1. Kisah Kasih

1397 Words
“Bay..yu.. stop....” erang Kasih yang masih berusaha melepaskan tautan bibirnya dan Bayu yang sedari tadi tidak mengindahkan rintihannya.  Bayu adalah sahabat dari kakaknya, Rangga. Bayu dan Kasih sebenarnya seumuran, hanya saja Bayu yang mempunyai otak encer sehingga bisa loncat kelas 2 kali saat bersekolah dulu. Mereka bahkan sering menginap bersama, Bayu yang akan tiba-tiba muncul didepan rumah Rangga dan Kasih hanya karena tak kuasa menahan sepi harus tinggal sendirian di apartemen nya dan belum lagi rasa sepi karena setahun belakang ini harus rela berjauhan dengan kekasih hati yang akan dipinangnya 2 tahun lagi itu dipindah tugaskan keluar kota. Begitupun Rangga yang juga sering meminjam apartemen Bayu ketika sedang fokus mengerjakan proyek-proyek musiknya atau hanya untuk sekedar bisa berduaan dengan kekasihnya. //2 jam lalu// “Kasih, kenapa gak ajak mas Bimamu aja sih?” kata Gia sebal sambil melangkahkan kakinya keluar dari studio bioskop tempat dia dan kasih menonton tadi.   “Gi... kan kamu tau masbim gak suka nonton film ABG cinta cintaan gini.. nanti aku dikatain childish, dikatain alay lah.. kan kesel gi..” balas Kasih sambil menggandeng tangan sahabatnya itu.  “Tapikan aku baper nonton film cinta-cintaan gitu Gi, kamu sih enak nanti bisa ayang-ayangan sama masbim mu itu, nah aku yang jomblo ini nasibnya gimana?” kata Gia yang masih sebal.    “uuuu sayangku Gia, maafkan sahabatmu yang kurang peka ini yaa, aku minta maaf pake frozen yogurt ukuran yang paling large deh.” rayu Kasih sambil menarik tangan Gia agar luluh.  “Ah Kasih... untung sahabat mu ini pemaaf ya, hihihi” balas Gia dengan semangat setelah mendengar sogokan menggiurkan dari sahabatnya tersebut.   Tiba - tiba Gia dan Kasih terdiam melihat pemandangan di depan mereka. Terlihat Bima yang sedang saling merangkul mesra sembari sesekali saling melepaskan ciuman kepada seorang perempuan dengan setelan baju kerja yang terkesan seksi hingga memaparkan lekuk tubuhnya yang indah.  Kasih mematung, tidak tau apa yang harus dilakukannya. Tidak pernah dia menyangka akan dihadapkan dengan situasi menyakitkan ini, jantung dan fikirannya seakan berhenti bekerja dan hanya bisa terdiam.  “Kasih..” ucap Gia lembut sambil mengelus tangan Kasih. Kasih tetap terdiam di tempat sambil terus melihat mas Bima nya yang masih saling berangkulan mesra sambil bersautan manja dengan perempuan itu.    Kasih dan Bima telah menjalani hubungan selama hampir satu tahun. Bima merupakan salah satu pembicara dalam kegiatan workshop di kampusnya, dimana Kasih yang bertugas sebagai panitia.  Bima sangat menyayangi Kasih, setidaknya begitulah yang dia rasakan selama ini. Meskipun Bima memang sedikit berubah sejak Kasih selalu menolak ajakan Bima untuk berhubungan badan.  Kasih sesungguhnya tidak bermaksud untuk menolak memberikan kesuciannya, hanya saja Kasih sudah berencana memberikannya tepat pada satu tahun perayaan kebersamaan mereka, agar lebih bermakna menurutnya.    Selama ini mereka sudah melakukan banyak hal seperti saling berciuman panas hingga saling menyentuh keintiman masing masing, hanya kegiatan tidur bersama yang selalu Kasih tolak yang akan selalu berakhir dengan Bima yang tiba tiba berubah mood dan sedikit bertindak kasar pada Kasih. Tapi Bima sangat pandai memegang kendali terhadap Kasih, sikap kasarnya selalu bisa termaafkan dan terlupakan dengan Bima yang akan selalu memberi perlakuan manis serta memanjakan Kasih disaat yang bersamaan.     “Kasih...” kata Gia lagi. Kasih akhirnya tersadar dari diamnya, lalu menghampiri Bima dan perempuan tersebut.  “Mas Bima.. ini siapa?” tanya Kasih menahan tangisnya. Bima yang kaget karena tiba tiba didatangi wanita yang selama ini menjadi kekasihnya langsung melepaskan rangkulan mesranya.  “Kasih.. ini... teman kantor Mas. Ki..ta lagi survei lapangan.” jawab Bima sedikit terbata. “Sekarang sama temen sekantor bisa kerja sambil pelukan gitu ya, mas?” ucap Kasih sambil tersenyum lirih.  “Apaan sih.. berisik banget, jadi ini pacar kamu yang anak kuliahan itu, Bim? yang  nggak bisa nyenengin kamu itu?” sela perempuan tersebut sambil memberi pandangan sinis terhadap Kasih. Kasih terdiam..  “Mas bim?” kata Kasih yang sudah tak berdaya saat melihat Bima tidak melakukan apapun saat perempuan seksi itu dengan seenaknya merendahkan dirinya. “Mas gak tau kasih, Mas.. kamu taukan mas sayang sama kamu, tapi mas punya kebutuhan yang lebih besar dari sekedar rasa sayang kamu..” Jawab Bima sambil memberi jeda untuk melanjutkan perkataannya. “Mungkin emang harus gini jalannya, Maaf kalau caranya kaya gini, tapi mas capek.. mas juga gak mau lebih nyakitin kamu lagi.” kata Bima sambil mengambil tangan kasih.  “b******k!!” pekik Kasih sambil berlari meninggalkan Bima dan perempuan barunya, serta Gia.  “Gak punya otak lo berdua!” tatap Gia tajam sambil mengacungkan jari tengahnya ke Bima dan perempuan barunya dan segera menyusul Kasih.  “Kasih...” kata Gia lirih saat melihat sahabatnya yang sudah berurai air mata.  Gia memeluk Kasih sambil terus mengusap lembut punggung sahabatnya yang tampaknya masih akan terus menangis.  “Gi...aku mau nenangin diri sendirian dulu boleh ya?. kamu pulang aja duluan ya, aku nanti gampang cari taksi” kata Kasih masih dengan berurai air mata.  “Tapi  Kasih..” jawab Gia yang enggan meninggalkan sahabatnya tersebut.  “Aku malu kalau dilihat lagi rapuh gini Gi” balas Kasih pelan..  “yaudah, aku pulang tapi kamu janji nanti jangan kemana mana ya, langsung pulang. Besok harus udah happy lagi, kita lakuin hal apapun yang buat kamu happy ya” kata Gia yang mengerti dengan sifat sahabatnya ini.  Gia beranjak meninggalkan Kasih, berjalan sampai parkiran sambil terus menelfon Rangga agar bisa menjemput Kasih, Gia tidak benar benar bisa meninggalkan Kasih sendirian dengan kondisi yang sangat rapuh seperti saat ini.   “ Kak Rangga kemana sih, apa lagi sibuk ngurusin kerjaannya ya..” ucap Gia frustasi..  Bayu beranjak pergi dari cafe tempat dia baru saja menyelesaikan meetingnya, dilihatnya dari jauh seorang perempuan yang tak asing sedang duduk sendiri dengan wajah yang ditekuk.  “Kasih! Lu ngapain mojok disini sendirian?” panggil Bayu lalu terkejut saay melihat adik sabatnya itu sudah kacau dengan mata sembab dan masih saja terisak.  “Bayu? gue lagi gak mau diganggu. Lu pergi aja.” jawab Kasih sambil menghapus air matanya.   “yuk ah pulang, ntar lu dipulangin jin gimana.. diem mojok sendirian gini.” ajak Bayu  sambil menarik lengan Kasih mengajaknya pulang. Kasihpun terpaksa menurut karena sudah tak punya tenaga untuk melawan lagi.  Di perjalanan tangis Kasih pecah lagi ketika menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. “Lu bayangin aja, mas Bima kan pacar pertama gue yang serius. Gue nggak nyangka dia nyelingkuhin gue cuma gara gara gue gak mau diajak tidur..” jelas Kasih sambil menangis makin kuat.  “Udah  kenapa sih.. ntar gue kenalin lu sama temen gue yang jauh lebih baik dari Bima lu itu.” bujuk Bayu berharap kasih bisa tenang.  “Gak segampang itu bay.. gue udah ngasih banyak hal sama si b******k itu, terus lu fikir nanti gue kenalan sama cowok lain, terus pacaran, terus nanti gue diperlakuin sama lagi? mau berapa banyak tangan lagi yang bakal sentuh gue? gue gak mau jadi cewe murahan bay, gue gak mau.”  jawab Kasih sambil  menangis makin kencang.  Bayu mengusap wajahnya kasar lalu menepikan mobilnya kepinggir jalan. Bayu menarik kepala Kasih lalu melayangkan ciuman di bibir Kasih. Bayu melumat bibir Kasih dalam dan kasar.  “Bay..yu.. stop....” erang Kasih yang masih berusaha melepaskan tautan bibirnya dan Bayu yang sedari tadi tidak mengindahkan rintihannya. Kasih memukul mukul d**a Bayu agar mau melepaskan dirinya. Kemudian bunyi telefon menghentikan aksi gila Bayu, Bayu melepaskan bibirnya dari bibir Kasih kemudian menghempaskan dirinya kembali ke kursi kemudi. “Bay, Lo dimana? Jemput Kasih dong, tadi Gia nelfon gue bilang Kasih lagi kacau banget, Lu taukan gue lagi gak bisa ninggalin kerjaan. Tolong jemput Kasih ya Bay” ucap Rangga khawatir dari ujung telefon.  “Iya ngga, anaknya udah sama gue, udah deket rumah. Lo gak usah khawatir.” jawab Bayu menenangkan Rangga. Bayu lalu kembali melajukan mobilnya, sambil mengutuk dirinya sendiri dalam hati, entah iblis apa yang merasukinya hingga dia melakukan hal gila tersebut. Di sampingnya Kasih yang sudah berhenti menangis sejak kejadian mengejutkan itupun hanya terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.  Bayu menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Kasih. Kasih yang turun dari mobil Bayu kemudian berlali masuk ke rumahnya. “Kasih... soal kejadian tadi, gue..”  kata Bayu yang akhirnya bisa menyusul kasih sambil memegang lengan gadis tersebut namun harus terhenti karena bunyi handphone nya yang berdering. Risa, kekasih Bayu yang sedang berada di ujung telfon.   Kasih meninggalkan Bayu, lalu berlari menuju kamarnya serta menutup pintu kamarnya kasar dan langsung menguncinya. “what a s**t day!” umpat Kasih sambil menghempaskan badannya di kasur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD