Nada Pov. Besok adalah rapat yang akan menentukan nasib dari Perusahaan Pratama Group. Aku harus berjuang meyakinkan mereka untuk tidak menjual sahamnya karena emosi sesaat. Sebab aku memiliki sebuah backup dari Jerman yang berupa Evan dan juga Jingga. Namun jika mereka tetap menjual sahamnya maka dengan terpaksa perusahaan Pratama akan dikuasai oleh keluargaku yaitu Jingga. Dengan kata lain perusahaan ini akan menjadi perusahaan keluarga. Entah apa yang dipirkan oleh Kevin ketika ia sadar nanti. Jujur saja itu menjadi ketegangan tersendiri bagiku. Menyakinkan pemilik saham dan juga reaksi dari Kevin, seperti menjadi beban tersendiri bagiku yang harus dihadapi. "Nada, kau harus tidur Nak, ingat kondisimu yang saat ini sedang hamil. " ibu tiba - tiba datang dan menasehatiku. Yah, seharus

