“Ma, Wang Kai sepertinya memang hebat. Pria yang kukenal di luar negeri, biasanya hanya beberapa orang saja yang bisa masak. Masakan Wang Kai enak banget sampai hampir sama enaknya sama masakan koki di restoran mewah.” Walaupun suara Yang Lei tidak kencang, aku masih dapat mendengar dari dapur dan dia sepertinya sedikitpun tidak malu. Memang betul kata Profesor Yang. Temperamen dan sifat anak gadisnya betul-betul seperti orang luar negeri, terus-terang dan tidak suka berpura-pura. “Kalau kamu tertarik, coba saja dekati dia. Omong-omong, Mama cukup kagum lho dengan Wang Kai. Dia bekerja keras tanpa mengeluh dan berbakat di bidang pengobatan. Kalau kamu juga rajin belajar, masa depanmu juga pasti akan cerah,” komentar Profesor Yang. “Dekati dia?” Yang Lei masih menggunakan nada bicara

