Chapter 2 : Nasib Buruk

1336 Words
Dengan tubuh yang babak belur dan tak mendapatkan pertolongan apapun, Jun hanya bisa memaksa dirinya sendiri untuk kembali ke rumah. “Haah... rapuh sekali…” “Hanya satu telur yang tersisa. Semoga saja di rumah masih ada makanan….” gumam Jun sembari melihat satu butir telur di tangannya Jun kembali berjalan untuk segera pulang ke rumahnya. Apartemen kecil layaknya rumah petakan yang berada di lantai dua, itu adalah rumahnya. Namun, tepat di depan pintunya terdapat dua orang laki-laki bertubuh besar sedang menggedor-gedor pintu rumahnya. BRAK BRAK! “Buka pintunya! Aku tahu kau ada di dalam, jangan berpura-pura tidak mendengarnya! Cepat bayar tagihanmu!” Hanya dengan mendengar dan melihat sikap laki-laki tersebut, Jun sudah tahu apa yang sedang terjadi. Penagih utang telah datang ke rumahnya dan membuat kericuhan. “Celaka, ibu!” “Dobrak pintunya!” “Baik bos!” Jun sontak berjalan secepat mungkin dan menaiki tangga. Ketika laki-laki itu sudah bersiap siaga untuk mendobrak rumahnya…. “Tunggu!” teriak Jun Kedua laki-laki itu menghentikan aksinya dan menoleh ke arah Jun yang berteriak. “Hah, siapa kau?!” “Aku… adalah anak dari Tachibana Himari. Jika kalian datang ke sini untuk menagih hutang, maka kami belum ada uangnya. Tolong berikan kami waktu satu minggu lagi. Aku pasti akan bayar hari itu juga!” Jun berusaha untuk bernegosiasi kepada kedua lelaki itu agar memberikannya sedikit waktu tambahan. Namun, bagi seorang penagih hutang, mereka sudah muak mendengar ucapan yang sama ketika berusaha menagihnya. Dia mendekat ke arah Jun dengan raut wajah kesal dan menarik kerahnya. “Bocah! Kau bilang hal sama dua minggu yang lalu. Dan sekarang sudah berlalu, kau masih meminta waktu tambahan?!” Jun terdiam dan tak bisa membalas ucapannya. Laki-laki itu menjadi semakin kesal dan mendorongnya mundur hingga terjatuh dari tangga. “Ah!” Bruk brak bruk! Jun yang terjatuh dari tangga terdengar keras hingga ke dalam rumahnya. Sang adik, Tachibana Yui sontak membuka pintu dan ingin menolong Jun. “Kak Jun!” teriak Yui Sang Ibu, Tachibana Himari berusaha menarik Yui agar tidak keluar. “Yui!” teriak Himari “Sudah kuduga kau ada di dalam! Cepat bayar hutangmu!” bentak laki-laki tersebut “Hentikan! Berikan kami sedikit waktu lagi!” ucap Jun “Aku sudah muak mendengarnya! Ambil semua barang mereka!” ucap laki-laki tersebut memerintah bawahannya “Baik bos!” sahut bawahannya yang ingin segera masuk ke dalam rumah itu “Tidak! Kumohon, jangan!” mohon Himari kepada kedua lelaki itu Namun, mereka berdua tidak ada yang mendengarkan sama sekali. Himari yang menahan lengan satu laki-laki itu di lempar ke belakang dan menabrak dinding. BRUK! Tidak ada dari ketiga orang itu bisa melawan dua laki-laki gagah tersebut. Jun yang sebelumnya sudah babak belur pun semakin tidak bisa bangkit berdiri dari posisinya yang terjatuh dari tangga. “Ibu!” teriak Jun dan Yui “HENTIKAN!” Suara seorang laki-laki yang berteriak keras membuat mereka semua terkejut. Pergerakan mereka terhenti dan menoleh ke belakang di mana suara itu berasal. Di belakang sana, terdapat seorang laki-laki yang mengenakan perlengkapannya sebagai seorang hunter. Jun yang melihatnya dapat mengenalinya dengan jelas. Dia adalah sahabat baik darinya, Maeda Takashi. Seorang A-rank hunter yang baru saja kembali dari perburuan Gate. “Takashi?!” gumam Jun yang terkejut “Lepaskan mereka! Aku akan memberikan uang yang kalian mau!” ucap Takashi “Apa yang kau katakan, Takashi?!” ucap Jun Takashi saat itu mengabaikan Jun dan berjalan menghampiri dua orang laki-laki penagih utang itu. Dia mengeluarkan satu gepok uang yang begitu tebal dan di berikan kepada mereka berdua. “Ini! Ambil dan pergilah!” ucap Takashi Kedua lelaki itu menghitung jumlah uang yang di berikan Takashi. Dan dengan segepok uang itu, dia menyeringai seolah jumlahnya melebihi ekspektasinya. “Huh! Kalian selamat kali ini. Ayo pergi!” Dengan Takashi yang membayar hutang tersebut, kedua laki-laki itu pergi meninggalkan rumah itu. Di sisi lain, Yui dan Himari yang ketakutan menghela nafas lega setelah lepas dari situasi itu. “Haahh… Takashi, terima kasih banyak!” ucap Himari “Tidak perlu di pikirkan, Bibi” sahut Takashi Bruk! Suara layaknya sesuatu sedang terbentur membuat Takashi menoleh ke belakang. Di sana dia melihat Jun yang babak belur kembali terjauh setelah berusaha bangkit berdiri. “Jun!” “Kak Jun!” Takashi segera membantu sahabatnya itu bangkit berdiri dan di bawa ke dalam rumah. Jun di tempatkan untuk duduk di atas sofa penuh dengan bekas sobek di kulitnya dan lukanya pun segera di rawat oleh sang ibu dan adik. “Kakak, apa yang terjadi padamu?!” tanya Yui “Aku hanya terjatuh saja saat ke minimarket tadi….” gumam Jun mencari-cari alasan tak masuk akal Yui yang sedang mengobati wajahnya yang memar pun menjadi sedikit kasar hingga menyakitinya. “Ah! Yui, pelan-pelan saja. Sakit tahu!” ucap Jun “Kakak sendiri yang tidak mau jujur! Kakak pasti di tindas orang-orang itu lagi kan?!” ucap Yui Sang adik bisa menebak kejadiannya dengan mudah. Begitu juga sang ibu, Himari yang menatap Jun penuh dengan makna kesedihan melihat putranya di tindas oleh orang lain. Takashi yang mendengar hal itu pun menggertakan giginya dengan kesal dan sontak berdiri untuk keluar. “Orang-orang b******k itu!” gerutu Takashi “Tunggu Takashi! Apa yang ingin kau lakukan?!” ucap Jun sembari menahannya pergi “Hah?! Kau sebut nama mereka. Aku akan memberi mereka pelajaran karena menghinamu!” teriak Takashi “Hentikan! Tidak ada gunanya melakukan hal itu!” ucap Jun “Kau pikir aku bisa berdiam diri begitu saja?! Mereka tidak tahu berterima kasih setelah apa yang kau lakukan selama ini! Mereka harus tahu siapa yang telah melindungi mereka dari dulu!” ucap Takashi “Sudah kubilang tidak ada gunanya! Orang itu Alex, kau hanya akan bunuh diri jika berani macam-macam dengannya!” teriak Jun Ucapan Jun saat itu membuat Takashi tertegun diam. Takashi memang sangat marah ketika tahu sahabatnya di tindas seperti itu, tetapi Takashi juga tidak bodoh. Usahanya jika ingin membalaskan dendam hanya akan menjadi usaha bunuh diri jika melawan Alex yang memimpin guild rank 1 di Jepang. Takashi hanya bisa menunduk diam dan kembali duduk karena dia tidak bisa menjawab apapun. Sedangkan Jun pun sadar bahwa kenyataannya memang seperti itu. Dia lemah, dan orang yang lemah akan mudah di tindas oleh mereka yang punya kekuatan. Sebelumnya, Takashi yang terlibat dalam urusan keluarga Jun pun membuatnya menoleh dan berterima kasih. “Takashi, terima kasih….” gumam Jun “Sudah kubilang jangan berterima kasih. Kau sahabatku, tentu saja aku akan membantumu di kala kau sulit. Kau dulu juga sudah banyak membantuku, anggap saja ini sebagai balas budi” sahut Takashi “Tapi….” gumam Jun Sebelum Jun selesai melanjutkan kalimatnya, Takashi menghela nafas dan segera berdiri dari sofa. “Bibi, aku harus segera kembali. Ada beberapa hal yang harus kuurus mengenai pemburuan di dalam Gate tadi” ucap Takashi “Ah iya! Takashi, terima kasih banyak! Bibi pasti akan membayar kembali uang itu!” sahut Himari “Tidak perlu bibi. Jaga diri kalian baik-baik!” sahut Takashi sembari berjalan keluar dari rumah Jun ** Setelah kepergian Takashi, Jun berbaring di atas ranjangnya untuk beristirahat. Sang ibu yang masih berada di dalam kamarnya pun meletakkan sebuah sup untuk putranya. “Jun, makanlah ini agar lebih baik....” ucap Himari “Iya. Terima kasih, ibu” sahut Jun “Bilang saja jika kau butuh sesuatu. Ibu akan bawakannya kepadamu….” Ucap Himari “Iya….” sahut Jun Himari pun keluar dari kamar dan membiarkan putranya beristirahat. Sedangkan Jun yang berada sendirian di dalam kamar, menggertakan giginya dengan kuat seolah penuh dengan amarah. Semua yang telah dia lalui bukanlah hal yang mudah. Kehidupannya berbanding terbalik dengan dirinya yang berada di masa dua tahun yang lalu. Dia mengingat betapa bedanya nasib yang dia miliki, terutama nasib yang di timpa oleh ibu dan adiknya membuat dia sedih dan marah di saat yang sama. “Kekuatan sialan! Takdir b******k! Dari jutaan orang yang ada di muka bumi ini, kenapa harus aku?! Kenapa aku harus kehilangan kekuatanku?!” keluh Jun
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD