bc

Vampire, I love You

book_age18+
500
FOLLOW
4.6K
READ
possessive
sex
forced
goodgirl
powerful
brave
bxg
vampire
enimies to lovers
virgin
like
intro-logo
Blurb

Apa jadinya jika darah kita tiba-tiba dijadikan sebagai sumber makanan oleh seorang Vampir?

Itulah yang dirasakan oleh Anaya Cantika. Seorang penulis novel yang hidup bersama anak-anak panti asuhan orang tuanya.

Namun, siapa sangka cerita yang dia tulis dalam novelnya seketika berubah menjadi nyata. Dia diserahkan oleh ibu kandungnya sendiri untuk hidup bersama seorang pria yang belakangan diketahui adalah seorang vampir yang membutuhkan darah perawan murni langka Anaya untuk bisa bertahan hidup di bawah terik matahari.

Sampai pada suatu saat, Anaya jatuh cinta kepada sang vampir karena perhatian dan kebaikannya, dia bahkan sampai rela menyerahkan tubuhnya.

Namun, karena terhalang keperawanannya, sang Vampir tidak bisa menyentuh Anaya Jika dia menyentuhnya, darah perawan Anaya akan tercemar dan sang Vampir tidak bisa menggunakan darah lagi untuk bertahan hidup.

Sanggup kah sang vampir bertahan untuk tidak menyentuh keperawanan Anaya?

Mampukah sang vampir melindungi Anaya dari kejaran vampir lain yang juga mengincar darahnya?

Ikuti kisahnya, hanya di...

Vampire, I love you...

chap-preview
Free preview
Hisapan Pertama
Aku berlari tanpa henti, keringat telah membasahi sekujur tubuhku. Nafasku tersengal dan seakan tidak mampu lagi memenuhi paru-paru ku untuk bahkan hanya untuk sekedar bernapas . Jalan setapak yang sunyi dan gelap kulalui dengan harapan ada secercah keajaiban yang bisa menolongku malam ini dari kejaran mereka. Suara teriakan orang-orang yang mengejarku semakin lama semakin terdengar di telingaku dan itu sangat menakutkan. Jangan sampai mereka menangkapku. *** Aku, Anaya Cantika seorang putri dari pemilik panti asuhan tempatku di besarkan oleh ibuku yang sangat aku sayangi. keseharianku sangat menyenangkan dan ceria. bersama beberapa anak-anak asuhb ibuku yang lain, kami tumbuh dalam limpahan kebahagiaan. Selain itu, aku yang sangat suka menulis menjadiakanku di kenal orang-orang meskipun hanya dengan nama penaku saja. salah satu novel terlaris yang aku tulis berjudul Vampire, I Love You membuat semua karyaku di sukai orang. hal itu membuat hari-hariku semakin dipenuhi oleh kebahagiaan. Akan tetapi, aku sama sekali tidak menyangka jika salah satu novel yang membawaku sampai seperti ini menjelma menjadi sesuatu yang mengubah hidupku. Hari-hari bahagiaku bersama ibu dan semua saudaraku berubah sejak saat itu. Seorang pria menjemputku beberapa hari yang lalu. Dia meyakinkan ibuku agar menyerahkanku kepadanya. Awalnya tentu saja ibuku menolak, akan tetapi orang itu punya cara sehingga ibuku tidak bisa menolak dan aku hanya bisa menurutinya. Selain itu, mereka juga menjanjikan jaminan dan kelangsungan hidup yang lebih baik bagi seluruh penghuni panti apabila aku ikut bersamanya. Akhirnya dengan segala bujukannya, ibu dengan terpaksa menyerahkanku kepada pria asing dengan rasa khawatir dan derai air mata. . Aku pun meninggalkan panti dengan derai air mata dan kesedihan dar ibu dan semua saudaraku, sangat berat meninggalkan mereka, kenapa hidupku bisa menjadi seperti ini? kenapa dengan mudahnya aku mengikuti orang itu? Mobil melaju membawaku ke sebuah tempat yang entah itu ada dimana. Sampai pada saat mobil yang aku tumpangi berhenti di sebuah bangunan remang. Aku hanya terdiam tak bergerak ketika pria yang membawaku ke tempat itu turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untukku. Kakiku terasa keluh, seakan tidak mampu bergerak. Tempat apa ini? aku akan dibawa kemana? semua pertanyaan itu hanya bisa kutelan kembali ketika pria itu membawaku masuk ke dalam bangunan. Aku melihat beberapa wanita yang sedang tersenyum manja kepada laki-kaki yang ada di hadapannya. Mereka begitu dekat sampai mataku melihat mereka berciuman di depan orang-orang tanpa rasa malu sedikit pun. Sebenarnya tempat apa ini? Kenapa ada banyak laki-laki dan perempuan yang bermesraan ditempat ini? Aku terus berjalan dalam diam mengikuti pria yang membawaku. Aku bisa merasakan tatapan aneh para pria yang ada di tempat itu yang membuat bulu kudukku meremang. Sampai aku mendengar salah satu dari mereka bertanya kepada pria yang membawaku. "Gadis baru ya? dari mana?" tanya orang itu menunjukkan seringi menakutkan. "Iya, ini spesial untuk bos" jawab pria yang membawaku. Aku sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Kakiku hanya terus melangkah mengikuti pria yang membawaku. Sampai akhirnya pria itu berhenti tepat di depan sebuah pintu. Pria itu mengetuk pintu itu dua kali sebelum pintu itu terbuka lebar. Tampak seorang wanita yang berpakaian tipis menerawang menampakkan pakaian dalamnya keluar dengan senyum lembut tapi menakutkan bagiku. "Masukkan dia, dan pergilah" ucap wanita itu kepada pria yang membawaku. Aku lalu memasuki kamar, mataku terbelalak menatap sekeliling. Begitu menyilaukan, sangat berbeda ketika aku berjalan menuju tempat ini. Pemandangan di ruangan ini penuh dengan dekorasi sangat mewah. Sangat luas, mataku menyapu seluruh ruangan sampai ketika melihat sesosok pria yang seketika membuat jantungku bergemuruh. Dia menatapku dengan tatapan tajamnya. Tatapan itu seakan mampu menusuk hatiku sehingga menimbulkan lubang yang menganga. Wajah pemilik tatapan itu bagaikan pahatan dewa yunani yang terbentuk sempurna yang menjadikan diriku tanpa sadar menelan saliva. Entah dia melihat gerakan di leherku ketika aku melakukan itu atau tidak, tapi senyum sinis terbit di bibirnya yang indah setal;h apa yang kulakukan. tubuhku seketika tegang. Terlebih ketika dia mulai berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke arahku. Setiap langkah kakinya bagaikan waktu mundur bagi kematianku. Aku hanya bisa terpaku tanpa bisa bergerak sedikit pun. Tangannya terangkat dan aku bisa merasakan sentuhan hangatnya di wajahku, aku memejamkan mataku gugup. Dadaku seakan mau meledak ketika sentuhannya sampai ke bibirku, mengelusnya dengan lembut dan lama. Sampai akhirnya aku tersadar dan dengan cepat aku menepis tangannya. Aku mundur beberapa langkah ke belakang. Dia kembali tersenyum, aku berani bersumpah itulah senyum terindah yang pernah aku lihat di seumur hidupku. "Kemarilah.." dia memanggilku. Suara beratnya ternyata sama indahnya dengan wujud sosoknya. Begitu indah di telingaku. Aku kembali menelan saliva, sebelum melangkah maju kearahnya bagai terhinotis. Dia lalu menggandeng tanganku dan membawaku menuju kamar mandi dan memasukkanku ke dalam. "Bersihkan tubuhmu dan jangan lama" ucapnya sebelum menutup pintu dari luar. Bagai terlepas dari jeratan pemangsa, aku menghela nafas lega. Aku masih tidak mengerti, kenapa aku bisa sampai kesini dan bersama dengan pria tampan misterius itu. Aku baru sadar kalau kamar mandi yang kulihat sekarang sangat mewah dan indah. Ada bak mandi yang dilapisi warna emas dan shower yang dibatasi oleh dinding kaca. Aku mulai menanggalkan pakaianku satu persatu sebelum merendam tubuhku ke dalam bak yang sudah dipenuhi gelembung busa yang semerbak mewangi. Penat tubuhku seketika hilang bersama hangatnya air yang merendam tubuhku. Aku meraih handuk yang sudah tersedia dan memakainya. Aku bingung, karena pakaian yang kupakai tadi hilang dan tergantikan dengan gaun tidur berwarna merah yang sangat terbuka. Aku tidak berpikir sedikit pun untuk memakainya, tapi apakah aku harus terus selamanya memakai handuk mandi dan tidak akan keluar dari kamar mandi? Sangat lama aku bimbang memikirkan apakah harus memakai gaun itu atau tidak, sampai terdengar ketukan pintu yang sukses membuatku terkejut. Dengan sangat pelan aku membuka pintu dan melangkah tertunduk. Aku sangat malu dengan diriku sendiri, gaun merah yang kupakai seakan tidak terasa keberadaannya sehingga aku merasa melangkah tanpa busana sedikit pun. Sesak, malu, bingung. Itulah yang aku rasakan. Mata tajam yang sejak tadi menatapku tanpa kedip seakan kembali membuatku membeku. Aku masih tertunduk tanpa berani mengangkat wajahku. Aku bisa merasakan langkahnya yang pelan tapi pasti menghampiriku, jantungku kembali berdetak kencang. Aku merasakan jemarinya menyentuh daguku lalu mengangkat wajahku, memaksaku untuk menatap wajah tampannya. Akhirnya pandanganku tertuju pada mata tajamnya. Hal pertama yang aku sadari adalah bahwa aku tenggelam ke dalamnya. Tatapan yang menarikku kedalam dasar yang tak bertepi. Dalam dan semakin semakin dalam. Aku bahkan tidak menyadari kalau wajahnya sudah mendekat ke arahku, mengendus kulitku sebelum membenamkan bibirnya di leherku. Aku baru tersadar ketika rasa sakit yang tiba-tiba menyerangku di bagian leher. Seakan beribu jarum yang sekaligus ditusukkan ke dalam kulitku sampai menembus daging. Sakit itu semakin terasa ketika aku mendengar suara hisapan yang seakan menarik semua darah yang ada pada urat nadiku. "AKHHHH..!!!" Aku terpekik lirih menahan sakit. Aku meronta berusaha lepas dari dekapannya. Tapi dia semakin membenamkan mulutnya di leherku, menyuntikkan jarum ke dalam kulitku sampai aku merasa tubuhku tidak berdaya lagi. Aku terdiam, lemah dan merasa pusing. Merasakan jarum-jarum itu terlepas dari tubuhku dan menjauhkan wajahnya dariku. Aku masih sempat melihat darah segar yang masih tersisa di mulutnya sebelum membersihkannya dengan lidahnya sendiri sambil menyeringai ke arahku. "Kau adalah milikku, sekarang." Aku masih bisa mendengar ucapannya sebelum tubuhku terkulai lemah dan tidak merasakan apa-apa.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Married With My Childhood Friend

read
43.5K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

The Seed of Love : Cherry

read
111.1K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Mrs. Rivera

read
45.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook