Mata hazel gadis yang terbaring lemah di atas kasur mulai terbuka secara perlahan. Mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Aroma khas rumah sakit tercium olehnya. Dahinya mengernyit kala merasakan kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri. Ia hendak menyentuh keningnya, akan tetapi tertahan karena tangan kanannya di tindih oleh sesuatu. Meski kesusahan, ia tetap mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang menindih tangannya. Hendak bertanya tapi tidak jadi karena tenggorokannya terasa sakit seperti tidak minum berhari-hari lamanya. Untuk menarik tangannya saja, ia tidak bertenaga. Tubuhnya terlalu lemas. Seorang wanita paruh baya yang sama sekali tidak dikenalinya masuk ke dalam ruangan dan berdiri di sisi ranjangnya. "Siapa?" tanyanya lirih dan hampir

