bc

Antagonist in Action

book_age16+
213
FOLLOW
1.4K
READ
kickass heroine
popstar
drama
bxg
realistic earth
cheating
faceslapping
affair
colleagues to lovers
like
intro-logo
Blurb

Sebagai pelakor bayaran, Acha selalu mewanti-wanti dirinya agar tidak membawa perasaan pribadi dalam pekerjaannya.

Tetapi sejak ia menerima pekerjaan dengan bayaran super besar dari Tante Sarah, sepertinya hal itu akan sulit dilakukan. Apalagi dengan kehadiran Si Dia yang menemaninya hampir setiap hari. Akankah pertahanannya roboh? Atau tetap kokoh?

“Wah, pantesan aja bayarannya mahal tuh cowok. Jadi ada tantangannya begini. Lumayan juga. Menarik...” -Acha-

"Perempuan yang aneh. Ngiket rambut doank gayanya sampai lebay begitu." -Dariel-

"Bagaimana kalau kita mesra-mesraan di depan Mas Dariel biar dia cemburu?" -Ryo-

chap-preview
Free preview
Chapter I
    Seseorang hadir di ruang tamu keluarga Hardiansyah pagi ini. Tepat pukul sembilan tadi, perempuan berusia 25 tahun dengan tinggi 170-an itu masuk dengan sepatu heels 7 cm nya. Rambut lurus coklatnya yang ia gerai diikatnya dengan scrunchy di pergelangan tangannya begitu sang pemilik rumah mempersilakannya duduk.     “Mau minum apa, Acha?” tanya sang pemilik rumah, seorang wanita paruh baya yang duduk di seberang perempuan yang dipanggilnya Acha itu.     “Air putih saja, Tante. Soalnya saya sedang tidak boleh konsumsi gula.” Jawab Acha.     Wanita paruh baya itu menurunkan dua sudut bibirnya.     “Mbok kamu berhenti saja jadi model. Sepertinya menyiksa sekali sampai gak boleh makan gula.”     “Saya menikmati pekerjaan ini kok, Tante. Saya juga masih makan dengan baik.” Sahut Acha.     “Ya sudah kalau begitu.”     Tak lama kemudian, perempuan itu memanggil ART-nya untuk menyediakan air putih untuk tamunya. Begitu minuman datang, wajah mereka mulai serius.     “Sekarang kita langsung ke intinya saja ya, Cha.”     “Baik, Tante Sarah.”     Tentu saja, kehadiran Acha hari ini bukannya tidak ada alasan. Hari ini, wanita bernama Sarah itu memang sengaja memanggil Acha untuk melakukan sebuah tugas.     “Ini adalah surat perjanjian kita. Coba kamu baca-baca dahulu. Kali saja ada yang ingin kamu tambah atau kurangi.” Sarah menyerahkan sebuah map yang di dalamnya terdapat dua bundel dokumen.     Acha pun menerima dokumen itu dengan kedua tangannya. Dibukanya dokumen itu lembar demi lembar. Tepatnya ada sepuluh halaman di dokumen perjanjian itu. Dia membaca setiap kata di dalam hati dengan teliti dan cepat.     Sembari menunggu Acha membaca, Sarah berkata, “Saya sudah dengar reputas kamu dari teman-teman tante. Tante harap perjanjian ini memuaskan untuk kamu juga.”     Begitu selesai, ia menutup map itu dan menaruhnya di meja. Dahinya nampak mengerut memperlihatkan rasa bingungnya.     “Tante Sarah serius kasih saya tujuh Miliar hanya dengan tugas ini?” tanya Acha.     “Kenapa? Kurang ya?” Sarah balik bertanya.     Acha menggeleng pelan kepalanya.     “Kebanyakan, Tante.” Sahut Acha.     Mendengar jawaban Acha, Sarah hanya terkekeh.     “Segini tuh gak ada apa-apanya dibanding seluruh harta yang saya miliki, Cha. Bahkan saya akan kasih kamu bonus tiga kali lipat kalau kamu berhasil selesai kurang dari waktu yang dijanjikan.” Kata Sarah.     Dalam hati Acha merasa cengo. Pikiran orang kaya memang berbeda dengannya. Bisa-bisanya bilang tujuh Miliar itu sedikit.     “Jadi, gimana? Setuju?” tangan Sarah memajukan bolpoin yang sedari tadi ada di depannya.     Jelas ini sangat menguntungkan Acha. Dia berpikir bodoh sekali kalau dia tak menerimanya. Seterkenal apapun dirinya saat ini di balik lembaran majalah dan televisi, angka 7 Miliar jelas bukan angka yang mudah ia dapatkan. Apalagi di perjanjian itu dijelaskan, tugasnya harus selesai dalam setengah tahun. Padahal tugas serupa yang diberikan padanya sebelum ini bisa diselesaikan dalam waktu 3 bulan. Ini sih, sangat gampang.     Acha pun mengambil bolpoin yang disodorkan kepadanya. Dibukanya kembali map berisi surat perjanjian itu. Halaman demi halaman ditandatanganinya satu persatu.     “Sudah, Tante.” Ucap Acha sambil menyunggingkan senyum bisnisnya.     Sarah pun membalas Achan dengan senyuman serupa.     “Ok. Saya senang kita bisa bekerja sama. Akan saya sampaikan yang lebih mendetail lagi lewat asisten saya. Kebetulan dia sedang berhalangan hadir saat ini.” kata Sarah sambil mengulurkan tangannya.     Acha pun menyambut uluran tangan itu untuk menjabatnya.     “Baik, Tante. Mohon bimbingan dan kerja samanya juga ya, Tante. Maaf saya tidak bisa berlama-lama. Soalnya saya harus ke lokasi pemotretan sekarang.”     Gadis muda itu pun berdiri dan membetulkan dress biru selututnya. Diambilnya salah satu bundelan dokumen perjanjian untuk disimpannya di dalam tas.     “Iya. Makasih ya, Cha.”     Sarah pun mengantarkan Acha hingga ke pintu depan. Senyum puas tersungging di bibir perempuan beranak satu itu.     Sementara itu, Acha masuk ke dalam mobil dan menstaternya. Dia segera beranjak dari rumah bak istana itu.     ‘Ting!’     Terdengar suara ringtone SMS dari ponsel Acha. Sambil terus memegang stir, ia melirik ponsel yang ia taruh di sampingnya sekilas. Melihat isi pop out di layarnya, niatnya untuk melihat sekilas batal. Matanya justru jadi melotot saking terkejutnya.     Ia melihat ke kanan dan kiri jalan karena dia akan menghentikan mobilnya sejenak. Dia ingin memastikan apa yang dibacanya tadi.     Begitu mendapatkan tempat parkir sementara, dia mengambil ponsel itu dan membuka kuncinya. Dibukanya pula pesan yang baru sampai tadi.     “Waaaah..... gilaaaa. Paraaaah... bayaran di mukanya 4 Miliar. Anjay...” gumamnya.     Mendadak Acha merasakan sebuah tekanan di batinnya. Dia tak merasa bahwa pekerjaan kali ini berat sama sekali, tapi sepertinya dia harus bekerja lebih keras dari biasanya.     “Emangnya anaknya Tante Sarah sesusah itu ya digoda? Kok bisa dapet bayaran segede ini coba?”     Acha menggigit bibir bawahnya. Tiba-tiba dia merasa ragu-ragu akan berhasil tepat waktu.     “Ah, gapapa. Tinggal aku goda aja, terus bikin anaknya Tante Sarah putus sama pacarnya itu.” pikirnya mencoba positif.     Toh selama ini dia juga tetap berhasil apapun halangannya. Dan karena itu pula di bisa sesukses sekarang. Sampai-sampai rekan-rekan modelnya mengira Acha memiliki Sugar Daddy saking banyaknya uang dan koneksi yang didapatnya.     Yah... inilah pekerjaan sampingannya selain sebagai model. Dia adalah seseorang yang disebut dengan ‘pelakor’. Tapi, bukan sembarangan pelakor. Acha selalu melihat dulu kliennya dan dia juga tidak selalu menggoda si pria.     Sasaran utamanya adalah pasangan dengan hubungan yang toxic. Misalnya pelaku KDRT, p****************g, dan si matre yang suka menghabiskan uang pasangannya. Kliennya berasal dari berbagai latar belakang dan gender dan mereka juga datang dengan berbagai alasan. Umumnya dia akan menerima pekerjaan apapun alasannya. Tetapi, ada beberapa alasan yang dia akan tolak.     Yang pertama adalah jika si klien bosan dengan pasangannya. Baik klien pria maupun wanita, dia akan menolak pekerjaan itu. Menurut Acha, rasa bosan tidak bisa dijadikan alasan untuk berpisah dari pasangan. Dan kalau salah satu tidak lagi mencintai pasangannya, bukannya lebih baik dibicarakan baik-baik? Pasti lebih cepat beres. Untuk apa meminta bantuannya? Mungkin mereka bisa break untuk sementara waktu sampai mereka mendapatkan keputusan terbaik. Apalagi kalau mereka tidak membenci satu sama lain.     Yang kedua yaitu jika tujuan mereka yang sebenarnya adalah supanya bisa mendapatkan Acha. Itu adalah hal yang paling Acha benci. Meskipun statusnya adalah seorang perusak hubungan orang lain, dia sama sekali tidak akan melibatkan perasaannya. Baginya ini adalah murni bisnis. Haram baginya untuk mencari jodoh dari bisnisnya yang satu ini. Karena apa? Jika dia berhasil merebut cinta klien dari pasangannya, berarti orang lain juga bisa merebut cinta si klien itu darinya.     Bisa dibilang Acha tidak mau merasakan karma. Jadi, sebisa mungkin dia memastikan bahwa kliennya tidak membawa perasaan pribadi padanya.     Acha membuka aplikasi messenger yang ia gunakan untuk bisnisnya. Dia klik obrolan teratas, yaitu Tante Sarah.     ‘Saya sudah terima uang mukanya. Terima kasih banyak, Tante. Saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh.’     Seusai mengetik, ia langsung mengirim pesan itu dan kembali menjalankan mobilnya.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
97.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook