"Aku mau bekerja di perusahaanmu, Cun."
Sejak tadi malam, Lien tak hentinya merengek ke Goumin hingga pria itu menjadi bosan sendiri.
"Yang kosong di kantor cuma office girl. Kau mau bekerja sebagai OG?"
Lien memutar bola mata malas. "Tega banget sih sama istri sendiri."
Goumin mengendikkan bahu tak acuh. "Makanya tidak usah bekerja. Cukup temani aku saja di perusahaan."
"Tapi aku bosan menemanimu tanpa melakukan apa pun."
"Kau bisa memijitku kalau bosan."
"Keenakan banget kau, cun."
Lien mencak-mencak di tempat melihat Goumin kembali sibuk dengan komputer tanpa mempedulikan dirinya.
"Nyebelin banget deh. Padahal aku juga ingin menjadi wanita karir di zaman ini." dengusnya.
Lien berjalan mendekat ke arah Goumin, mengulurkan tangannya di depan wajah tampan itu. "Berikan aku ATM
