Prolog

206 Words
Di taman, dengan suasana hening yang tercipta, ada dua insan berbeda gander yang sedang berdiri saling berhadapan. Si cewek menyorot dengan tatapan yang  sangat sulit diartikan, terlebih bagi seorang cowok di depannya.      Menghirup napasnya, kemudian dia keluarkan. Mencoba kembali memfokuskan diri pada pertikaian yang sedang terjadi.       "Siapa lo?" tanya si cewek.      Si cowok mendongakkan kepalanya, mengernyit bingung. "Gue? Gue Rama, gue cuma manusia biasa."        "Gue tahu Ram, lo nyembunyiin sesuatu hal besar di belakang gue. Beberapa kali gue coba cari semua hal  yang menyangkut diri lo. Tapi lo tahu, itu semua cuma sia-sia. Seolah-olah, gue memang ditakdirkan buat nggak diperbolehkan kenal lo lebih jauh lagi."      Si cewek menghela napasnya putus asa, kini dia akan segera mengakhiri pembicaraannya dengan seorang cowok di depannya ini.      "Satu kali lagi gue tanya ke elo, dan ini bakal jadi pertanyaan yang terakhir kalinya. Who is Rama?"      Dan cowok di depannya hanya melotot kedua matanya dengan bibir terbuka. Tapi tak lama kemudian, bibirnya tertutup lagi. Membuat cewek yang tadi bertanya padanya, langsung membalikkan badannya dan pergi keluar dari taman.      Sedangkan si cowok hanya memandangi punggung si cewek dengan tatapan nanar. Tak berapa lama, dia menghembuskan napasnya, kedua tangannya terkepal erat. Cukup sudah, dia akan memilih salah satunya.      Memilih antara cinta atau harta.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD