Sesampainya di kamar mandi ia segera menuju ke arah cermin besar yang ada di depan wastafel kamar mandi karena ia ingin melihat bagaimana visual wajah tubuh yang ia tempati ini karena merasa sangat penasaran.
“Gila wajah nya imut dan lucu dan menggemaskan sekali ia juga mempunyai bulu mata yang sangat lentik dan mata yang indah berwana grey menambah kecantikan nya yang natural,apalagi bibir nya sudah semerah Cherry dan membentuk lekukan yang sexy,tapi ia juga merindukan tubuh nya yang dulu,dan wajah nya juga nggak kalah lebih cantik dari tubuh yang ia tempati saat ini”
“Tubuh cewek ini cenderung pendek kek botol Yakult mungkin kalau di ukur ketinggian nya sekitar 155cm tapi badannya bagus juga dan tinggi badan ku dulu 160 lebih tinggi lah dari cewek yang gue tempati raga nya ini ah gue bener -benar nggak terima”rengek nya dalam hati ingin menangis saat itu juga.
“Gue masih nggak menyangka bisa transmigrasi jiwa di tubuh gadis fiksi di novel ini, visual pun juga nggak kaleng-kaleng,tapi gue juga akan bertekad untuk keluar dari dunia fiksi ini apapun caranya akan gue lakuin meskipun gue berbuat jahat sekali pun” ujar Rafaela dengan mantap.
“Baiklah Radella kita akan bermain peran hari ini meskipun melelahkan nggak masalah yang penting bisa cepat keluar dari tempat ini,menjadi antagonis yang sesungguhnya juga bisa kenapa nggak” ucap Rafaela berbicara dengan dirinya sendiri dengan mengepal kan tangan nya dengan tekad yang kuat dan tidak mudah juga goyah.
“Dan seingat gue yang terakhir gue baca tuh novel,ada adegan di mana saat itu si Marvin psikopat itu bertemu untuk pertama kali nya dengan Rafaela di sebuah Apartemen,yah meskipun gue merinding tapi ini demi kelancaran proses rencana gue agar si boneka Anabel yang paling licik itu tidak akan bisa menghasud si marvin psikopat ini”ujar nya berbicara sendiri di depan cermin.
“Tok” “Tok” “Tok”
“Non ini Bibik apakah masih lama?” Ucap Bik Darmi yang ada di seberang pintu.
“Ah iya Bik bentar lagi Rafa selesai Bibik nggak usah nunggu Rafa bisa sendiri kok bik” ucap Rafaela sambil mengurut rahang nya yang terasa kebas dan pegal karena berbicara banyak sambil berteriak karena belum terbiasa saja.
“Oh iya non kalau gitu bibik permisi” pamit Bik Darmi sambil berteriak di seberang pintu.
“IYAAA BIIIKKK”jawab Rafaela sama berteriak juga.
“Yaampun di kamar mandi saja baru beberapa menit udah di gedor-gedor saja,kalau di mansion gue sendiri nggak gini-gini amat”gerutu nya yang tak habis pikir dengan pembantu nya si Rafaela ini.
Lalu ia menghidupkan wastafel dan mencuci muka nya di sana dan tak lupa menggosok gigi nya juga biar bersih dan wangi,karena semua perlengkapan alat-alat untuk kamar mandi seperti sabun untuk muka,pasta gigi,dan sikat gigi sudah di sediakan lengkap oleh Bik Darmi jadi ia tinggal pakai saja.
“Huh air nya seger banget bawaan nya pengen mandi tapi kalau buat mandi masih belum bisa orang lukanya aja masih belum pulih begini,sudah seperti mumi saja pikir nya sambil menoel-noel perban di kepala nya yaampun benar-benar menyebalkan sekali”sambil mendongakkan kepalanya ke atas dengan wajah frustasi nya itu.
Lalu ia mulai berjalan perlahan-lahan menuju ke pintu keluar dengan sedikit tertatih-tatih karena terasa sangat nyeri sekali sambil sedikit meringis ngilu karena menahan rasa sakit yang menyerang kaki nya.
“Coba aja kalau kaki gue nggak di buntel kayak mumi begini pasti gue akan langsung bales tuh si lampir Anabel,huh awas aja kalau kaki ku sudah sembuh dengan total gue bales tuh bocah prik Anabel”
“Klek!”
Pintu terbuka dengan lebar nya karena ia sudah membuka nya dan segera keluar dari kamar mandi tersebut sebelum terkena gedoran pintu seperti tadi bisa-bisa nanti roboh lagi pintu nya karena saking seringnya di gedor-gedor dan ujung-ujungnya nanti gue lagi yang ganti rugi pikir nya.
“Apalagi sekarang gue sedang nganggur dan gak lagi pegang duit huh nasib benar-benar sialan”umpat nya dalam hati merasa dongkol.
“nona sudah selesai”ucap bik Darmi yang sedang membereskan barang-barangnya dan di masukkan ke dalam koper.
“Loh bik kok di beresin?” Ujar nya bertanya dengan nada penasaran.
“loh nona lupa ya tadi kata dokter nona sudah di perbolehkan untuk pulang dengan syarat kontrol Minggu depan ke rumah sakit ini lagi”ucap bik Darmi menjelaskan lagi dengan ekspresi bingung di wajah nya yang agak kriput.
“Oh iya ya hehehe Maaf bik Rafa lupa kayak nya”sambil terkekeh canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,karena saking fokus nya ia marah-marah di kamar mandi tadi jadi lupa deh pesan dokter nya tadi.
“Masa baru sebentar nona sudah lupa,padahal Bibik lebih tua loh dari nona malah nona yang pikun duluan” ujar bik Darmi yang tidak habis pikir dengan anak majikan nya ini yang agak lain dari yang lain.
“Maaf bik emang Rafa orang nya pelupa,oh ya bik nanti pulang nya dari sini naik apa ya?”ujar nya karena ia juga penasaran.
“naik taksi lah non iya mau bagaimana lagi orang tua nona sibuk mengurusi urusan pekerjaan dan adik tiri nona seperti bodo amat dan nggak mau bantu apapun padahal nona kakak angkat nya juga Bibik jadi merasa bersalah karena nona tidak ada yang jemput maupun menjenguk ketika nona sedang sakit begini “ ucap nya sambil menghembuskan nafasnya lirih.
“Deg!”
“Orang tua macam apa mereka ini yang tidak perduli terhadap anak kandung nya sendiri,bahkan d**a ku terasa sangat sakit sekali seperti di remas-remas”ucap nya dalam hati sambil tangan nya menyentuh d**a nya yang terasa sangat nyeri,tanpa terasa mata nya pun berembun dan air mata nya pun menetes tiba-tiba tanpa bisa ia cegah untuk keluar dari kelopak mata nya yang indah ini.
“Non nona jangan bersedih masih ada Bibik di sini yang menemani nona dalam keadaan apapun itu Bibik selalu bantu”ujar bik Darmi sambil menghampiri Rafaela dan memeluk nya erat sembari mengelus punggung nya lembut menenangkan anak majikan nya ini agar tidak bersedih lagi.
Rafaela tersadar dari lamunannya ia segera melepaskan pelukannya itu meskipun begitu nyaman harap maklum dulu orang tua nya sudah meninggal jadi ia sudah lama tidak merasakan kasih sayang kedua orang tua nya dan yang ia punya cuma sahabat kampret nya saja di dunia nyata yang selalu menemani kemana pun ia pergi.
“Maaf bik jadi ngerepotin”ucap Rafaela serak karena habis menangis dan segera buru-buru mengusap air mata nya yang ada di pipi mulusnya.
“Rafa nggak sedih kok cuma Rafa terharu karena Bibik begitu baik terhadap Rafa padahal Bibik bukan siapa-siapa nya Rafa”ucap nya sambil mengusap sudut air mata nya yang tersisa.
“Ah nona bisa saja,Bibik sudah menganggap nona kayak putri Bibik sendiri jadi jangan sungkan” ucapnya sambil tersenyum mengulum bibir nya dan setengah bergurau.
“Iya bik terimakasih sudah jaga Rafa dengan baik,Rafa berhutang banyak pada bibik”ucap nya sambil terkekeh.
“Iya non ya sudah bibik lanjut berkemas dulu ya non biar bisa cepat pulang kita”
“Iya bik maaf Rafa nggak bisa bantu berkemas karena kaki Rafa masih sakit soal nya”
“ah nona kayak sama siapa saja ini memang sudah tugas nya Bibik non jadi pembantu ya tugas nya membantu,mana ada pembantu nyuruh majikan itu nama nya dunia terbalik dong nona alias kiamat” ujar Bibik sambil memasukkan barang-barang ke dalam tas.
“Iya iya terserah Bibik saja deh gimana bagus nya”ujar rafa sambil menggeleng-gelengkan kepala nya pasrah dengan ucapan Bibik nya Rafaela yang begitu cerewet.
BERSAMBUNG
Selamat membaca
Hai guys salam kenal dengan Author dan semoga betah baca novel karya dari Author sendiri wkwkwkk jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.