BAB 17 Terkejut

1279 Words
Selamat Membaca dan masukan buku ini ke daftar pustaka kalian masing-masing ya thanks! Ingat baik-baik ucapan ku tadi mengerti”sambil menepuk-nepuk pipi Anabel dengan pelan dan mendorong bahu nya hingga anabel terlihat mundur dua langkah ke belakang. “Sekarang kau pergi saja dari apartemen ku sekarang juga melihat mu di sini mata ku menjadi sakit kau tau”sembur nya sembari menunjuk gerbang menuju pintu keluar apartemen nya. Anabel terlihat tidak terima diperlakukan seperti itu ia hanya bisa mengepalkan tangannya Rapat-rapat hingga buku-buku jari nya terlihat memutih dan segera beranjak dari tempat nya saat ini dengan wajah yang sudah merah padam menahan gejolak amarah nya yang ingin menggelegak dan meledak keluar kepermukaan. Sebelum benar-benar pergi iya sempat mengucapkan kalimat yang menghujam seperti api balas dendam yang belum padam akibat kebencian dan juga rasa iri hati,”kau lihat saja nanti akan aku buat kau terbuang dan tidak di anggap lagi oleh keluarga mu sendiri” lalu ia pergi meninggalkan tempat itu dengan sejuta kekesalan dan juga kedua pipi nya yang terasa linu-linu akibat tamparan keras nya Rafaela tadi ia juga tidak menyangka si Rafaela yang dulu tidak berani membalas apapun yang ia lakukan, kini ia menjadi berani membalas nya bahkan tak tanggung-tanggung. “Silahkan gue nggak takut sama sekali dengan ancaman mu itu,jika kau masih mau main-main dengan ku Anabel,Tunggu tanggal main nya nanti,sementara aku ingin melihat dirimu sejauh apa kamu akan bermain-main dengan ku” teriak nya dengan lantang dan juga berani jika ia tidak akan pernah takut akan ancaman nya itu yang menurut nya hanya hal receh plus ecek-ecek. “Dasar bikin darah tinggi saja,di novel ia terlihat seperti protagonis,tapi ternyata ia nggak seperti apa yang di peran kan malah dia yang bersikap antagonis,yang mana masih seperti antagonis amatiran pula”ujar nya dalam hati yang tidak habis pikir sama sifat nya,sambil menggerutu karena badan nya yang terlihat sakit semua usai kejadian yang menimpa dirinya sedari tadi rasa nya benar-benar remuk redam. Baru juga ia pulang dari rumah sakit ada saja kejadian-kejadian yang bikin dia harus menguras emosi nya,kalau begini terus cara nya bisa-bisa tensi nya langsung meningkat tinggi dengan drastis. Lalu berjalan dengan sedikit tertatih-tatih karena rasa nyeri yang mulai menjalari kaki nya,ia harus berjalan memutar lagi untuk bisa lewat ke pintu belakang apartemen nya. Beberapa menit kemudian yang sudah seperti selamanya akhir nya ia sampai juga ke dalam apartemen dan tak lupa mengunci nya kembali agar tak ada penyusup atau maling masuk dan ketika ia mulai menoleh untuk kembali ke dalam kamar nya seketika itu juga ia terkejut setengah mati bahkan jantung nya hampir copot karena nya. “Nona dari mana”ujar Bik Darmi dengan raut wajah yang sangat datar. “Deg!” “ASTAGA! bibik ngagetin tau nggak”ujar nya dengan wajah terkejut pucat pasi. Lalu bik Darmi pun mengubah ekspresi nya secara tiba-tiba berubah sebuah cengiran halus dan terkekeh. “Bibik tanya nona tadi dari mana kenapa keluar malam-malam bibik kira tadi nona sudah tidur mengingat terakhir kali bibik menjenguk nona yang sudah tertidur pulas tadi” ucap bik Darmi dengan sorot mata nya penuh tanda tanya yang penasaran di wajah nya. “Oh itu tadi Rafa menghirup udara segar di luar biar nggak sumpek di dalam terus, iya jadi begitu bik cerita nya”ujar Rafaela dengan ekspresi senormal mungkin. “Menghirup udara segar itu bagus nya pagi-pagi non,bukan malah malam-malam begini nggak baik buat kesehatan tubuh,nanti malah bukan nya sehat yang ada justru nona yang malah masuk angin” ujar bik Darmi menasehati. “Ck tapi kan Rafa juga merasa boring juga bik di dalam terus” ucap Rafa menatap menyipit sambil berdecak malas ke arah bik darmi. “Terus kenapa bibik tadi muncul bawa-bawa dupa plus pakai baju putih sudah seperti main film horor saja tau nggak bik, apalagi ini sudah tengah malam pula,sudah jam waktu nya Kunti muncul atau jangan-jangan bibik teman nya lagi!”ujar nya curiga dengan mata yang sudah menyipit. “Eh sembarangan nona kalau ngomong,bibik itu mau mengusir roh-roh jahat,menolak balak penghuni apartemen ini biar apartemen tetap mempunyai sisi aura positif dan bukan negatif” “Lah bik,jadi bibik masih mempercayai hal-hal kuno dan yang berbau-bau mistis yang seperti itu,bibik serius hari gini masih mempercayai hal-hal yang seperti itu?”tanya nya yang tak habis pikir. “Tapi bener kok non tadi bibik pas waktu tidur sempat mendengar suara-suara orang yang teriak-teriak,jadi bibik inisiatif buat mengusir aura negatif nya biar hilang dari tempat ini” ujar nya dengan wajah serius. Rafaela pun mengusap tengkuk nya yang tiba-tiba merasa merinding“Bik ayo lah ini sudah jaman modern,dan bukan jaman purba bibik ada-ada saja,lebih baik jangan bicara yang aneh-aneh” “Tapi beneran kok non tadi bibik mendengar suara teriak-teriak seorang wanita terus bibik kebangun habis itu bibik mencari nona kemana-mana nggak ada sampai ke kolong kasur pun tak ada di sana dan terlihat nona lah yang sudah muncul dan datang lewat arah pintu belakang hampir saya kira maling tadi nya” ujar bik Darmi menjelaskan. “Yaampun punya salah apa aku sampai-sampai punya pembantu jadi-jadian begini bentukan nya plus sifat nya bener-bener ngeselin bangettttt” ujar Rafa dalam hati menggerutu kesal. “Sudah lah terserah bibik saja sana aku mau istirahat ke kamar karena sudah capek” ujar Rafa dengan lesu. Bik Darmi pun mengangguk setuju dan memilih tidak mau mengganggu istirahat anak majikan nya,karena Rafaela masih menunggu masa pemulihan pasca kecelakaan yang menimpa diri nya. *** “Tap” “Tap” “Tap” “Habis dari mana kamu son?”ucap seorang pria paruh baya dengan setelan baju kaos putih pendek dan juga celana hitam boxer pendek,wajah dan juga tubuh nya yang masih terlihat segar bugar dan juga sangat tampan dan menawan untuk ukuran seorang daddy. “Ck”ia berdecak malas “pria tua yang satu ini tak berubah sedikit pun”gerutu nya dengan suara pelan. “daddy masih bisa mendengar nya son”ujar sang Daddy Maxime Zhang Deluxe selaku Daddy kandung Marvin sambil memutar bola mata nya malas mendengar gerutuan saingan nya sendiri,sewaktu anak nya itu masih bayi,hingga besar pun ia tetap lengket bersama mommy nya siapa lagi kalau bukan istri cantik nya Marina Bouttier Deluxe. “Jika daddy selama ini tau semua nya kenapa harus tanya ke aku”ucap nya sembari menatap sang Daddy dengan jengah. Daddy Maxime menghela nafas panjang mendengar jawaban yang sama keluar dari mulut anak tunggal satu-satunya itu yang mirip sekali dengan dirinya sewaktu dia muda dulu,menjawab pertanyaan Daddy nya dengan hal yang sama pula,apa mungkin ini yang di sebut dengan karma,entah lah seperti ini rasa-rasanya yang di rasakan oleh daddy nya dulu. “Daddy tau itu son tapi yang kamu harus tau kamu harus tetap waspada dengan yang ada di sekitar mu” ucap sang Daddy menasehati putra nya agar tidak berbuat ceroboh di sembarang tempat sambil menaruh kedua tangan nya di dalam saku celana nya. “Hmmm”ucap Marvin menjawab dengan deheman sambil menatap malas. “Tak” “Tak” “Tak” suara sepatu high heels yang menggema di dalam ruangan yang sunyi itu menginterupsi semua pembicaraan antara ayah dan anak itu. BERSAMBUNG Selamat membaca Hai guys Author cuma kasih pesan jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD