Yuk! Pacaran

Mansion Kendrik | 07.00 pm | Family Gathering. “Buat apa kamu datang ke acara ini hmm? Apa kamu tidak punya rasa malu?” Dia adalah Hendry Kendrick pria paruh baya berusia 57 tahun. Sedang menatap nyalang pada seorang pria yang berperawakan jangkung di depannya. “Aku yang memintanya kemari dad, karena dia harus memenuhi kewajiban dia sebagai seorang Kendrick.” ucap seorang wanita paruh baya. Maria Kendrick 55 tahun, istri kepada Hendry Kendrick. Suasana berubah menjadi tegang, semua mata tertuju pada pria tampan nan jangkung yang sedang berdiri di tengah kerumunan para tamu yang datang. Wajahnya datar tanpa ekspresi, menatap lurus ke depan. Mengacuhkan bisikan-bisikan nyinyir yang dilontarkan padanya. “Mom, apa yang bisa bocah ini lakukan?” tanya Kendrick memamerkan ekspresi meremehkan. “Aku mau dia yang menggantikan Zane, melanjutkan pertunangan dengan Payton.” “Aku tidak sudi tante! Masak aku harus tunangan sama pria tidak jelas seperti dia?” ucap seorang gadis berparas cantik. Payton Glee. model seksi yang bertubuh indah bak gitar sepanyol. “Payton, dia juga salah satu dari Kendrick.” ujar Maria. “Aku tidak mahu! Kalian sudah mempermalukan aku di depan banyak orang. Hanya karena orang tuaku tidak bisa hadir.” jerit Payton emosi. “Bukan begitu Payton, Zane putra tante..” “Pokoknya aku tidak terima penghinaan ini!” serobot Payton cepat. “Apa kalian sudah selesai? Mau berantem sampai subuh?” “Kamu!” “Iya aku!” pria jangkung itu menapak beberapa langkah ke depan sehingga berdiri tepat di hadapan Hendry Kendrick. “Aku datang ke acara ini adalah untuk mengambil kalung kepunyaan mommy ku.” telunjuknya lurus teracung ke leher Maria Kendrick. “Kamu menuduh istri ku mencuri?! Dasar kurang ajar kamu!” Hendry mengangkat tinggi tangannya ke udara, namun dengan cepat pria jangkung didepannya itu menahannya menggunakan sebelah tangan. “Kalung itu di buat dari bahan zamrud dan liontinnya juga tertulis inisial ‘S’ di sana membawa maksud marga Stark. Serahkan apa yang menjadi milik mommy ku, dan aku akan angkat kaki dari sini tanpa harus kalian usir. Karena aku juga tidak betah untuk berlama-lama di sini.” ucapnya panjang lebar dengan menekan setiap baris kalimatnya. “Axel!” seru satu suara. Iya, pria jangkung nan tampan, yang memiliki tatapan mata yang tajam, seolah siap menguliti lawan bicaranya itu adalah Axel Kendrick. Namun pria itu lebih memilih marga dari pihak ibunya yang bermarga ‘Stark’ dan menolak Kendrick dicantumkan pada namanya. Pria berusia 27 tahun itu beralih menatap Payton, sang model cantik yang hanya bisa menatap dan tidak bisa berkata-kata. “Dengarkan nona, namaku adalah Axel Stark! Dan aku tidak ada hubungan apapun sama keluarga ini, jadi nona tidak usah khawatir mau di tunangkan sama aku. Satu hal lagi. Jangan pernah menghina orang lain hanya karena kalian itu lahir saja sudah makan dari sudu emas. Camkan itu.” tegas Axel. Pria tampan itu akhirnya beralih pada Maria, berdiri di depan wanita paruh baya itu sambil membalikkan telapak tangannya, seperti meminta sesuatu. “Apa maksudmu?” tanya Maria dengan tatapan sengit. “Kembalikan kalung mommy ku, atau aku akan merebutnya dari lehermu.” ancam Axel. sukses membuat Maria bergidik ngeri. Dengan tangan yang terketarp-ketar, Maria akhirmya menanggalkan kalung yang tadi ia pakai lalu menyerahkan pada Axel dengan tampang tidak rela. “Permisi! Lanjutkan lagi pesta kalian.” ucap Axel setelah kalung itu berpindah ke tangannya. “Berhenti di sana kamu berandal tengil!” teriak satu suara dengan lantang. Membuat Axel urung melangkah meninggalkan mansion super mewah itu. Axel sudah bisa menebak, itu pasti Nyonya Jenna Kendrick. Lansia yang tidak pernah menganggap dirinya sebagai cucu dan telah mendepak sang mommy keluar dari keluarga Kendrick. Seketika Axel memutar tubuhnya ke belakang “Ada apa lagi?” Dan tebakan nya tepat sekali. Wanita yang sudah lanjut usia itu sedang berdiri di samping Maria. Sementara di sisi kirinya berdiri seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Maria, berpenampilan cukup anggun sekali. Dan dia adalah Brianna Kendrick, sang mama tiri yang tidak pernah Axel anggap sama sekali. “Mumpung kamu masih ada di sini. Aku cuma mahu mengatakan. Mulai detik ini kamu bukan lagi bagian dari Kendrick! Sangat memalukan sekali jika orang-orang di luar sana tahu, kalau kamu itu adalah bagian dari kendrick!” “Sementara semua garis keturunan Kendrick tidak ada yang gagal. Cucu-cucu ku semuanya memiliki profesi yang bisa aku banggkan! Pilot!, pemilik perusahaan, model kelas atas, sementara Zane. cucuku yang paling pintar itu telah berhasil mengembangkan sayap perusahaan Kendrick hingga ke mancanegara. Lalu kamu? Apa yang bisa kamu lakukan?” “Keluyuran tidak jelas, hidup juga pas-pasan.” bicara Jenna panjang lebar. Ucapan lansia itu tadi benar-benar telah merobek harga diri seorang Axel, sehingga rasa hormat yang masih tersisa sedikit buat Jenna, kini menguap begitu saja. Tergantikan dengan perasaan benci dan dendam yang mengakar umbi. Tanpa ada niatan mau menimpali ucapan Jenna barusan, Axel lantas menapak keluar dari rumah mewah itu dengan amarah yang menggebu-gebu. Tiba-tiba “Tolong! Siapapun tolong saya.” Jeritan terdengar kembali dari aula rumah mewah itu, dan suasana kembali kalang kabut dengan suara cemas seorang wanita meminta tolong. Membuat Axel menoleh dan untuk kesekian kalinya berpatah kembali masuk ke dalam. “Minggir.” ucapnya pada wanita itu lalu menghampiri seorang pria paruh baya yang tergeletak di atas jubin lantai. Tidak sadarkan diri. Axel mulai mengecek nadinya dan seketika wajahnya berubah serius dan dengan cekatan Axel lantas melonggarkan pakaian pria paruh baya itu lalu melakukan tindakan kompresi d**a. “Cepat hubungi rumah sakit!” perintahnya. Dan dengan cepat wanita paruh baya yang tadinya menjerit cemas melakukan perintah dari Axel dengan menghubungi rumah sakit terdekat. Menit kemudiannya, para tenaga medis juga tiba lengkap dengan brankar untuk mengangkat pasien masuk ke dalam mobil ambulance. “Dokter Axel!” seru salah seorang tenaga medis. Sontak membuat semua Kendrick disana melompong tidak percaya. “Pasien mengalami gagal jantung kongestif, dan..” Axel menjeda aksinya yang sedang melakukan CPR kemudian kembali mengecek nadi pasien. “Sepertinya dia sudah kembali. Pasang alat bantuan pernafasan dan segeralah hubungi dokter Cleo, siap-siap di rumah sakit.” perintah Axel pada tenaga medis yang bertugas. “Siap dok! Kami duluan.” lantas membawa pasien pria paruh baya itu masuk ke dalam ambulance dan melaju meninggalkan pekarangan Mansion Kendrick dengan kecepatan yang di atas rata-rata. “Dokter..” “Ayuh ikut saya.” ajak Axel pada wanita paruh baya itu, sepertinya mengkhawatirkan kondisi suaminya. Juga berlalu pergi meninggalkan pesta yang yang masih lagi belum bermula itu. “Jadi.. jadi b******k itu ternyata..” “Hahahahaha ada apa ini? Kenapa Tuhan sungguh tidak adil sekali! Kenapa dia bisa menjadi seorang dokter!” teriak Jenna tidak terima. Jika cucu yang dihina-hina itu ternyata seorang spesialis bedah terbaik di kota ini. Bukan hanya sekedar spesialis bedah terbaik. Malah Axel Stark juga merupakan kepala dokter bedah di sebuah rumah sakit yang begitu terkenal sekali. Margareta Hospital. Yang menjadi saingan berat rumah sakit milik keluarga besar Kendrick.