Chapter 2

1518 Words
Flasback On , Empat Tahun Lalu St. Elizabeth Hospital, Inggris “What’s up Bro, akhirnya pulang lagi lo!” “Thank’s Bro, yups udah selesai aku sekolah spesialisasi disana!, jadi rumah sakit lo bisa terima gue kan?” “Pastinya, siapa yang gak mau terima Mahasiwa Cumlaude Universitas Heidelberg. Keren lo bisa cumlaude disana!” “Apaan sih lo! Lo juga keren kok, lihat sekarang sahabat High School jadi seorang Dokter dan wakil sebuah Rumah sakit terbesar di Inggris.” “ Rumah sakit keluarga juga bro, Direktur nya aja Aunty Gue sepupu Mama jadi gue Cuma bantuin aja !” “ Sama aja Bro ntar lagi lo yang pegang kendali rumah sakit ini!” “ Kata siapa? Gue harus ngelawan kandidat kuat bro! gue harus ngelawan para sepupu gue mereka semua kandidat terkuat!” “ wah jadi seorang Noah Delano Grey merasa tersaingi sekarang? Emang sepupu-sepupu lo dokter juga?” “ kalau yang dilawan orang lain gue it’s okey bro, tapi ini siapa yang mau ngelawan anak-anak aunty, nih ya contohnya lo kenal kan Alexandria Christian Dornan Dokter Spesialis Bedah Umum siapa yang gak kenal dia kan pasti bokap lo kenal secara juga dia menantu dan istri seorang Pengusaha terkaya di Eropa siapa yang tidak kenal Keluarga Matatula, belum lagi ya Diandra Zeevanka Christian Dornan seorang Dokter Spesialisasi Anak sama kayak lo nanti lo kerja selalu akan berhubungan dengan dia salah satu dokter termuda yang dimiliki oleh Rumah sakit ini diumur yang muda dia sudah menjadi seorang Dokter dan satu lagi dia juga seorang pengusaha terkenal lo tahu merk berlian Zee Jewelery yang sekarang lagi hit-hit nya di kalangan anak muda siapa lagi yang punya kalau bukan adik sepupu gue bukan punya toko aja tapi dia juga punya tambang berliannya gimana gak kaya kan di umur dia yang masih dibilang masih muda banget dan terakhir saingan gue coba lo lihat kekanan lo tuh cewek yang lagi jalan!” Pria itu menoleh ke sisi kanan dan melihat cewek yang dibilang oleh sahabatnya itu , pria itu tertegun melihat gadis itu seperti melihat bidadari yang baru turun dari khayangan. Masih menatap gadis itu tanpa berkedip pria itu terpukau ternyata di rumah sakit ini ada gadis secantik itu, Noah memukul pelan bahu sahabatnya itu untuk menyadarkan nya. “ Kenapa Lo, Kok gak berkedip gitu? Itu saingan terakhir gue Kakak sepupu Gue Agatha Rose Christian Dornan biasa dipanggil Caca dia Dokter Spesialisasi Dokter Gigi Anak dia salah satu kandidat kuat gue, ya walaupun gue tahu para sepupu-sepupu gue ini gak gila jabatan mereka malah mendorong gue untuk menggantikan posisi Aunty gue.” Ucap Noah yang masih melihat sepupu nya berjalan memasuki unit rawat inap Noah menoleh melirik sahabatnya yang masih melihat kakak sepupunya itu tanpa berkedip. “ Bro, lo naksir sama kak Caca? Jangan Bro dia udah punya pacar mereka udah dua tahun berpacaran . pacar nya pengusaha bro!” Pria itu menoleh melihat sahabatnya dengan tatapan tajam nya yang bisa menghunus jantung Noah. “ Lo tahu kan siapa Gue, jangan panggil gue Aldrick Geo Wijaya kalau gue gak bisa memiliki kakak sepupu lo! Ets tapi tunggu kalau itu kakak sepupu lo, berarti dia tua dari kita donk?” Noah mengangguk membenarkan perkataan sahabatnya itu. “ Yups, beda kalau dengan lo mungkin bedanya dua tahun kalau ma gue tiga tahun nan gitu lah! Secara kan lo senior gue di high school!” Al tersenyum smirk mendengar perkataan sahabatnya itu jarak umur bukanlah perbedaan yang sulit untuknya apalagi dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis itu dia tidak peduli dengan apapun itu walaupun gadis-nya sudah memiliki pacar dia akan merusak hubungan gadis-nya dengan pacar nya. Mulai sekarang Agatha Rose Christian Dornan hanya milik Aldrick Geo Wijaya dan bukan milik siapapun. “ Siapa nama pacar kakak sepupu lo itu, gue mau tahu donk barang kali kenal!” “ Damian Richard Alfonso, pengusaha dibidang pariwisata. Kenapa lo mau tahu pacar kak Caca?” “ Gak , Cuma mau tahu aja!” “ Ya udah sekarang lo keruangan lo aja di ujung sana! Nanti lo ketemu mas suster Margareth dia yang akan jadi asisten lo!” “ Oke Noah..” Flashback Off Pria tampan itu duduk menunggu sang pujaan hati di cafeteria rumah sakit ditemani sahabatnya Noah yang setia menemaninya. “ Jadi Lo kapan nikahi kak Caca, jangan tunda –tunda lagi secara lo udah keseringan kawin sama dia! Ntar kebobolan baru tahu.”  Ucap Noah sarkas kepada sahabatnya itu “ Lo tenang aja, bokap dan bokap Caca sudah bertemu dan mengurus pertunangan dan pernikahan kami. Kalau pun kebobolan kan gue juga akan bertanggung jawab tenang aja!” balas Al kepada Noah. Noah memukul pelan bahu sahabatnya itu. “ Gue percaya sama lo kalau lo bakal tanggung jawab tapi lo percepat nikah lo yang gue dengar mantan kak Caca tuh bakal balik lagi kesini! Gue takut dia bakal balas perbuatan lo yang ngambil paksa Kak Caca!” Al menoleh kearah Sahabatnya dengan tersenyum miring, “ lo tenang saja, itu gak akan terjadi Caca tetap milik gue! Dengan cara apapun tidak ada yang bisa memiliki Caca” Brugh Devan datang mengejutkan Al dan Noah yang sedang berbicara serius dengan menggebrak meja cafeteria. “ Kalian ya tinggalin gue sendirian di Café dan ujung-ujung nya kalian nongkrong disini!” ucap Devan menatap kedua sahabatnya itu “ Ish, apaan sih Devan loh nih gangguin aja!” ucap Noah memandang calon adik ipar nya itu jijik “ Nih gue mau bagiin Wedding Invitation nya Zee buat lo Al” Devan memberikan undangannya bewarna gold peach bertahtakan berlian itu kepada Al “ Thank’s bro, Zee nikahnya lusa? Cepat ya gimana nasib nya Calvin dan Gio?” ucap Al membuka Wedding Invitation “ Yups dicepatin bro, gue dengar calonnya gak bisa lama-lama disini dan dapat cuti nya sebentar! Kaya ya kalau yang nikah sama-sama anak pengusaha terkaya undangan aja berlapis berlian belum lagi gift souvenir pernikahan nya yang gue dengar emas batangan yang ada nama inisial mereka! Noah lo kapan lagi masak kelangkah dengan adik sepupu lo” “ Ya iyalah itu anak bungsu aunty Sheva ma uncle Christian pasti nikahnya besar-besaran walaupun wedding privat kalau soal undangan berlapis berlian, lo lupa Zee pengusaha berlian nyesel kan lo telat ketemu Zee malah tunangan sama bella adik gue!” Devan yang mendengar perkataan calon kakak iparnya pun hanya mengangguk-angguk kepala saja, benar kata nya bahwa Zee bisa dibilang seorang pengusaha muda yang kaya raya. Tapi sayang dia sangat tertutup dan soal percintaan saja bisa dibilang dia adalah gadis paling bersih dari nama nya berpacaran. “ Btw lo tahu gak kalao Gio marah besar lo, tahu kalau Zee mau nikah kalau Calvin lo tahu sendiri kan dia yang paling sabar kayaknya bisa berlapang d**a menerima ini!” ucap Devan “ Benar Gio kayaknya gak terima, tapi mau gimana lagi mungkin dia bukan jodoh nya Zee kita bisa apa kan? Lagian anaknya juga gak ada rasa untuk Gio atau Calvin!” balas Noah. Sementara di tempat lain seorang gadis sedang tersenyum sumringah yang tak kunjung lenyap dari wajah gadis manis yang tengah melangkah keluar dari rumah sakit menuju cafeteria yang berada di lantai grand flour rumah sakit itu. Berbeda dengan dua orang lainnya yang bersama dengannya, si gadis tampak murung sedangkan gadis lainnya tak menunjukan ekpresi di wajahnya. Gadis manis berambut coklat brunette dengan kulit putih seputih kapas itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh kebelakang tanpa memudarkan senyumnya. Menampakan lesung pipi yang semakin menambah pesonanya. Cantik. Satu kata yang ada di benak Al, ya Pria yang sedari tadi melihat kedatangan kekasihnya dengan adik- adiknya itu yang memilih duduk tidak jauh dari nya. “ Ckk.. kenapa kalian pada muram banget?” Caca mencebikkan bibirnya seraya menghentakkan kaki, luapan kesal sekaligus gemasnya terhadap kedua orang yang kompak tampak ekspresi. Caca yang kesal sama adik-adiknya  itu dan menoleh kesamping yang tak jauh dari tempat duduknya ia melihat pria-nya yang sedang duduk bersama sepupu dan sahabatnya. Tatapan mereka bertabrakan Caca yang tersipu dengan tatapan Al dan Al yang merona melihat Caca. Berbeda dengan Caca , Zee yang sedang menatap kakak sulung nya itu bertatapan ria hanya memutar mata malas yang tadinya ia sedang murung karena memikirkan pernikahan akhirnya pikiran nya kembali terang karena ia mempunyai ide untuk mengerjai Kakak nya Caca. Dia menarik tangan kakak-kakaknya itu untuk pindah duduk dan mereka melangkah kearah Al dan sahabat-sahabatnya yang lain. “ Hai semua, kosong kan tempat duduk boleh kan kami gabung disini?” ungkap Zee yang tersenyum manis kepada para lelaki dihadapannya itu. Ketiga pria itu terkejut melihat kedatangan para bidadari St. Elizabeth itu datang kemeja mereka. “ Tentu boleh lah, kayak ama siapa aja sih lo Zee!” balas Noah kepada adik sepupunya itu. Zee tersenyum dan menyuruh Kakak nya Caca duduk disebelah Al, sedangkan Zee dan Alexa duduk tak jauh dari mereka. “ Jadi, apa yang sedang kalian bahas ini?” ucap Zee memecahkan suasana yang tampak awkard “ Bahas acara nikahan lo yang sedang jadi pembicaraan dirumah sakit!” kata Devan lancing sambil meminum coklat panas nya. Tiba-tiba Zee bertukar wajah dari bahagia menjadi muram lagi mendengar ucapan Devan. “ Itu lagi, pokoknya kalian datang saja lah pas acara nya kan kalian nanti jadi groomsmen dan pasangan kalian jadi bridesmaid, itu seragamnya udah diantar ya!” Alexa melirik kearah adik bungsunya dengan menepuk pelan bahu adiknya itu dia tahu bahwa adiknya itu pasti sedang risau dengan pernikahan dadakannya. “ Zee, yakinlah Kenzie calon suami terbaik untukmu. Dan Daddy pasti memberikan yang terbaik untuk kamu , ya?” Zee mengangguk pelan. “ gak aku gak risaukan itu kak! Aku percaya pilihan Dad itu pasti yang terbaik untuk kita. Bukti nya kakak dijodohkan sama kak Zayn walaupun kayak kutub utara tapi dia cinta mati sama kakak.” “ Tuh tahu, saking cintanya lengket kayak lintah.wkwkwk..”    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD