Raya adalah seorang anak perempuan dengan rasa penasaran yang selalu menyelimuti dirinya, namun siapa sangka rasa penasaran itu malah membuat Raya diculik oleh makhluk tak kasat mata di SMA angker tempatnya bersekolah. Ucok melakukan segala cara demi membawa sahabatnya itu pulang, dalam menjalankan misinya Ucok dikejutkan dengan keberadaan makhluk-makhluk menyeramkan dan segala kejadian kelam yang selama ini di tutupi oleh pihak sekolah. Sanggupkah Ucok membawa Raya kembali ke dunia ini?

Pada tahun 2021 Dunia dilanda Peperangan yang sangat dahsyat. Peperangan tersebut bahkan berlanjut menjadi perang nuklir. Perang nuklir menjadi mimpi buruk bagi kehidupan di bumi, setidaknya 3/4 dari populasi manusia, menjadi korban dalam perang tersebut Orang-orang yang selamat dari perang tersebut memutuskan untuk bermigrasi ke negara terdekat yang selamat dari efek nuklir. Nusantara adalah sebuah negara yang di pimpin oleh Raja Arkasena Nakula Widjanarka dan merupakan negara adidaya yang kaya akan sumber daya alam, teknologi maju serta rakyat yang mencintai Raja mereka. Seluruh rakyat Nusantara merasa bahagia tinggal di negara ini, sampai suatu hari, sang Raja mengumumkan sebuah peraturan baru yang menjadi misteri besar bagi seluruh rakyat.

"Kezia! Kok kamu hujan-hujanan gini?" Ucap Devano laki-laki super populer yang menjadi incaran semua perempuan disekolah mereka. Kezia memeluk tubuh Devano dengan erat sambil menangis, "Dev." Ujarnya sambil meluapkan seluruh rasa takut yang dipendamnya. "Dev.." "Iya?" "Kezia hamil,” "Apa?" Tanya Devano karena tidak mendengar perkataan Kezia karena suara hujan yang begitu deras. Tangan Kezia terulur memberikan sebuah benda kecil dengan dua garis merah didalamnya. Tubuh Devano membatu seketika, tidak mungkin, Devano yakin ia selalu menggunakan pengaman saat melakukan itu dengan Kezia, tidak mungkin Kezia hamil anaknya. "Kamu mau manfaatin aku?" Ucap Devano dengan tatapan dingin. "Kalau kamu butuh pertanggungjawaban lebih baik kamu cari ayah kandung dari anak itu. Aku sudah sering berhadapan dengan perempuan sepertimu, pura-pura polos, nyatanya adalah seorang pelacur." Ucap Devano begitu menyakitkan, seolah disambar oleh petir, tubuh Kezia membatu dihadapan Devano, laki-laki itu dengan kejam nya meninggalkan Kezia seorang diri didepan rumah tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Navyla tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan di nikahkan secara paksa dengan seorang pria dingin dan galak seperti Kevin Arkasena. Kevin adalah seorang dosen muda yang mengajar di kampus tempat Navyla menuntut ilmu, apa yang harus dikatakan Navyla pada teman-temannya kalau dosen yang super galak itu ternyata adalah suami nya? Semua ini karena kejadian bodoh yang mereka lakukan malam itu. Seandainya mereka tidak melakukannya, pasti hidup Navyla tidak akan jadi serumit saat ini! *** "Semua ini salah Mas! aku tidak pernah mengharapkan pernikahan ini terjadi-" "Terus kamu kira aku juga mau menikah dengan perempuan pembangkang dan bodoh seperti kamu?" balas Kevin dengan tatapan dinginnya. "AKU MAU CERAI!!" jerit Navy penuh amarah. "Tidak ada kata cerai di kamus ku, kalau kamu memang membenci ku kamu bisa mencari laki-laki diluar sana untuk menghiburmu."

"Kezia! Kok kamu hujan-hujanan gini?" Ucap Devano laki-laki super populer yang menjadi incaran semua perempuan disekolah mereka. Kezia memeluk tubuh Devano dengan erat sambil menangis, "Dev." Ujarnya sambil meluapkan seluruh rasa takut yang dipendamnya. "Dev.." "Iya?" "Kezia hamil,” "Apa?" Tanya Devano karena tidak mendengar perkataan Kezia karena suara hujan yang begitu deras. Tangan Kezia terulur memberikan sebuah benda kecil dengan dua garis merah didalamnya. Tubuh Devano membatu seketika, tidak mungkin, Devano yakin ia selalu menggunakan pengaman saat melakukan itu dengan Kezia, tidak mungkin Kezia hamil anaknya. "Kamu mau manfaatin aku?" Ucap Devano dengan tatapan dingin. "Kalau kamu butuh pertanggungjawaban lebih baik kamu cari ayah kandung dari anak itu. Aku sudah sering berhadapan dengan perempuan sepertimu, pura-pura polos, nyatanya adalah seorang pelacur." Ucap Devano begitu menyakitkan, seolah disambar oleh petir, tubuh Kezia membatu dihadapan Devano, laki-laki itu dengan kejam nya meninggalkan Kezia seorang diri didepan rumah tanpa rasa bersalah sedikitpun.