Tubuh Virsi menegang saat Rex memeluknya. Ingatan akan kejadian menakutkan itu kembali muncul, namun usapan lembut Rex di kepalanya membuat ketegangan Virsi perlahan memudar. Dan lama kelamaan malah membuatnya nyaman, tidak heran kalau Virsi justru melingkarkan lengannya ke pinggang Rex, balas memberi pelukan hangat. Pelukan terima kasih karena pria itu telah bersedia menjadi tempat bersandar baginya. Virsi tidak sadar kalau tindakannya membuat pikiran Rex merajalela, apalagi saat dirinya semakin bersandar manja di da-da bidang Rex! Virsi yang awalnya sedang menikmati pelukan hangat Rex merasa sedikit terganggu karena pria itu terdengar menghela nafas frustasi, seperti orang yang sedang menanggung beban berat. Virsi mendongak dan melihat wajah Rex yang begitu frustasi. Rasa heran langsu

