Peragaan Busana

1014 Words
Setelah mata kuliah terakhir selesaiAalona dan Suzan menuju lokasi tempat diadakannya peragaan busana besok, ketika mereka datang disana sudah ramai dengan para mahasiswi dari angkatannya bersama para model mereka, bicara soal model Alona bekerja sana dengan mahasiswi dari jurusan modeling yah anggap saja sekalian mereka latihan sebelum jadi model profesional. "Selamat Siang semuanya, mohon perhatiannya," suara ketua panitia acara, membuat semua orang yang ada disana terdiam dan melihat kearahnya. "Terima kasih banyak, saya akan membagikan daftar susunan acara untuk besok kepada kalian, pelajari dan besok pagi jita berkumpul lagi disini untuk gladi bersih, tolong kalian perhatikan jadwal yang sudah tersusun rapih," "Kami panitia sudah mengundang banyak pengusaha untuk melihat peragaan busana besok, dengan harapan mereka dapat menyumbang dana yang besar untuk acara kita, busana yang kalian rancang akan dilelang dan hasilnya akan kita sumbangkan," lanjutnya "Jadi, persiapkan diri kalian sebaik mungkin, persiapkan busana kalian sebaik mungkin, sukses untuk kita semua ... semangat ... terima kasih, sampai ketemu besok dan jangan terlambat." Begitulah info yang Alona dan Suzan dapatkan sebelum mereka ikut pada acara ini, busana mereka akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan, mereka tidak dapat uang sepeserpun dari rancangan mereka, tapi nama mereka akan tercatat dibusana itu dan dipakai oleh para pengusaha saat menghadiri pesta, dengan begitu orang lain akan melirik busana itu dan mencari tau siapa perancangnya, itu yang Alona cari. Dia tidak perduli berapa harga pada busananya saat lelang nanti, yang alona cari adalah nama dirinya yang suatu saat nanti tersebar dikalangan para pengusaha itu sebagai perancang busana terbaik. Alona dan Suzan kembali keapartemennya untuk istirahat karena besok hari besar untuk mereka berdua, fashion show perdana dan akaan dihadiri orang-orang penting dari kalangan atas dan sosoalita. Karena merasa khawatir akaan persiapan besok, Alona sampai tidak bisa tidur walaupun dia paksa memejamkan mata berkali-kali. Dia resah dan gelisah akaan hari esok. *** Esok paginya Alona dan Suzan sudah ada dilokasi lagi, mereka sudah mempersiapkan busana mereka beserta modelnya, gladibersih yang dilakukan berjalan dengan lancar dan itu yang diharapkan saat acara berlangsung nanti. Gladi bersih berlangsung sampai sore, setelah selesai panitia meminta peserta dan modelnya istirahat agar nanti ketika acara stamina mereka kembali bugar. "2 jam sebelum acara kita kumpul lagi disini yah ... terimakasih atas kerjasamanya," ucap ketua panitia. Acara berlangsung pada malam hari, itu tandanya masih ada waktu 5 jam lagi untuk kita istirahat. Drrtt!!! ... Drrtt!!! ... ponsel Alona berdering. Alona langsung menekan tombol hijau pada ponselnya untuk menjawab panggilan dari sang mama. "Bonjour ..." salam Alona "Bonjour mon cher Comment allez-vous?" Sapa seorang diseberang sana. "Mama?" Alona heran mamanya menghubunginya menggunakan bahasa Perancis, sejak kapan mamanya bisa. "Iya sayang, siapa lagi ... kamu lupa suara mamamu sendiri?" "Bukan begitu ma, tapi koq mama bisa bahasa Perancis?" "Bisalah ... mama sengaja kursus bahasa Perancis disini ... biar nanti kalau kesana jenguk kamu mama bisa komunikasi dengan orang-orang sana." "Papa mana?" "Iisshhh kamu ... mama yang telp, yang ditanya malah papa ... papamu itu lagi sibuk didapur, mama disuruh papa telp kamu menanyakan kabar kamu dan fashion show kamu hr ini kan?" "Iya fashion show alona hr ini ma, doain lancar ya ma." "Selalu sayang ... mama dan papa akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu," "Makasih, mama." "Sudah dulu yah sayang, nanti mama telp lagi", "Iya ma, salam buat papa yah, bye." Bener kan mama telp karena disuruh sama papa, kalau bukan papa yang menyuruh mana ada dia sengaja menelpon Alona dengan kesadarannya sendiri. Mamanya itu hanya memikirkan dirinya sendiri. Acara diadakan di dekat menara Eiffel diruangan terbuka memakai tenda untuk melindungi dari hujan jika memang cuaca tidak mendukung, bangku sudah tersusun rapih untuk undangan tamu VIP, sedangkan pengunjung yang tidak dapat undangan masih tetap dapat menonton dari luar karena memang sengaja dibuat di hall terbuka. Penggalangan dana tersebut dibuat untuk disumbangkan kepada yayasan anak-anak pengidap kanker. Acara berlangsung pada malam hari, suasana disana tambah malam malah tambah romantis karena lampu-lampu kecil yang menerangi di sekeliling menara Eiffel, pepohonan dan jalanan. Musik romantis yang dimainkan oleh pemain musik secara live menambah nilai keromantisan disana. Alona dan mahasiswi lainnya berada dibelakang panggung sedang bersiap menunggu giliran mereka dipanggil. "Duh gue deg-degan nih," ungkap Suzan. "Tarik nafas dalam lalu hembuskan," saran Alona pada temannya yang saat ini sedang grogi padahal dia sendiri juga sedang nervous. "Sudah tapi gak berhasil, peganglah jantungku berdekup sangat kencang." balas Suzan sambil menarik tangan Alona dan meletakannya tepat didadanya. ~~~ "Bapak-bapak dan ibu-ibu ... terima kasih atas kehadirannya diacara peragaan busana yang kami adakan untuk menggalang dana membantu sebuah yayasan anak-anak pengidap kanker, busana yang kami tampilkan akan kami lelang dan hasilnya akan kami berikan kepada yayasan. busana yang ditampilkan adalah sebuah hasil karya rancangan dari mahasiswi jurusan designer, saat peragaan busana berlangsung jika kalian menyukai busana yang diperagakan kalian bisa menghubungi team kami yang berdiri disetiap sudut untuk mencatat nama anda dan nomer busana yang anda inginkan serta penawaran harga, jika ada penawaran harga yang lebih tinggi maka orang tersebut yang berhak atas busana itu. tunggu apa lagi ... kita mulai peragaan busananya." ucap seorang MC membuka acara peragaan busana diiringi dengan musik. Satu persatu model mereka berjalan di panggung berlenggak lenggok memperagakan busana yang mereka pakai, semua mata tertuju pada panggung melihat peragaan busana yang sedang berlangsung. Terakhir puncak acara para perancang busana yang naik ke panggung bersama para model mereka, presentasikan busana yang mereka rancang guna menambah nilai jual dari busana tersebut. Jantung Alona berdekup kencang karena sebentar lagi dirinya akan dipanggil naik kepanggung, telapak tangannya berkeringat dan gemetar, sungguh dia grogi. Sampai tiba waktunya MC memanggil nama alona sebagai perancang busana terakhir dipanggil. "Dan designer terakhir atas nama Aalona Fransiska Kencana dari indonesia akan mempresentasikan busana rancangannya, silahkan nona aalona," Alona dan ketiga modelnya naik keatas panggung diiringi tepuk tangan para undangan dan penonton yang hadir disana, dia dan para modelnya berjalan sedikit maju kedepan panggung, lalu mempresentasikan rancangannya. Ketika naik disana semua rasa khawatir dan grogi Alona hilang, presentasinya berjalan dengan lancar, ketiga model yang memperagakan busana rancangan Alona juga bekerja dengan baik, berlengak lenggok membuat busana itu terlihat menarik, tidak satu mata pun yang berpaling. Semua mata tertuju pada busana rancangan Alona.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD