Dua jam kemudian...
Waktu menunjukkan pukul 12 malam. Virsi merasa tubuhnya remuk. Tubuhnya lelah karena pekerjaan. Dan pikirannya lelah karena kelakuan pria yang bernama Rex! Entah mimpi apa dirinya sampai bisa bertemu dengan pria aneh dan menyebalkan macam Rex!
Langkah kaki Virsi baru tiba di ruang tamu saat mommy Vanya muncul membuat Virsi terlonjak kaget dengan kehadiran sang mommy yang tiba-tiba. Tidak biasanya mommy Vanya belum tidur jam segini! Padahal malam sudah larut!
“Mom! Kenapa muncul tiba-tiba begitu? Aku kaget!”
“Lebih baik sekarang kamu mandi dan istirahat.”
“Setelah mandi aku mau makan dulu, Mom. Lapar.”
“Ya sudah, Mommy akan hangatkan makanan untuk kamu.”
“Thanks, Mom!”
Beberapa saat kemudian Virsi turun dari kamar, terlihat segar. Mandi memang dapat mengusir segala macam penat yang ada. Perut Virsi meronta kelaparan saat mencium aroma makanan yang telah dihangatkan oleh mommy Vanya.
“Mommy kenapa belum tidur? Tumben,” tanya Virsi sambil menyeruput sup hangat.
“Belum ngantuk!”
Setelah itu hanya ada hening, Virsi sibuk menyantap makan malamnya yang sangat terlambat, sedangkan mommy Vanya terlihat gelisah, seperti ada sesuatu yang ingin diucapkan tapi bingung harus mengatakannya dari mana.
“Andai kamu sudah menikah, Mommy pasti tidak perlu khawatir lagi karena sudah ada yang menjaga kamu,” lirih mommy Vanya, tatapan matanya terlihat menerawang.
Virsi mendesah kesal. Pernikahan lagi! Sudah lewat tengah malam tapi kenapa masih membahas hal sensitive itu lagi sih?!
“Mom! Jika Mommy masih mendesakku dengan hal seperti pernikahan, lebih baik aku tinggal di apartemenku sendiri saja!”
“Maaf, Mommy hanya ingin melihat kamu bahagia.”
“Aku sudah bahagia, Mom!” bantah Virsi cepat, tapi anehnya mommy Vanya menggeleng.
“Kamu bisa membohongi siapapun, tapi kamu tidak bisa membohongi Mommy. Mommy tau kalau kamu masih memikirkan Jeff, mungkin itu juga salah satu alasan kenapa kamu enggan menjalin hubungan lagi dengan pria lain. Bisa jadi tanpa disadari kamu selalu membandingkan pria yang mendekatimu dengan Jeff atau bisa saja kamu merasa trauma hingga enggan menikah dan berkomitmen. Itulah yang membuat Mommy khawatir.”
Mommy Vanya mengatakan hal itu dengan sendu, menyuarakan apa yang dipikirkannya selama ini. Mendengar ucapan mommy Vanya membuat Virsi merasa tertampar. Tidak heran setelah selesai makan malam Virsi sibuk berpikir. Apakah benar seperti itu?
Apakah benar dirinya trauma pada sebuah hubungan yang memerlukan komitmen?
Apa benar Jeff membuat perubahan yang begitu besar pada dirinya?
Apa benar Jeff membuat dirinya enggan berkomitmen?
‘Tidak! Jeff tidak memiliki pengaruh sebesar itu dalam hidupku!’ batin Virsi mencoba menyangkal, namun berulang kali memikirkan hal itu membuat Virsi jadi ragu sendiri hingga tanpa sadar tangannya bergerak mengambil ponsel dan kartu nama milik Rex.
‘Aku ingin kita bertemu besok siang untuk membahas mengenai pernikahan kontrak yang kamu tawarkan padaku.’
Virsi meletakkan ponselnya dengan perasaan kalut, sadar kalau dirinya sudah mengambil keputusan ekstrem dan diluar nalar, tapi hanya ini satu-satunya cara untuk membuktikan pada mommy Vanya kalau dirinya baik-baik saja tanpa Jeff! Dan Virsi tidak ingin membuat orangtuanya khawatir hanya karena dirinya yang belum menikah!
***
Jeff melepas dasi yang terasa mencekik leher. Pertemuan dengan Virsi tadi mengusik pikirannya. Benarkah Virsi akan menikah? Apakah itu artinya Virsi sudah melupakan dirinya sepenuhnya? Semudah itukah? Padahal Jeff saja masih terus memikirkan Virsi hampir setiap malam! Mungkin terdengar seperti dusta, tapi itulah kenyataannya!
Pernikahannya dengan Sasha adalah karena kesalahan satu malam. Dirinya tidak pernah mencintai Sasha. Jeff memutuskan untuk menikah dengan Sasha juga karena terpaksa! Tidak ingin mengorbankan bayi yang hadir karena kesalahan mereka saat mabuk!
Sasha masuk ke dalam kamar dan menemukan sang suami yang terlihat murung. Instingnya sebagai wanita membuat Sasha waspada, terlebih Sasha mengenal Virsi, mantan kekasih suaminya! Sasha hanya bisa memaki dalam hati saat Virsi kembali muncul di hadapan mereka! Bagaimana bisa malam ini mereka kembali bertemu? Menyebalkan!
“Hei, sedang memikirkan apa?” tanya Sasha sambil membelai da-da bidang suaminya.
Jeff menoleh dan memaksakan senyum.
“Tidak. Hanya lelah, aku ingin mandi dan istirahat secepatnya,” jawab Jeff tanpa membalas godaan istrinya. Padahal sebagai pria, Jeff sangat paham arti terselubung dari belaian tangan yang ditujukan kepadanya. Yaitu sebagai pancingan untuk menggoda hasratnya. Menggoda gairahnya.
Terlebih lagi istrinya mengenakan lin-gerie transparan yang begitu seksi! Tapi sayang, malam ini Jeff sedang tidak ingin melakukannya. Otaknya terasa penuh mengingat pertemuannya kembali dengan Virsi, wanita yang dicintainya hingga kini.
Sasha mengerang kesal saat Jeff pergi meninggalkannya begitu saja, tidak tertarik sama sekali meski dirinya sudah mengenakan lin-gerie seksi yang bisa menggoda iman lelaki manapun! Tapi suaminya malah bersikap dingin!
“Pasti karena memikirkan Virsi! Aku tidak akan membiarkan wanita itu kembali merebutmu dari sisiku!” gumam Sasha dengan raut licik.
Sementara itu Jeff sengaja berlama-lama di bawah pancuran air, menikmati saat air hangat mengalir membasahi tubuhnya. Jeff memejamkan mata dan bayangan indah yang dilaluinya bersama dengan Virsi menari begitu saja. Terlihat jelas seperti sedang menonton sebuah film!
“Aku merindukanmu, Virsi!” desah Jeff lirih, suaranya terdengar frustasi.
Rasa frustasi yang sudah dipendam selama bertahun-tahun. Jika boleh diakui, Jeff menyesal menikah dengan Sasha, tapi apa daya? Jeff harus bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya kan?
Hingga ingatan Jeff kembali pada pria yang akan menikahi Virsi. Apakah Virsi benar-benar mencintai pria itu? Apakah Virsi sudah melupakan dirinya sepenuhnya? Tidak mungkin kan? Jeff saja masih selalu memikirkan Virsi setiap malam meski tanpa sepengetahuan istrinya! Tidak ingin memulai perang!
Jeff mematikan shower. Pertemuannya dengan Virsi tadi membangkitkan semua kerinduan yang berusaha dikuburnya dalam-dalam. Setiap hari Jeff berusaha bersikap biasa di hadapan Sasha agar kehidupan pernikahan mereka damai, tapi setelah bertemu dengan Virsi, Jeff sudah tidak peduli lagi dengan pernikahannya. Lagipula sejak dulu wanita yang diinginkannya hanya Virsi seorang! Sasha hanya sebuah kesalahan!
“Sejak hari ini aku akan berusaha untuk merebutmu kembali, Virsi! Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan pria lain! Aku akan berjuang agar kamu kembali padaku. Dengan cara apapun!” lirih Jeff.
Sasha melihat suaminya yang baru selesai mandi dan mengabaikan keberadaannya, seolah dirinya tidak berada di dalam ruangan yang sama. Menyebalkan!
“Sayang?” panggil Sasha, masih berusaha menggoda sang suami.
Bukankah bagi pria yang terpenting adalah se-ks? Dan Sasha akan berusaha menjadi pela-cur terbaik agar suaminya tidak pergi meninggalkannya!
Sasha mencium leher sang suami, mesra. Berharap Jeff tergoda.
“Aku sedang tidak ingin melakukannya. Aku lelah!” tolak Jeff, namun Sasha mana mau dengar? Dirinya tidak akan menyerah!
“Kamu hanya perlu menikmatinya, Sayang!” bujuk Sasha.
Jeff menghela nafas frustasi saat Sasha terus menggodanya, tanpa dapat dicegah gairah kelelaki-annya memuncak. Bagaimanapun juga dirinya adalah seorang pria. Wajar jika hasratnya terpancing kalau digoda terus menerus kan?
Sasha tersenyum licik, senang saat menyadari kalau usahanya membuahkan hasil!
Sasha bergoyang di atas tubuh sang suami dengan sensual. Posisi yang sangat disukai Jeff. Ritme yang kian cepat membuat gelombang kenikmatan semakin mendekat. Jeff bergerak garang membuat Sasha memekik keenakan. Dirinya sudah mencapai puncak tapi Jeff masih terus menggempur miliknya!
“Sedikit lagi!” geram Jeff, berusaha keras meraih kenikmatan.
“Stop, Sayang! Aku tidak kuat lagi!” pekik Sasha, tidak sanggup menahan gempuran sang suami yang masih aktif bergerak memporak porandakan miliknya di dalam sana!
“Fuckinggg shitttt! Kamu sungguh nikmat, Virsi!” teriak Jeff tanpa sadar saat sedang meraih puncak kenikmatan, membiarkan benihnya berenang di dalam rahim sang istri.
Nama Virsi membuat raut wajah Sasha menggelap dipenuhi amarah. Tidak menyangka kalau suaminya memikirkan wanita lain saat sedang menyetu-buhinya! Padahal Sasha yang melayani Jeff, memuaskan hasrat pria itu, tapi bagaimana bisa Jeff menyebut nama wanita lain?! Serius, Sasha sakit hati!
‘Dasar wanita si-alan! Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu, Virsi Bellvania!’ batin Sasha dengan raut penuh kebencian!