Xia He

Part 3. Bukan Gadis Bodoh Lagi

Xia He keluar dari tempat pemandian seorang diri karena tidak mau dimandikan oleh Mu Nian seperti biasanya.

Mu Nian tentu saja merasa dongkol karena tidak bisa memberikan 'ramuan ajaibnya' ke dalam air pemandian Xia He.

Setelah Xia He keluar dari tempat pemandian, Mu Nian langsung menyambut kedatangan gadis itu dengan hanfu ungu di tangannya.

"Bagaimana dengan hanfu ini, nona? Bukan kah sangat cantik? Aku baru membelinya beberapa hari yang lalu khusus untuk nona. Kalau Pangeran mahkota melihat pakaian nona ini, pangeran pasti akan terpesona."

Kalau saja ini Xia He yang asli, sudah pasti mata Xia He akan langsung berbinar mendengar kata 'pangeran pasti akan terpesona', tapi ini bukan Xia He yang asli.

Ini adalah Xia He yang jiwanya berasal dari masa depan. Dia gadis yang berpendidikan dan bermoral.

"Apakah nona suka dengan pakaian ini?"

"Iya! Sangat suka!" Xia He asli pasti menjawab ini dan memikirkan jawaban ini saja, Mu Nian sudah tersenyum senang. Tapi sayangnya ini bukan Xia He yang bisa dia bodohi.

"Kau menyuruhku memakai pakaian yang sangat terbuka itu? Kau ingin membuatku semakin dicap tidak tahu malu oleh semua orang di Kekaisaran Qing ini ya?" Bentak nya kesal sehingga membuat Mu Nian terdiam tidak percaya.

Mu Nian mengerjap berulang kali akibat terlampau terkejut oleh penuturan Xia He.

"Kenapa malah mengerjap-ngerjap seperti orang bodoh? Cepat Carikan aku pakaian lain yang tentunya lebih tertutup dan sopan daripada pakaian laknat ini." Kesalnya.

Mu Nian berdehem. "Tapi nona, pakaian ini pasti akan sangat cocok dengan Anda."

Xia He menatap hanfu sexy itu tanpa minat lalu beralih menatap Mu Nian. Sebuah ide cemerlang muncul di dalam otaknya. "Ya. Hanfu ini memang sangat cocok denganku tapi lebih cocok lagi kau yang memakainya. Jadi, kau harus memakai pakaian ini dan tidak boleh menolak."

Mu Nian melotot tidak percaya.

"Kenapa terlihat kaget seperti itu?"

Mu Nian menghela nafas pelan. "Aku tidak bisa memakai pakaian ini, nona."

Xia He berjalan mendekat dan memegang dagu Mu Nian penuh intimidasi. "Kenapa kau tidak bisa memakainya? Bukannya pakaian ini kau beli sendiri? Atau jangan-jangan kau punya maksud tertentu padaku."

Tak kuat lagi menghadapi aura intimidasi Xia He, akhirnya Mu Nian menyahut dengan cepat. "Baiklah, nona. Saya akan memakai pakaian ini."

Xia He bertepuk tangan riang. "Bagus. Setelah ini kita keluar dari kediaman. Aku akan membelikan mu beberapa pakaian terbuka lainnya karena ku lihat kau sangat suka model seperti itu." Kemudian melewati Mu Nian begitu saja untuk mengambil pakaian lainnya.

Pilihan Xia He jatuh pada hanfu pink. Tanpa basa basi, Xia He langsung memakai hanfu tersebut.

Ketika berbalik, dia melihat Mu Nian masih belum berganti pakaian.

"Cepat ganti! Kau harus menemaniku keluar!" Titahnya tegas sehingga Mu Nian tidak bisa menolak.

Xia He tersenyum puas melihat hal tersebut.

Biasanya pelayan rendahan satu itu membuat harga dirinya jatuh, maka sekarang dia lah yang akan membuat harga diri pelayan itu jatuh. Biar adil!

"Nona, lebih baik kita berada di dalam kediaman saja. Saya takut daya tahan tubuh nona akan menurun lagi." Ujar Mu Nian cemas.

Xia He memutar bola mata malas. "Tubuhku tidak selemah itu."

Entah kenapa, semenjak menempati tubuh ini, Xia He tidak merasakan sakit apa pun. Dia merasa sehat-sehat saja.

"Tapi nona--"

"Jangan banyak bicara! Sekarang kita pergi ke pasar!" Xia He menyeret Mu Nian ke luar dari kediaman.

Orang-orang yang tidak sengaja berpapasan dengan Xia He langsung menatap Xia He sinis sedangkan yang ditatap tidak peduli sama sekali.

Sebuah tatapan meremehkan seperti itu tentu saja tidak akan berpengaruh untuk dirinya.

Mereka melewati orang-orang itu dengan wajah cueknya. Tidak mempedulikan raut jijik dan terganggu mereka.

'ah, kesempatan ini harus ku gunakan untuk membeli bahan-bahan yang bisa membuat wajahku cantik. aku tidak mau menjadi gadis jelek terus dan menjadi bahan hinaan orang lain. Selain itu, aku juga harus membuat pangeran mahkota menyesal telah menghinaku habis-habisan.' pikirnya.

Bersambung...