Chapter 01

468 Words
"ERIKA ALINDA!! SAMPE KAPAN SIH KAMU MAU TIDUR KAYA KEBO GINI!!" Alin mengerjapkan matanya saat suara melengking itu menganggu sistem kerja telinganya. Alin menoleh dan menyesuaikan kadar cahaya lalu mendapati sang bunda yang kini menatapnya garang. "Tau jam berapa sekarang?" "Bunda tau gak?" Tanya Alin masih setengah sadar. "Ini udah jam 11 siang alin!! kamu sampe kapan sih mau nganggur terus kaya gini??" Alin cengengesan. "Lah alin nggak nganggur ya bun,alin kan bantuin bunda kerja...lagian alin masih ngumpulin biaya dulu." Bunda hanya bisa tertunduk sedih mendengarnya.Pasalnya Alin merupakan putri satu-satunya,Ia hanya tinggal dengan bunda dengan kondisi keuangan yang pas-pasan. Yang penting besoknya bisa makan ya Alhamdulillah. "Udah sholat?" Alin ngangguk. "Maklum bun,abis begadang semalaman ngitung pendapatan hari itu." Bunda memaklumi kemudian menyuruh alin agar siap-siap karena bunda harus pergi mengantar pesanan sementara Alin yang menjaga toko. Alin nata dan nyusun kue-kue yang keliatan menarik dan unik itu di etalase. Setelahnya alin duduk sembari menunggu para pelanggan terhormat. "Sendirian aja lin?" Tanya Laki-laki dengan rambut pink yang kebetulan keponakan dari toko bangunan di depan toko kue milik alin. "Iya nih ge,gak ada yang mau sama alin.Makanya sendiri mulu." Ciyu,laki-laki dengan wajah khas asia itu tertawa kecil mendengarnya. "Kalau gitu sama gege aja lin,gege juga sendiri nih." "Yeee itu sih maunya gege,alin gak mau sama gege nanti kalau alin sama gege anak alin matanya merem." Ciyu yang gregetan kemudian mencubit pipi alin. "Sakitttt ge!!" "Rasainn,Gege merem merem gini sekalinya melek banyak yang ngantri." "Heleh." "Kamu masih belum ngerjain skripsi lin?" Alin mendongak menatap Ciyu dengan ekspresi yang aneh. "Lah kenapa tiba-tiba nanya skripsi ge?" "Gak ada sih lin,Gege cuman pengen nasehatin kamu aja sayang banget kalau gak segera kamu selesain." Alin terdiam mendengeranya tak lama bundanya datang dan menyapa mereka berdua. Saat bunda sedang asik berbincang dengan ciyu tiba-tiba saja... "Bun,Alin bakal ngelanjutin skripsi." * Siangnya Alin pergi ke kampus untuk menemui beberapa temannya yang kebetulan skripsinya belum jadi sampe sekarang karena kena revisi terus. "bulan!" panggil alin yang membuat laki-laki yang menggunakan kemeja bitu hitamnya itu menoleh. "ALIN?!!" "Jangan kaget gitu anjir! kaya ngeliat setan di siang bolong aja lo." "Lo ngapain ngampus?" "Mau lanjut skripsi lah." "Demi??" Alin ngangguk mantap. "Wah gak beres." "Apanya?" "Lo kayanya kejedot." "Sembarangan lo kalau ngomong! eh btw cuman lo doang nih yang masih revisi?" Tanya Alin. "Gak lah,ada midam juga noh...EH MIDAM!!" Teriak Hiro yang bikin alin langsung nutup telinganya. Midam langsung mendekat kearah mereka. "Udah berapa kali gue bilang suara itu Aurat!" midam dateng-dateng langsung ceramah alin jadi terharu dengernya. "Kenapa lu bedua masih ngerevisi sih? bukannya lagi bentar wisuda." "Wisuda palalu! ini gara-gara tahun lalu dosbim gue pak wooseok,untungnya tahun ini udah ganti jadi Pak slamet." Hiro kalut sendiri. "Kalau midam." "Sama." Tukas mereka berdua serempak. "Emang kenapa sih kalau pak Wahyu?" "Galak Euih midam yang mukanya sangar aja takut." Midam mendelik kearah Hiro. "lisannya tolong dijaga ya." "Masa sih? Bukannya pak Wahyu orangnya kalem??" "ANJIR ORANG BEGITU DARIMANANYA KALEM WOY!!" "Kan dulu cewek cewek pada naksir ke dia." "Lo udah liat orangnya gimana lin?" Alin menggeleng mendengar pertanyaan Midam. "Fiks ini mah si alin kejedot!" timpal Hiro
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD