Bab 42. Denialnya Devinka

1302 Words

Ruangan dengan nuansa modern itu tampak hening, hanya denting jarum jam yang begitu menusuk pendengaran. Dua orang perempuan duduk berhadapan di sofa, raut wajah mereka berbanding terbalik satu sama lain. Perempuan dengan rambut cokelat sebahu menatap serius perempuan di hadapannya, sedangkan perempuan dengan rambut hitam sepinggang tengah fokus menatap ponselnya. Dua gelas jus jeruk dan sepiring kue kering ada di atas meja. Ruangan itu masih diselimuti keheningan, dinginnya penyejuk ruangan membuat suasana semakin tenang. Namun, di balik itu ada kegelisahan yang menyelimuti. Ada penantian yang tengah menanti sebuah kepastian. Devinka menghela napas panjang saat tak kunjung mendapati balasan, sedangkan perempuan di hadapannya memandang malas Devinka. Perempuan dengan rambut cokelat sebah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD