Warning ⚠️ Harap bijak! Dalam membaca karena di dalam bab ini terdapat kata umpatan,makian dan juga bentuk kekerasan fisik karena ini hanya novel fiksi dan fantasi karangan author saja,jadi harap jangan untuk ditiru maupun di contoh,dan harap maklum karena Author sudah memberi peringatan! Kepada kalian yang membaca novel nya author,Jadi jangan coment yang aneh-aneh oke,hilangkan pikiran negatif dan tumbuh kan pikiran positif kalian and happy reading untuk semua dan silahkan untuk di baca.
“A_ampun!” ucap sang tawanan terbata dengan wajah yang gugup dan panik secara bersamaan bahkan wajah nya sudah di banjiri oleh keringat dingin yang sebesar biji jagung.
“Ampun kata Lo jangan harap kecuali Lo gue bikin mokad” ucapnya terkekeh dengan bengis.
“TOLONGG” “TOLONGGGG” “Saya diculik Disini”teriak sang tawanan dan memberontak ingin melepaskan ikatan di pergelangan tangan nya yang terasa ingin lepas tulang nya karena sangat erat dan terlalu kencang ikatan nya.
“CK berisik!” Ujar nya dengan menyumpal mulut nya dengan kaos kaki tawanan nya sendiri.
“Hppppphh”
Dan terlihat lah ekspresi wajah tawanan nya yang ingin muntah karena di sumpal oleh kaos kaki nya sendiri.
Marvin terkekeh geli melihat nya,”kenapa? Bau ya? Salah Lo sendiri berisik dan itu juga dari kaki Lo sendiri rasain” ucap nya dengan mulut pedas nya.
Ia mencengkram leher tawanan nya dengan kasar“Dan asal Lo tau mau Lo teriak keras sekalipun di ruangan gudang ini tidak akan ada yang mendengar nya karena apa karena ruangan ini sudah gue buat kedap suara” ujar nya enteng dengan wajah tanpa ekspresi.
“Jadi nikmati saja pertunjukan yang akan gue buat untuk Lo yang sudah berani main-main sama gue dan mommy kesayangan gue” ucapnya penuh dengan penekanan di setiap kalimat nya.
“Glek!”
“Hppppphh” ia meronta-ronta kuat seperti cacing yang kepanasan yang hendak masuk kedalam wajan penggorengan.
“Nikmati katanya orang gue yang dia siksa justru dia lah yang menikmati dasar gila” umpat nya dalam hati.
“Jangan mengumpatiku,karena pecundang seperti mu tidak berhak mengataiku”
“Deg!”
“Bagaimana dia tau?” Ucapnya dalam hati heran.
“Gue tau dan gue bukan cenayang!” Ujar nya dengan memberikan Bogeman mentah nya di wajah tawanan nya dengan membabi buta dan Lawan nya hanya bisa mengerang tertahan.
“bug!”
“Bug!”
“Bug!”
Darah mengalir dari hidung yang sudah penyok,dan pelipis yang menganga,lalu mulut nya juga sudah robek akibat hantaman tanpa jeda,sang tawanan pun terengah-engah karena menahan remuk redam di seluruh wajah nya.
“Duakk!” Dan terakhir menendang tulang kering nya dengan kencang hingga sang tawanan nya berteriak tertahan dan setelah nya langsung pingsan di tempat.
“Ck lemah,baru juga mulai belum ke tahap yang lebih ekstrim sungguh membosankan” ujar nya mendecak dan mengacak-acak rambut nya sebal yang justru menambah ketampanan nya yang berkali-kali lipat,rambut yang berantakan memberikan kesan yang lebih keren dan menggoda seperti orang yang mau mengajak nikah wkwkkwk.
Dengan langkah malas ia ambil suntikan yang ada di lemari khusus yang sudah terisi ramuan racikan nya,karena ia juga pecinta eksperimen dan melakukan percobaan hal-hal gila, itu pun yang di jadikan bahan percobaan cuma orang yang punya masalah dengan nya,jika tidak ia tidak akan mengusik nya.
Ia pun menyeringai dengan sadis di sana sambil menatap suntikan di depan nya ini dengan pandangan penuh arti tersendiri dan juga niat terselubung di sana.
“Tap”
“Tap”
“Tap”
Ia berjalan dengan langkah santai sembari bersiul-siul menciptakan nada-nada yang sangat menyeramkan bagi siapa pun yang mendengarnya,karena siulan nya menandakan adanya lagu kematian bagi korban nya.
Setelah sampai di depan tawanan nya ia melepas pengaman jarum suntik nya yang berbentuk seperti ampul,dan tak lama tanpa ba bi bu ia langsung “Cuzzz” “ARRGRGRG” “SAKIT BANGSATTT “teriak tawanan nya nyaring karena kaos kaki nya sudah ia buang,ia menancapkan nya di sembarang tempat karena ia bukan dokter yang harus mencari urat nadi jadi ia lebih baik ngasal saja yang penting cairan ramuan nya masuk semua ke dalam tubuh nya.
Dan tak lama mata sang tawanan terlihat melotot tapi masih dalam keadaan sadar jika merasakan sakit tidak akan pingsan karena hasil racikan nya yang tak pernah gagal.
“Baiklah let's play the game” ucap nya terkekeh senang Segera berdiri dan mengambil katana nya yang ada di dekat lemari dan menyeretnya secara perlahan sambil bersiul kembali hingga menimbulkan suara yang sangat menyakiti telinga karena berdenging akibat seretan katana yang ada di tangan nya.
“Srettttt” “sretttttt” “sretttttt”
Sang tawanan pun melotot di tempat dan hanya bisa menelan saliva nya dengan berat.
“Glek! Tuan t_tolong l_lepaskan sa_saya” ujar nya terbata dan terlihat takut-takut.
Sedangkan Marvin hanya terdiam dengan wajah datar bin dingin nya dan malah justru memberikan tatapan tajam nya yang menghunus hingga ke dalam jantung dan juga sampai ke tulang sum sum nya berada saat ini.
Ia duduk jongkok dan “srettt” “Arrggrggg” “wajah gue” teriak nya histeris karena Marvin menggores kan katana nya di wajah tawanan nya dengan gerakan kasar hingga membuat luka nya menganga sangat lebar dengan darah yang mengalir dengan deras di sana.
“Lumayan tajam” ujar nya karena ia mencoba katana yang ia buat sendiri.
“Lo seharusnya bahagia karena hanya Lo yang pernah mencoba katana buatan gue untuk pertama kali nya” ujar nya dengan wajah tanpa dosa nya itu.
“Apa bahagia katamu dasar nggak waras psikopat gilaaa”teriak nya memaki dengan berbagai kata kasar.
Sedangkan Marvin terkekeh melihat tawanan nya yang sudah ngereog karena ia lebih suka mempermainkan emosi lawan nya sebelum benar-benar ia eksekusi.
“Stttttt” dengan menggunakan jari telunjuk nya agar ia bisa diam.
“Ini baru permulaan dan belum masuk ke inti dari permainan ini” ujar nya terkekeh sadis.
Namun sang tawanan terus berontak ke sana kemari tidak jelas yang membuat nya jengah tanpa basa-basi lagi ia langsung “Srettt” “Arhgg shhh” ia menyayat badan tawanan nya dari d**a terus turun ke paha sampai pergelangan kaki kebayangkan rasa nya pasti nano-nano pasti nya.
“Srekk” “srett” “Srekk” “ARGGGGD dasar gilaaa”ia menyayat perut nya dengan brutal dan menuliskan kata-kata umpatan di sana.
“Srettt” “Gludukkkk”dan yang paling terakhir ia menebas kelapa nya dengan gerakan cepat dan presisi.
“Prattttt” selai strawberry nya pun menyembur keluar dan terkena wajah tampan nya dan juga mengenai baju kemeja hitam nya yang tidak terlalu terlihat.
“Slurupppp!” ia mencicipi selai strawberry itu yang tertinggal di katana nya“cuih rasanya asin” “Gluk!”
“bahkan selai nya pun tidak enak kebanyakan dosa nih” celetuknya yang tidak sadar dengan dirinya sendiri seperti apa.
“Trakk” “trakkk” “trakkk” “tuk “tuk” “tuk” ia mencincangnya menjadi beberapa bagian dan memasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar disana lalu ia menghubungi anak buah nya.
“Tut” “Tut” “Tut”
“Klik”
“Zi Lo ke gudang kesini sekarang” ucapnya dengan nada dingin dan tanpa bantahan sedikit pun.
“Apa? Tapi_”
“Klik” belum selesai ia ngomong Marvin langsung mematikan sambungan telepon nya begitu saja secara sepihak dan membuat orang yang di seberang sana terlihat frustasi dan mencak-mencak di buat oleh nya.
BERSAMBUNG
Selamat membaca
Hai guys salam kenal dengan Author dan semoga betah baca novel karya dari Author sendiri wkwkwkk jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.