Mendengar teriakan Mila sontak Alleta dan yang lainnya mendekat, dapat mereka lihat wajah panik Mila. Kalea mengusap bahu Mila berharap itu dapat sedikit menenangkan gadis itu, sedangkan Cindy dan Alleta memilih untuk diam. Mereka menanti waktu yang tepat agar bisa berbicara dengan sahabat mereka. Mila berangsur tenang meskipun hanya secuil. Faktanya gadis itu masih dilanda kecemasan, raut wajah Mila tak bisa berbohong sedikit pun. Mila mengatur napas secara perlahan, dia harus tetap dalam kondisi tenang. Gadis itu cukup sadar jika kepanikan hanya akan mengacaukan semua hal. "Lu udah tenang?" tanya Alleta memastikan. Mila mengangguk pelan meskipun rasa sesak di hati gadis itu masih tersisa cukup banyak. Mata Mila berembun, tetapi dia dengan cepat mendongakkan kepala ke atas. Mila tak in

