"Kamu nggak ke kampus?" Abi menarik kursi, dia menatap Alleta yang tengah menata sarapan. Pandangan Abi tak pernah lepas dari setiap pergerakan yang dilakukan sang istri. Alleta nampak lebih segar pagi ini dengan pakaian santainya. Kepala Alleta mendongak mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh sang suami. Tangannya tak berhenti menata sarapan yang dia buat. Kepala Alleta menggeleng pelan. "Nggak, dosennya nggak dateng hari ini." Abi mengangguk mengerti. Laki-laki itu mengambil satu buah apel dan menggigitnya dengan pelan. Tanpa sengaja mata Abi menatap tanda yang dia berikan di leher Alleta. Bibir laki-laki itu membentuk sebuah senyuman puas meski hubungan yang mereka lakukan belum sampai ke intinya, tetapi itu sudah lebih dari cukup. Alleta meletakkan piring milik sang suami yang

