bc

Dokter Cantik Milik CEO dingin

book_age18+
31
FOLLOW
1K
READ
HE
boss
heir/heiress
blue collar
sweet
bxg
kicking
like
intro-logo
Blurb

Pitha Anastaya Dokter cantik sekaligus wakil direktur rumah sakit. Dia memiliki kecerdasan di atas rata- rata. Pitha hanya tinggal berdua dengan sang Ayah dari bayi. Bundanya meninggal saat melahirkannya. Dia juga sangat menyukai anak kecil. Hingga kejadian saat dia membantu melahirkan istri seorang CEO muda di kotanya.

Pitha yang sedang membersihkan bayi itu tersadar saat melihat Ibu Sofi menangis. Pitha menyerahkan bayi tersebut pada suster untuk di bersihkan.Ibu Sofi keluar ruang opersi dengan gontai menghampiri suami dan anaknya yang baru sampai di rumah sakit.

"Bu, bagaimana kondisi Gita?"

"Gita sudah pergi nak, dia pergi dengan bangga setelah melahirkan putri kecil kalian berdua."

"Tidak, Gita bangun sayang aku pulang. Sayang aku mohon bangun."

Kalan langsung menghampiri ranjang yang di dorong oleh Galang dengan tangisan yang memilukan.

Dia menatap Pitha penuh amarah.

"Bukan kah kau dokter terbaik di kota ini? apa kau tidak bisa menyelamatkan istri ku hah!" Bentak Kalan pada Pitha.

"Saya sudah melakukan semaksimal mungkin. Bahkan saya sudah meminta persetujuan keluarga anda Tuan." Jawab Pitha datar tapi santai.

"Siapa yang mengijinkan menyelamatkan anak sialan itu dari pada istriku hah? jawab aku!"

chap-preview
Free preview
Bab 1
Malam ini Pitha si dokter muda yang cantik bersiap untuk pulang. Jam kerjanya sudah selesai untuk hari ini. Namun Pitha di kejutkan oleh kedarangan Galang yang mengetuk pintu ruangan Pitha. "Permisi Pitha, apa kamu masih ada di dalam?" tanya Galang. "Ya, aku masih di dalam! masuk saja Dok." Jawab Pitha. "Pitha, malam ini kita harus lembur. Kita baru saja kedatangan pasien yang akan melakukan Operasi Caesar. Katanya pasien tersebut istri dari CEO kejam dan dingin yang terkenal di kota ini." Jelas Galang pada Pitha. "Ya, aku akan bersiap. Aku tidak peduli, bagiku semua pasien sama di mataku. Maka mereka harus mendapatkan pelayanan terbaik." Jawab Pitha dengan nada datar. sebenarnya Pitha merupakan dokter yang cukup hebat di kota ini bahkan dia selalu melakukan operasi dengan sangat cepat dan lancar. sampainya di ruang operasi Pitha menecek keadaan pasien terlebih dahulu dan berbincang ramah pada pasiennya. Hal ini sudah biasa Pitha lakukan untuk mengulangi rasa cemas pada pasien. "Maaf ibu, saya izin cek tekanan darah terlebih dahulu ya!" Pintah Pitha. Saat ini Gita memang belum di pasang infus serta belum melakukan beberapa cek yang seharusnya di lakukan di ruang UGD. Tapi karena suaminya memiliki kekuasaan itu. Dia ingin istrinya masuk ruang operasi dan pihak rumah sakit tidak bisa menolak karena pria tersebut inverstor terbesar di rumah sakit tersebut. "Silahkan dok." Jawab Gita yang memang kondisinya saat ini sangat lemah. Pitha terkejut dengan tekanan darah Gita yang sangat tinggi. Bahkan hasil lab yang di bawa Galang hasilnya sangat memprihatinkan. "Bagaimana dok? kita tidak bisa melakukan operasi Caesar pada nyonya Gita karena dia memiliki penyakit komplikasi dan memiliki penyakit komplikasi dan tekanan darahnya sangat tinggi." Tanya Galang pada Pitha. Pitha memang dokter muda yang hebat, dia meneriksa kandungannya yang sangat sehat bahkan saat ini. Gita sudah bukaan delapan, itu tandanya sebentar lagi Gita bisa melakukan lahiran secara normal. "Tidak masalah kita menunggu sampai pembukkannya lengkap, kita akan melakukan persalinan secara normal." Jelas Pitha pada Galang. Saat Pitha memasang infus pada Gita, dia melihat kesadaran Gita perlahan hilang dan pingsan. Pitha bergegas menyuntikkan beberapa obat pada Gita. Setelah tiga puluh menit Gita kembali sadar. "Sus, buatkan saya surat pernyataan keluarga pasien hanya bisa memilih salah satu dari mereka." perintah Pitha pada salah satu suster yang berada di sana. "Baik dok, akan saya buatkan." jawab suster Ana, dia pun berlalu. Gita sudah tidak kaget dengan apa yang dikataan dokternya. Karena sejak awal kehamilannya dia sudah mengetahui resiko apa yang akan terjadi pada dirinya. "Dok, boleh saya minta tolong panggilkan ibu Sofi. Saya ingin bicara pada ibu saya dok." Pintah Gita pada Pitha. "Baik ibu Gita, akan saya panggilakan ibu anda." Pitha mengertu kecemasan yang di rasakan Gita. Pitha keluar dan memanggil ibu Sofi. Dia sudah menyiapkan satu set baju steril yang akan di pakai oleh ibu Sofi. "Mama di sini sayang, kamu pasti kuat." ucap Ibu sofi dengan menahan tangis. "Bu, apapun yang rerjadi pada Gita. Gita minta ibu dan mas Kalan memilih bayi ini bu." ucap Gita pada ibu mertuanya. Sofi tau jika Kalan tidak menginginkan bayi tersebut. Karena jika bayi itu ada Kalan aka kehilangan Gita Istri yang dia cintai. "Tolong ibu jawab, Gita ingin ibu berjanji kdi hadapan Gita dan cucu ibu ini." pintah Gita lagi yang belum ada jawaban dari mertuanya. "Dok, ini surat pernyataannya. Apa saya yang harus memberikan pada keluarga pasien untuk minta tanda tangannya?" Tanya suster yang baru saja masuk ruangan. "Jangan, biar saya saja yang menanda tangani surat itu." Pintah Gita dan Pitha mendekatinya. "Tidak masalah jika ibu Gita ingin memberi keputusan sendiri. Tapi saya tidak ingin menerima resiko yang besar dari keluarga Ibu Gita sendiri." Jelas Pitha pada Gita. "Tidak masalah dok, saya yang akan jadi saksi jika terjadi sesuatu. Dokter tidak perlu mencemaskan tentang hal itu. Saya hanya ingin mengabulkan menantu saya yang ingin menjadi seorang ibu sebelum dia pergi meninggalkan kita." Jawab Sofi lalu menandatangani surat itu. "Terima kasih Bu, Gita sangat menyayangi kalian berdua. Anak mama yang akan menjaga papanya, dia anak yang akan jadi kebanggaan mamanya." kata Gita menangis sambil mengusap perutnya. Pitha dan semua rekannya pun mengambil tindakan untuk melakukan persalinan. Karena pembukaan sudah lengkap dan Gita sedang mengejan untuk melahirkan buah hatinya. Sampai pada saat Gita mengambil nafas panjang dan mengejan. Bayi cantik pun lahir dan Gita meninggalkan dunia ini karena kondisinya yang lemah. Mustahil bagi Gita bisa bertahan dari pendarahan yang sangat hebat ini. "Alhamdulillah, bayinya perempuan dan sehat." kata Pitha. Pitha yang sedang membersihkan bayi itu tersadar saat melihat Ibu Sofi menangis. Pitha menyerahkan bayi tersebut pada suster untuk di bersihkan. "Sus, minta tolong bayinya di beraikan dulu, saya akan mengurus ibu Gita." pintah Pitha pada Suster dan menyerahkan bayi yang tadinya di urus. Pitha dan Galang memberisakan tubuh Gita dengan telaten. Mereka sangat sedih atas kejadian yang menimpah pasiennya ini. Ibu Sofi keluar ruang opersi dengan gontai menghampiri suami dan anaknya yang baru sampai di rumah sakit. "Bu, bagaimana kondisi Gita?" Tanya Kalan pada Ibu Sofi. Dia memang mementingkan Istrinya dari pada anaknya. "Gita sudah pergi nak, dia pergi dengan bangga setelah melahirkan putri kecil kalian berdua." jawab Ibu Sofi dengan isakan tangis yang sudah tidak bisa dia bendung lagi. Pada saat itu juga Pitha dan Galang keluar ruang operasi membawa Gita ke ambulance atas permintaan Ibu Sofi. Dia ingin menantunya di makamkan di makam keluarga mereka. "Tidak, Gita bangun sayang aku pulang. Sayang aku mohon bangun." Kalan langsung menghampiri ranjang yang di dorong oleh Galang dengan tangisan yang memilukan. Pitha dan Galang terdiam saat melihat tuan muda ith sangat kehilangan Istrinya. Dia menatap Pitha penuh amarah. "Bukan kah kau dokter terbaik di kota ini? apa kau tidak bisa menyelamatkan istri ku hah!" Bentak Kalan pada Pitha. Pitha hanya diam, dia sudah biasa mendapatkan hinaan seperti ini saat operasi yang dia jalani harus merenggang nyawa pasiennya. "Saya sudah melakukan semaksimal mungkin. Bahkan saya sudah meminta persetujuan keluarga anda Tuan." Jawab Pitha datar tapi santai. "Siapa yang mengijinkan menyelamatkan anak sialan itu dari pada istriku hah? jawab aku!" marah Kalan. Dia tidak kuasa dengan kejadian ini. "Sudah nak, sudah. Kau harus merelakan Gita pergi. Dia sudah bahagia dan tidak merasakan sakit lagi." Nasehat Aji yang berusaha menenangkan anak semata wayangnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
460.7K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
492.8K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
598.4K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
462.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook