Tanda Merah Di Leher Suamiku

"Novi! Novi," teriak Soni sambil masuk ke dalam rumah. Sambil berjalan ke arah suara. "Iya, Mas." "Tumben kamu sudah pulang jam segini?" tanya Novi yang sudah berdiri di depan sang suami. "Iya, kebetulan hari ini hanya ada sedikit pekerjaan," jawab Soni sambil mencium kening istrinya. "Ini siapa. Mas?" tanya Novi yang memandang Zaskia dengan heran. "Oh, iya. Kenalkan ini Zaskia, dia adalah Baby sitter untuk Helena." Soni memperkenalkan Zaskia pada sang istri. "Baby Sitter!" ucap Novi yang terlihat terkejut. "Iya, bukannya kamu sendiri yang bilang kalau kamu ingin membuka Butik sendiri. Jadi pasti kamu membutuhkan Baby Sitter untuk menjaga Helena 'kan?" ucap Soni sambil memeluk pinggang sang istri. "Oh, iya. Zaskia, kenalkan ini Novi. Dia adalah istri kesayanganku," ucap Soni sambil mencium pipi Novi di hadapan Zaskia hingga membuat sang istri malu. Sambil mengulurkan tangannya. "Zaskia." "Novi," jawabnya sambil tersenyum ramah. "Mari silahkan duduk dulu." Novi anggraeni adalah putri seorang pengusaha kuliner di Jakarta. Sementara Soni Dirgantara adalah putra tunggal seorang pengusaha Furniture terbesar di Jakarta. Pernikahan mereka terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh Bowo dan Heru yang merupakan sahabat baik sejak mereka masih kecil. Namun, perjodohan itu tak lantas membuat keduanya saling membenci. Soni yang saat ini menjadi CEO di perusahaan orang tuanya. Adalah sosok suami yang setia dan sangat menyayangi sang istri. Pernikahan mereka jauh dari berita miring ataupun pertengkaran. Hingga kebahagiaan keduanya bertambah saat Novi melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Bayi bermata biru, dan berkulit putih itu mereka beri nama Helena Dirgantara. Sejak kelahiran Helena, Novi yang awalnya adalah seorang Desainer di sebuah Butik terkenal. Memutuskan untuk berhenti dan beralih profesi menjadi Ibu rumah tangga. Walaupun ini pengalaman pertama baginya, tapi wanita berwajah manis itu terlihat begitu telaten mengurus rumah tangganya walaupun seorang diri. "Silahkan duduk!" Novi mempersilahkan Zaskia untuk duduk di sofa. Setelah mereka bertiga duduk di sofa. Zaskia mengatakan jika ia awalnya ia adalah seorang gadis kampung biasa. Demi menghidupi keluarganya Zaskia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota. Hingga akhirnya dia melamar sebagai seorang Baby Sitter di sebuah tempat penyalur pembantu. Setelah menunggu hampir tiga bulan lamanya. Soni yang saat itu sedang membutuhkan Baby Sitter datang ke kantor penyalur pembantu. Hingga akhirnya dia menerima tawaran CEO kaya tersebut. "Memang kamu dikampung tinggal sama siapa?" tanya Novi dengan ramah. "Saya tinggal bersama Ibu dan dua adik saya yang masih sekolah. Sementara Ayah saya sudah meninggal tiga tahun yang lalu," jelas Zaskia sambil menunduk. "Innalillahiwainnailaihirojiun." Novi menatap gadia itu dengan iba. Sesaat Novi memandang Zaskia dengan begitu dalam. Gadis itu terlihat begitu sangat cantik. Usianya juga masih terlalu muda untuk menjadi seorang Baby Sitter. "Mas, apa kamu yakin dia bisa merawat Helena dengan baik?" tanya Novi sambil berbisik. "Kamu tenang saja, aku jamin dia pasti akan menjadi Baby Sitter yang sabar. Apalagi pemilik Yayasan itu bilang kalau Zaskia ini adalah perempuan yang rajin," jawab Soni sambil menggenggam tangan sang istri. "Apa mungkin gadis muda ini akan merawat putriku dengan baik," batin Novi sambil terus memperhatikan Zaskia. Satu minggu yang lalu Zaskia memang mengutarakan rencananya untuk membuka Butik sendiri. Namun, Butik itu rencananya akan dibuka di rumah. Jadi dengan begitu dia tidak perlu meninggalkan Helena sendirian. Tetapi apa yang menjadi rencana Novi ternyata tidak disetujui oleh Soni. Dia melarang sang istri untuk membuka Butik itu di rumah. Dengan alasan perumahan yang mereka tempati saat ini tidak strategis untuk membuka usaha. Hingga akhirnya Soni menyewakan sebuah ruko di pusat Kota Jakarta. Tetapi Novi tidak menyangka jika sang suami akan mencari seorang Baby Sitter untuk sang putri. Bahkan dalam waktu yang begitu cepat. "Sayang. Bagaimana kalau kamu antar Zaskia ke kamarnya, biarkan dia istirahat dulu sebelum bekerja." Soni memegang pundak Novi hingga membuat sang istri terkejut. "Zaskia. Mari saya antar ke kamarmu!" ajak Novi sambil berdiri dari tempat duduknya. *** "Zaskia! Tumben kamu jam segini sudah bangun?" tanya Novi saat melihat sang Baby Sitter ada di dapur. "Eh. Bu Novi! Kebetulan tadi saya mau ke kamar kecil, karena haus jadi saya mau buat air minum dulu sebelum kembali ke kamar." Zaskia terlihat terkejut saat melihat Novi sudah ada di belakangnya. "Ya sudah, kamu istirahat saja dulu. Lagi pula ini masih pukul 5 pagi," ucap Novi sambil berjalan ke arah dapur. "I-iya. Bu," jawab Zaskia dengan gugup. Novi memang selalu bangun lebih pagi daripada yang lain. Bahkan jauh sebelum Zaskia bekerja di rumah itu. Ibu satu anak itu selalu bangun pukul 5 pagi untuk menyiapkan keperluan sang suami. Hingga kini walaupun ia sudah sibuk dengan profesinya sebagai seorang Desainer. Perempuan muda itu masih melakukan hal yang sama. Setelah Zaskia meninggalkan dapur, Novi langsung mengeluarkan beberapa bahan makanan yang ada di di dalam kulkas. Dengan cekatan dia mulai memasak beberapa menu makanan untuk suami dan anaknya. Tidak hanya itu, ia juga terlihat sibuk mencuci beberapa piring kotor yang ada di Wastafel. Bagi Novi kehadiran Zaskia hanyalah sebagai seorang pengasuh bagi Helena. Bukan pembantu rumah tangga. Jadi dia memang tidak pernah meminta Zaskia melakukan pekerjaan apapun selain mengurus sang putri. Novi yang saat itu sedang sibuk di dapur tiba-tiba terkejut saat mendengar teriakan seorang laki-laki dari halaman belakang. "Suara siapa itu?" ucap Novi yang langsung menghentikan aktivitasnya. Novi yang penasaran langsung berjalan ke arah suara. Dengan perlahan dia mulai menyusuri setiap rumahnya. Hingga ia melihat sang suami duduk di tanah sambil memegang kakinya. "Mas Soni! Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Novi yang terlihat penasaran. "A-aku tadi sedang olahraga, tapi tidak sengaja kakiku terkilir." Soni terlihat gugup sambil menahan sakit. "Ya ampun. Mas, ayo mari aku bantu masuk ke dalam kamar," jawab Novi yang langsung membantu Soni berjalan. Sambil keluar dari kamar dengan terburu-buru. "Ada apa. Bu? Tadi saya tidak sengaja mendengar suara teriakan." "Tidak ada apa-apa. Tadi Bapak tidak sengaja jatuh makanya dia berteriak," jelas Novi sambil terus menggandeng sang suami. "Oh begitu, ya sudah kalau begitu saya masuk ke dalam dulu. Bu," ucap Zaskia yang langsung dijawab anggukan oleh Novi. Dengan perlahan Novi memapah sang suami masuk ke dalam kamar. Setelah membantunya duduk di tempat tidur. Novi segera berjalan ke pojok kamar untuk mengambil minyak gosok dari kotak P3K. "Makanya lain kali kalau olahraga hati-hati. Kalau seperti ini kamu sendiri yang kesakitan," ucap Novi sambil memijat kaki sang suami. "Iya. Sayang," jawab Soni sambil tersenyum. Sambil memperhatikan leher Soni. "Mas, lehermu kenapa? Sepertinya ada tanda merah di lehermu." "Ah masa! Sepertinya aku tadi terbentur tembok," jawab Soni sambil memegang tanda merah itu. "Terbentur tembok? Apa mungkin luka benturan seperti itu," batin Novi sambil memperhatikan tanda merah itu.