bc

Kirana : Her Sad Life

book_age16+
132
FOLLOW
1K
READ
revenge
time-travel
fated
second chance
self discover
love at the first sight
cuckold
discipline
surrender
sacrifice
like
intro-logo
Blurb

Takdir seseorang bukan ada digenggaman makhluk, tapi diputuskan oleh Tuhan. Seorang wanita bernama Kirana pernah berada pada posisi yang begitu isitimewa di mana ia pernah menjadi pacar dari anak pemilik Yayasan. Hari harinya berlalu dengan indah, meski pun ada satu orang yang harus tersakiti. Agam pria yang mencintai Kirana sejak pertemuan pertama dan selalu mendapatkan penolakan dari Kirana namun tetap setia. Hingga suatu waktu Agam membongkar rahasia besar mengenai Dirgantara, rahasia yang menjadi awal konflik cerita di mulai. Rahasia yang menjadikan Kirana berpisah dengan Dirgantara, dan ia juga harus menerima kehilangan Agam yang pergi ke luar negeri. Kehilangan dua orang yang berarti dalam hidupnya membuat Kirana putus asa. Di tengah rasa putus asa itu Kirana harus menerima fakta bahwa ia divonis mengidap penyakit mematikan dan umurnya tidak akan lama lagi. Saat saat seperti itu, siapakah yang akan menjadi penolong Kirana? Membantunya untuk berusaha sembuh dan hidup normal seperti semula? Mungkinkah orang lain? Mungkin juga Dirgantara pria yang telah menyakitinya? Atau mungkin Agam pria yang selalu Kirana abaikan?

chap-preview
Free preview
SATU
“Selamat kamu lolos seleksi untuk masuk ke SMA Angkasa.” Ucapan pak Dodi membuat Kirana kaget, ia tidak percaya bahwa dirinya bisa lolos seleksi untuk masuk ke SMA yang banyak di favoritkan siswa dan siswi. “bapak gak becandakan?” tanya Kirana meyakinkan, bahwa ucapan pak Dodi memang benar dan tidak sedang mengerjainya. “benar, nih liat daftarnya.” Tunjuk pak Dodi memperlihatkan layar laptop yang memuat daftar nama siswa dan siswi yang lolos jalur beasiswa untuk masuk ke SMA Angkasa. “Alhamdulillah, akhirnya.” Syukur Kirana, ia baru bisa percaya karena melihat situs resmi dari SMA Angkasa yang mengumukan daftar siswa dan siswi yang lolos jalur beasiswa. Kelulusan itu nyatanya menjadi awal kehidupan sesungguhnya bagi Kirana, dimana mental dan fisiknya benar benar di uji. Nyatanya masa abu abu tidak seindah yang orang katakan dan juga tidak seburuk yang orang bicarakan. Dimasa SMAnya Kirana tidak sendirian ia memiliki sahabat bernama Natasya, anak dari pengusaha kain batik ternama. Jauh berbeda dengan Kirana yang terlahir dari anak sederhana, ayahnya hanya penjaga warung sembako biasa dan ibunya memiliki warung makan sederhana. Namun, Kirana bahagia dan tidak sedikit pun malu terlahir dari mereka orang tua yang sederhana. Hari pertama masuk sekolah, setelah satu minggu kemarin Kirana melaksanakan MOPD, tak ada yang istimewa dari kegiatan MOPD. Padahal ia selalu membayangkan jika waktu MOPD seindag cerita novel dan film yang ia tonton. Kenyataannya mopd begitu membosankan dengan kakak senior yang biasa saja hanya tebar pesona dan jabatan saja. “Kirana......”teriak Natasya memanggil Kirana dengan lantang di koridor sekolah yang masih sepi. Belum terlalu ramai seperti biasanya. Kirana menoleh ke arah belakang dan mendapati Natasya yang tengah berlari ke arahnya. Saat tengah kehilangan fokus karena menatap Natasya yang berlari ke arah Kirana, tiba tiba sebuah bola basket terlempar ke arah Kirana dengan kencang. Hingga Kirana tidak sempat menepisnya dan mengenai kepalanya hingga membuatnya jatuh pingsan. “Kirana awas,” teriak Natasya yang melihat sebuah bola tengah melesat cepat ke arah Kirana, namun teriakan itu sama sekali tidak berguna karena Kirana sudah lebih dulu ambruk terjatuh dilantai koridor sekolah. Agam sang pelaku dengan cepat menghampiri Kirana, menyadari jika korban tidak sadarkan diri Agam dengan cepat melingkarkan tangannya di pinggang dan leher Kirana menggendongnya dengan gagah menuju ruang UKS. Natasya menyusul dibelakang membawa tas Kirana dengan panik, pikirannya ngawur sesekali terlintas dalam pikirannya jika sahabat satu satunya di SMA ini akan mengalami amnesa seperti dalam adegan film yang ia tonton. “kenapa ini?” dokter UKS kaget mendapati Agam siswa bandel di sekolahnya menggendong perempuan dalam keadaan tidak sadarkan diri. “pingsan bu,” jawab Agam sambil meletakkan Kirana Menidurkan Kirana di kasur. “ibu tau dia pingsan tapi kenapa?” “kena bola basket bu, sama dia.” Tiba tiba Natasya datang dan langsung menjawab pertanyaan bu Ratih yang bertugas sebagai dokter UKS. “kamu ini tukang bikin ulah dari dulu.” Lirik bu Ratih pada Agam sambil memeriksa keadaan Kirana. Agam memang terkenal sejak masih SMP, memang SMP DAN SMA ANGKASA memiliki lingkungan yang sama dan tentunya para guru tidak asing lagi pada Agam terutama dia adalah cucu dari pemilik yayasan Angkasa. “ya namanya gak sengaja bu,” sesal Agam ia juga tidak menyangka jika bola basket yang ia lemparkan akan menjadi petaka bagi orang lain. “gak bakalan amnesiakan temen saja bu?” tanya Natasya polos, dan hal itu membuat Bu Ratih tersenyum lebar. “enggaklah, dia cuman pingsan biasa karena kaget aja.” Jawab bu Ratna. “eh lo anak kelas mana?” salip Agam memotong pembicaraan Natasya dan bu Ratih. “kelas X-IPS1.” Jawab Natasya. “sekelas sama gue donk kalau gitu, nih.” Tunjuk Agam memperjelas ucapannya dengan menunjukkan atribut kelas yang menempel dibaju lengan kirinya. “oh.” Jawab natasya hanya beroh ria saja tanpa berniat untuk bersuka ria karena sekelas dengan Agam. “lah sapa kek kenalin nama, sama temen sekelas lo yang ganteng ini.” Pede Agam dengan bangganya di depan Natasya dan juga Bu Ratih. “ini temen kamu bentar lagi juga sadar, tungguin aja di sini. Ibu mau ke luar dulu,” suruh bu Ratih pada Natasya. Yang membuat ucapan Agam tenggelam. “iyah bu,” jawab Natasya mengiyakan. “Agam kamu juga, tanggung jawab ini anak orang loh.” Sindir bu Ratih pada Agam sambil pergi berlalu keluar dari ruangan. “iyah bu, saya bukan bang toyib kok gak bakalan pergi ke mana mana apalagi gak pulang pulang tiga kali lebaran.” Teriak Agma menjawab sindiran bu Ratih dan membuat Natasya tersenyum melihat tingkah Agam yang konyol. “Eh lo temennya dia?” tanya Agam pada Natasya yang kini sudah duduk di dekat Kirana. “iyah,” “sekelas sama dia?” “iyah,” “simple amat,” kesal Agam. “bodo amat,” acuh Natasya. Tiba tiba Kirana tersadar, matanya perlahan mulai terbuk tapi pendengarannya langsung di suguhkan dengan perdebatan antara Natasya dan Agam. “Nat,” panggil Kirana lirih karena kepalanya masih terasa pusing. “eh lo udah bangun,” uccap Natasya antusias. “gue dimana?” tanya Kirana, ia hanya mengingat jika dirinya sedang berada di koridor tadi dan tiba tiba terkena pukulan keras dikepalanya. “lo di UKS, tadi pingsan gara gara dia tuh lempar bola basket sembarangan.” Tuduh Natasya pada Agam yang berdiri dibelakangnya “sorry gue bener bener gak sengaja.” Ucap Agam, mendekat ke arah Kirana. Kali ini raut wajahnya benar benar menggambarkan rasa penyesalan. “oh lo yang lemparin bola ke arah gue?” tanya Kirana belum menjawab ucapan maaf yang diloantarkan Agam. “gue gak sengaja tadi itu gue mau lempar bola ke temen gue tiba tiba mantul ke tembok dan kena ke kepala lo.” Jelas Agam mencoba meyakinkan Kirana jika dirinya benar benar tidak bermaksud untuk melemparkan bola ke kepala Kirana. “gak papa,” jawab Kirana sambil mencoba bangkit dari posisi berbaringnya, Agam dengan refleks membantu Kirana bangun dan entah kenapa Kirana pun tidak berontak sama sekali. “sekali lagi gue minta maaf, gue harap lo mau maafin gue.” Ucap Agam mencoba memohon kembali pada Kirana agar mau memaafkannya. “gak papa, gue udah maafin lo kok. Kecuali kalau lo ketauan sengaja.” Jawab Kirana. “eh gue panik takut lo amnesia.” Heboh Natasya “apaan sih, gak mungkin lah. Emang kepala gue batok kelapa, bisa semudah itu amnesia.” Jawab Kirana kesal. “yah gue kan takut,” jawab Natasya sambil mengerucutkan kedua bibirnya. “udah ah ke kelas yuk, gue udah gak papa kok.” Ajak Kirana “eh bener lo udah kuat ke kelas?” cemas Agam “udah gue udah gak kenapa napa,” keukeuh Kirana “nanti lo pusing lagi di kelas “ “gak bakalan, ayok Nat.” Kirana akhirnya bersikeukeuh untuk masuk kelas, Natasya dan Agam hanya bisa mengiyakan saja keinginan Kirana. Dan ini adalah awal dari perjalanan panjang kisah cerita Agam dan Kirana. Pertenuan pertama masa SMA. Entah kisah ini akan berakhir seperti apa nantinya. Namun yang jelas Agam merasa hatinya hangat saat menatap mata Kirana. Ternyata kedua mata bulat yang dimiliki Kirana menyajikan cinta, namun sajian itu belum tenntu Agam nikmati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook