Fahri datang ke kampus sudah siang, ia punya satu kelas yang harus ia hadiri dan setelah itu selesai. Ia sengaja tak mengambil lagi jadwal tiga kali kelas, karena ia tidak mau terlalu banyak membuang waktu sementara bekerja di kampus hanya lah untuk kesenangan. Jika ia tidak senang, itu bukan lagi yang ia inginkan. Fahri masuk ke ruangannya, seperti biasa banyak mahasiswi yang mengikutinya dari belakang dan sengaja berdekatan dengannya. Terlalu banyak orang yang kagum dengan ketampanannya. Ia menjadi idola kampus mengalahkan yang muda-muda darinya. Fahri terkejut ketika melihat sudah ada Joanna yang menunggunya dan disofa. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Fahri. “Saya mau bicara dengan bapak.” Joanna menjawab. “Ini jam kelas loh, kenapa kamu tidak masuk kelas?” “Bapak udah gak

