Saat membuka mata, senyum manis Goumin menyambutnya. Diiringi dengan kecupan lembut di puncak keningnya. "Selamat pagi, sayang." Lien mengerutkan kening. "Mentang-mentang sudah mengambil keperawananku, kau bertingkah manis pagi ini." Jedar!! Ucapan Lien bagaikan petir di siang bolong. Sangat mengejutkan! Menghancurkan khayalan indahnya Lien akan malu-malu kucing lalu berakhir melakukan kegiatan hot tadi malam lagi. "Kenapa menatapku seperti itu?" Pertanyaan tanpa dosa Lien membuat pria itu geleng-geleng kepala sendiri jadinya. 'meski dia tidak ada manis-manisnya, entah kenapa hatiku tetap saja memilihnya di saat banyak wanita cantik dan sexy lainnya yang rela melemparkan tubuhnya padaku' batinnya. "Cun, kau tidak bekerja?" "Tentu saja bekerja. Hanya saja tadi aku menunggumu bangun

