Prolog

854 Words
  Seorang dokter tampan dengan perawakan gagah berjalan memasuki IGD, ia menuju locker tempat penyimpanan barang barang para dokter. Ia memasukkan tas punggungnya dalam locker dan memakai snelli miliknya yang tergantung dalam locker, tak lupa meletakkan stetoskop di kantong snellinya. Setelah itu ia berjalan kembali ke IGD dan duduk di meja kerjanya, keadaan IGD masih sepi karena masih sangat pagi. “selamat pagi dokter Ryoichi,” sapa seorang perawat IGD. “selamat pagi suster.” “pagi sekali dokter sudah datang.” “tidak apa apa, saya lebih baik datang kepagian dari pada terlambat, tidak akan ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan segera.” “masuk logika juga dok.” Pasien mulai berdatangan di IGD, dengan cekatan Ryoichi menangani pasien apsien yang datang ke IGD dibantu oleh perawat IGD, beberapa rekan dokternya juga sudah datang dan menangani pasien. Begitulah kegiatan Ryoichi sehari hari berkutat dengan pekerjaannya sebagai dokter di rumah sakit Health and Health milik kakeknya dr. Nagata. Ryoichi memilih tinggal di apartemen dari pada tinggal dengan kakeknya dokter Nagata, padahal dokter Nagata sudah memintanya untuk tinggal bersamanya apalagi beliau sudah tua. Walau itu juga adalah rumah mendiang papanya tapi ia merasa tidak berhak padahal mamanya juga memintanya untuk tinggal bersama kakeknya agar bisa menjaga kakeknya yang sudah berumur tapi Ryoichi tetap ingin tinggal sendiri di apartemen. Dokter Nagata tidak bisa berbuat apa apa karena memang itu sudah keinginan Ryoichi, walau begitu Ryoichi sering menginap di rumah dokter Nagata untuk sekedar menemani beliau dan agar kakeknya itu tidak kesepian. Mama Ryoichi, mama Auryn dan papa Tian tetap tinggal di Malang. Mama Auryn mengelola klinik yang dibangun di sebelah rumahnya sedangkan papa Tian menjadi Rektor di Universitas terkemuka di Malang. Awalnya Ryoichi ingin tetap tinggal di Malang dan membantu di klinik mamanya tapi kakeknya memintanya membantu di rumah sakit Health and Health yang didirikan kakeknya itu, dengan berat hati Ryoichi meninggalkan keluarganya di Malang dan ke Jakarta meninggalkan mama dan papanya, juga Michella adiknya yang sedang kuliah dengan jurusan psikologi di Malang. ~~~ ~~~ Ryoichi memarkirkan mobilnya di halaman luas rumah dokter Nagata, ia keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah kakeknya. Ia mencari keberadaan kakeknya yang ternyata sedang duduk di ruang makan sendirian, dokter Nagata sedang makan dengan melamun dan pandangan menerawang. “kakek…,” sapa Ryoichi tapi dokter Nagata masih diam dalam lamunannya, Ryoichi yang duduk di hadapan dokter Nagata heran dan kemudian berdiri dan mendekati kakeknya itu, ia memegang bahu dokter Nagata membuat dokter Nagata terjingkat dan menoleh. “Oichi..? kamu datang?” “kakek kenapa? Apa yang kakek pikirkan?” tanya Ryoichi. Dokter Nagata menghela nafas panjang, “ kakek kesepian Oichi, kamu tidak mau tinggal di rumah kakek.” Ryoichi menghela nafas, ia kasihan melihat wajah kakeknya yang sudah lanjut usia itu, wajah dokter Nagata terlihat sedih. “kakak kakak sepupu kamu sudah menikah dan tidak mungkin suami mereka mau diajak tinggal disini, hanya kamu Oichi yang kakek mau tinggal disini.” “baiklah… Oichi akan tinggal sama kakek tapi sesekali jika Oichi boleh kan tidur di apartemen?” “tentu, tapi jangan terlalu sering ya?” ucap dokter Nagata dengan awajah berbinar bahagia. “iya, sekarang kita makan ya,” ajak Ryoichi kemudian mengambil piring dan makanan di depannya. Ia tahu kakeknya menginginkan dirinya untuk tinggal bersamanya karena dialah satu satunya cucu laki laki di keluarga Nagata, ia dipersiapkan untuk memimpin rumah sakit Health and Health bahkan baru sebulan ia berdinas di Health and Health kakeknya akan menjadikannya direktur rumah sakit tapi ia menolak. Ryoichi merasa belum mampu dan tetap meminta aunty Megumi yang menjabat sebagai direktur rumah sakit Health and Health, ia masih ingin berada di garda depan dalam menolong pasien yaitu di IGD seperti yang dilakukan mamanya dulu bahkan sampai sekarang mamanya masih setia menjadi penolong masyarakat desa di mana klinik yang ia bangun berada dan Ryoichi juga bercita cita sama dengan mamanya yaitu memiliki klinik sendiri, bukan tapi rumah sakit sendiri. Bukan rumah sakit Health and Health tapi rumah sakit yang ia bangun dari hasil keringatnya sendiri. Setelah makan malam, Ryoichi mengantarkan dokter Nagata ke kamarnya untuk istirahat dan ia sendiri masuk dalam kamar papanya dulu. Walau ia tidak bisa merasakan kasih sayang papanya karena papanya meninggal saat ia belum genap 1 tahun tapi ia tahu papanya sangat menyayangi dirinya, kakek dan aunty auntynya mengatakan jika Ryoichi bagaikan reinkarnasi dari Ryu karena wajahnya bagai pinang dibelah dua. Walau yang tidak tahu akan mengira jika papa Tian adalah papa kandungnya karena  wajah mereka mirip tapi ia tidak merasa kecewa karena memang papa Tiannya itu juga sangat baik padanya dan menganggap sebagai anak sendiri sejak papa Tian menikah dengan mama Auryn, Ryoichi juga sangat menyayangi papa sambungnya itu dan menyayangi adik tirinya Michella yang sangat manja padanya. Ryoichi membaringkan tubuhnya di ranjang big size bersprei warna krem, tapi baru beberapa menit ponselnya bordering, telepon dari mamanya. “halo ma.” “Oichi, bagaimana pekerjaan kamu hari ini sayang?” “lancar ma, bagaimana keadaan mama, papa juga Michella? Baik kan?” “iya sayang kami semua baik, kamu di apartemen sekarang?” “nggak mau, di rumah kakek.” “kamu sedang menginap di rumah kakek?” “Oichi memutuskan tinggal disini ma, kasihan kakek kesepian.” “kan sejak awal mama minta kamu tinggal sama kakek sayang, kasihan kakek kesepian.” “iya ma, aku akan menjaga kakek.” “ya sudah kamu istirahat, kamu pasti lelah seharian berdinas di IGD.” “iya ma, mama juga istirahat ya.” “iya sayang, good night.” “sweet dreame ma.” Lynagabrielangga.   hai, aku datang lagi membawa cerita baru, cerita yang sudah banyak ditunggu yaitu sekuel My Doctor My wife, semoga cerita ini juga membuat kalian baper tingkat dewa ya, happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD