya yakin ini semuanya benar ada 10 kilo.." ucap ibu-ibu itu ngegas.
"Gak bisa gitu dong buk, semuanya tetap harus dikilo dulu biar jelas.." ucap gadis itu yang sudah sangat kesal.
"Ck saya bilang gak usah yah gak usah... yang ada kamu nanti berbuat curang sama saya, saya udah biasa sama modus-modus pedagang seperti kamu.." ucap ibu-ibu itu membuat gadis itu kesal.
"Kalo saya modus dan curang ngapain ibu beli di tempat saya.." kesalnya, kali ini kesabarannya sudah hampir habis...
"Sialan kamu!! Ini semuanya..." Ucap ibu-ibu itu melemparkan uang sebesar 50 ribu pada gadis itu.
"Apa maksudnya___
"Ehh ibu mau dibawa kemana semua mangga-mangganya buk.." ucap Viona berteriak, saat ibu-ibu itu mengambil semua kantung keresek mangga-mangga yang tadi ia pilih dan melarikan diri.
"Yah mau saya bawa lah.. lagian sudah saya bayar kan?? jadi buah mangga ini punya saya.." ucap ibu-ibu itu galak.
Dengan cepat gadis itu keluar dan dengan cepat pula ia mengambil semua kantung keresek yang berisi mangga-mangga itu.
"Apa-apaan ini hah!!!" Marah ibu itu saat mangga-mangganya diambil oleh gadis penjual buah-buahan itu.
"Ini saya kembalikan uang ibu..." Ucap Viona dengan santai memberikan uang yang diberikan ibu-ibu tadi.
Enak saja ibu ini, sudahmah gak mau dikilo bayarnya cuma 50 ribu aja lagi, ck..ck ck yang bener aja ia bakal rugi dong...
"Apa maksudmu, kenapa kamu ngembaliin uang saya hah! balikin mangga saya sini!!!" Marah ibu-ibu itu.
"Maaf saya gak jadi jual buahnya sama ibu, jadi lebih baik ibu cari tempat lain saja untuk membeli buahnya.." ucap Viona membuat ibu-ibu itu tampak marah.
"Sialan kamu, beraninya kamu sama saya hah!! Masih untung saya mau beli dagangan butut kamu itu.." marah ibu-ibu itu menarik perhatian sekitarnya.
"Lebih baik ibu pergi.." ucap Viona saat ibu-ibu itu sepertinya ingin memancing keributan disini..
"Kamu mengusir saya iya?? Kamu tak tau jika suami saya adalah pejabat di kota ini!!" Marah ibu-ibu itu sambil menunjuk-nunjuk gadis itu.
"Saya gak tau buk, dan juga gak mau tau sih.." ucap Viona itu santai.
Ia benar-benar malas untuk berdebat Sekarang, apalagi berdebat sama ibu-ibu macam ibu-ibu didepannya ini...
"Asal kamu tau yah, suami saya itu pejabat besar dikota ini dan suami saya juga adalah orang terkaya di kota ini, saya bisa tuntut kamu.." Teriak ibu-ibu itu.
"Orang terkaya tapi bayar mangga aja masih nawar.." ucap Viona lagi-lagi santai membuat ibu-ibu itu tampak marah..
"Kamu benar-benar membuat saya marah sialan!!" Marah ibu-ibu itu menunjuk-nunjuk Viona yang menatapnya malas.
Ia yang entah dari mana membawa sebuah pisau dan tanpa aba-aba menusuk Viona tepat dijantungnya membuat Viona menatap ibu-ibu itu tak percaya.
"Sa-sakit "gumam Viona tiba-tiba Ambruk ke bawah karna tak kuat menahan rasa sakitnya.
"Ini beneran aku udah mau meninggoy??" gumam Viona ia merasakan jika seluruh tubuhnya sakit dan seakan mati rasa kepalanya pun terasa berputar-putar
ia dengan sisa kesadarannya tersenyum tipis.
"Haaa se-lamat ting-tinggal dunia .." gumam Viona setelah itu matanya tertutup sempurna dan di sisa-sisa kesadarannya ia mendengar banyak orang berteriak setelah itu ia tak mendengar apa-apa lagi, kesadarannya sudah terenggut sempurna.
Kini Viona si gadis pekerja keras itu menutup matanya untuk selamanya.....
*
*