BAB 1

844 Words
Terbangun karena ketidak nyamanan tidur, sungguh pagi yang menyebalkan, bayangkan harus terbangun karena terkena gamparan yang tidak disengaja oleh teman kosannya yang sedang ngigau siapa yang engga kesal?, pertama kali mata terbuka langsung melihat bulu-bulu ketiak. "Kampreeett" Roy menggrutu dalam hatinya. Roy ingin menyalahkan temannya namun tidak bisa, jadi Roy menggampar kembali Udin. plaakkkkk!!! Roy langsung pura-pura tidur kembali. Grubukkk... "kitaaaa diseranggg!" Udin langsung berdiri. Namun Udin langsung menggaruk-garuk kepalanya, sadar bahwa dia hanya bermimpi namun dia sedikit aneh mengapa pipinya terasa sakit dan merah, dia tidak menghiraukannya dan kembali tidur. Satunya-satunya Orang yang tidurnya tenang adalah Coki, selama bersama dua orang tersebut Coki tidak pernah merugikan siapapun ketika dia tidur, berbeda dengan Roy dan Udin. Karena Roy sebenarnya sudah bangun 3 menit kemudian dia bangkit, dan bersiap-siap untuk pergi kuliah karena dia ada kelas pagi. "mampusss!" Ucap Roy dalam hatinya yang mengarah kepada Udin. Tak lama kemudian Roy pun memasuki kamar mandi dan membuka sabur cair barunya. "Hahh mantap, cukup lah buat dua minggu" Ucap Roy. Dia langsung memasukan sabunnya kedalam botol minuman bekas agar tidak mudah tumpah, wajarlah anak kosan orangnya irit jadi sayang kalau harus beli botol sabur cair khusus. 15 menit berlalu Roy pun selesai mandi namun dia lupa membawa kembali sabun cairnya, seberes mandi kebiasaannya adalah bersiul. "Tuttututut" Suara siulan Roy. Roy pun sudah berpakaian rapih layaknya seorang pangeran yang ingin menjumpai pertemuan besar memakai kameja putih dan celana katun hitam , dia bersantai diruangan tengah sambil menikmati kopi yang dia beli warung mang obet depan kossannya. "Wedeeehhh mau kemana nih rapih amat!, Jualan kompor sekarang?" Udin tertawa sambil membawa setumpuk baju cuciannya. "Eelaahh gak tau style lu mah ah, ini namanya semi formal sytle" Jawab Roy sambil tertawa karena melihat pipi udin masih merah karena di tabok olehnya. "Halahhhh" Jawab Udin. "Mau kemana din? Gak kerja sekarang?" Tanya Roy dengan wajah heran. "Kagak roy sekarang gw lagi libur" Jawab Udin dengan wajah ngeselin. "Waduhh" Ucap roy seperti terkejut. "Kok waduh?" Tanya udin dengan heran. "Kagak-kagak" Jawab Roy sambil memalingkan matanya. "Halahhhh aneh" Udin bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci pakaiannya. Udin Berumur 23 tahun dia bekerja di toko material yang menyediakan bahan bangunan Dan Roy berumur 20 tahun lebih muda daripada Udin, dia masih kuliah dan sekarang memasuki semester 5. Saat Udin masuk ke kamar mandi dia menggaruk kepala kembali. "Haduh sabunnya mana belum beli lagih, mau gimana nyucinya!" Menggrutu Udin dalam hatinya. "DINNN GW DULUAN YA KEKAMPUS!!" Teriak roy sambil bergegas pergi. "IYAAAAAA ROY AWAS MATI DIJALAN" Udin membalas teriakan Roy. "Kamprettt" Ucap Roy sambil menyalakan motornya. Saat udin kebingungan, tiba-tiba saja dia terlihat gembira. "Waaaahhh sabun siapa nih masih banyak!, Pake aja kali ya" Ucap Udin dalam hatinya. Udin pun membuka tutup botol yang berisikan sabut itu. KREKK tanda tutup botolnya terbuka "Hehehehe" Udin tertawa jahat. "Gapapalah sedikit doang" Udin pun langsung mencuci pakaiannya yang sudah 2 minggu tidak dicuci, bahkan sering dia memakai satu celana dalam 6 hari berturut-turut, 3 hari memakainya normal 3 hari kemudian celana dalamnya dibalik cara pakainya yang bagian luar jadi bagian dalam, para lelaki paham lah maksudnya. 1 jam kemudian pintu kamar mandi di ketuk oleh Coki. "Woyy siapa di dalem?, Lama banget!!!, Lagii ngapain woyyyyyy" Ucap Coki sambil menguap. "Bentar cok ini lagi nyuci baju, bentara lagi" Teriak Udin sambil menggosok bajunya. "Ohhh iya udah cepetan kebelet pengen boker din" Ucap Coki. 10 Menit kemudian Udin baru selesai mencuci pakaiannya, dan berniat untuk mengembalikan botol sabun tersebut ke tempatnya semula. "Ahhh isi air ah biar keliatan penuh lagi!" Ucap Udin dalam hatinya. DORRR!! DOORRR!! DORRR!! "Cepetan din gw udah gak kuat banget sumpahh!!" Coki menggedor pintu kamar mandi dan itu membuat udin terkejut, sehingga botol sabun milik roy terjatuh dan tumpah. Plaaakkkkk!! Suara botol sabun terjatuh. Udin duakali terkejut pertama karena digedor dan yang kedua karena sabunnya tumpah. "IYAA INI BENTAR LAGI LSGI DIRAPIHIN!" Teriak Udin "Waduh gimana ini!" ucap Udin dalam hatinya. Akhirnya yang tadinya cuma ingin dimasukin sedikit air namun sekarang dimasukin banyak banyak airnya oleh udin. Udin pun keluar dengan rasa cemas karena tahu bahwa sabun itu sepertinya milik roy dan dia akan marah, dia mencari akal supaya roy tidak marah. Coki memasuki kamar mandi dan dia kembali teriak. "WOY UDIN INI APAAN CAIRAN KENTAL BELUM LU BERSIHIN DI LANTAI!!!" Coki sepertinya salah sangka terhadap Udin. "UDAH LU SEBOR AJA!" Udin membalas teriakan Coki. Karena coki sudah kebelet dan tidak kuat diapun secepat kilat menyebor sabun tersebut yang entah apa yang ada dalam pikirannya, dan dia menggrutu dalam hatinya "PARAHH IH SI UDIN!!" Inilah awal cerita perjalanan 3 orang laki-laki yang menggetarkan jagat dunia maya dan dunia persilatan, mereka adalah kawan dari kecil dan sedang merantau ke kota bandung dengan tujuannya masing-masing, ada yang bekerja ada yang sedang usaha dan ada yang sedang menganyam pendidikan di perguruan tinggi. Kesibukan mereka yang berbeda menjadikan sebuah warna indah tersendiri bagi persahabatan mereka, tawa-tangis, suka-duka,semua terbungkus dalam kebersamaan. Begitupun karakter mereka yang berbeda-beda menjadikan mereka sahabat yang kuat dalam kesatuan ikatan, perjuangan untuk hidup bersama, upaya saling tolong menolong dalam kesusahan, berbagi rasa kebahagiaan, sampai gelak tawa kekonyolan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD