4. Love at the first sight?

3469 Words
Masih dihari yang sama… Keisha dan Adelle hanya mengobrol didalam kelas sambil menunggu datangnya Louis. "Selamat pagi semua." Ucap Louis saat memasuki kelas. "Pagi Pak." Ucap semua siswa termasuk Keisha dan Adelle. "Siapa yang tak masuk hari ini?" tanya Troye. "Kei, alasan apa nih buat si Adara dan Nesya?" tanya Adelle yang bingung. "Bilang aja lagi ada diluar kelas." Ucap Keisha dan Adelle hanya mengikut saja. "So? Siapa yang tidak ada dikelas selain Rian dan Lia?" tanya Louis dan menatap dua bangku kosong. "Bangku siapa yang kosong di belakang kalian berdua?" tanya Louis.  Keisha dan Adelle saling bertatapan dan mengatakan, "bangku Adara sama Nesya." Kata Keisha. "Kemana mereka berdua?" "Di- di itu." "Dimana mereka?" tanya Troye lagi. "di kantin." Jelas Adelle. Louis meninggalkan kelas dan berjalan kearah kantin. Saat di kantin benar saja Adara dan Adelle di kantin mereka sedang asik tertawa. Louis hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela nafas kasar dengan kelakuan Adara dan Nesya yang membolos pelajaran. Louis mendekat kearah Adara dan Nesya. "Ekhem..." dehem Troye membuat Adara dan Nesya berhenti tertawa dan melirik keasal suara. Adara dan Nesya kaget saat ada Louis dibelakang mereka berdua. "Pak Louis." Ucap mereka bersamaan. "Ikut saya." Ucap Louis tegas, mau tak mau Adara dan Nesya mengikuti Louis. Ternyata Louis membawa mereka berdua ke ruang guru dan ketika memasuki ruang guru disana ada Liam, Harry dan Niall. "Kalian duduk." Ucap Louis datar. Nesya malu saat diruangan itu ada Niall dia merasa malu karena ketahuan membolos, entahlah Nesya merasa beda jika ada Niall di hadapannya hanya Niall yang membuat perasaannya aneh, beda, dan hanya Niall yang membuat Nesya selalu deg-degan tak karuan. Apakah ini cinta pada pandangan pertama? "Kalian kenapa membolos?" tanya Louis kepada Adara dan Nesya. Namun Adara dan Nesya hanya diam dan membuang wajah tak peduli. "Gue udah janji sama Niall kagak bolos dan ini gue ketauan bolos, b**o banget gue ikut Dara ngebolos."  Batin Nesya. H"ah! Peduli t*i! Gue sama si Louis."  Batin Adara. "Kenapa kalian diam? Apa kalian tak ingin mengikuti pelajaran saya?" "Pak Louis, saya bolos karena saya menemani Adara. Saya kasian kalau Adara sendirian gak ada temen." Jawab Nesya dan Louis mengerti "Adara kamu gak suka sama pelajaran saya? Makanya kamu bolos?" Adara merasa di perhatikan menoleh ke Louis dan menatap Louis kesal. "Iya ak-- eh? Gue. Denger ya Louis William Tomlinson! Gue gak suka pelajaran sejarah dari lo dan juga gue gak suka lo!" jelas Adara yang membuat Louis sedikit kesal dan juga kaget dengan pernyataan Adara. "Kenapa? Kamu sebenarnya ingin belajar atau tidak? Mengapa kamu membolos terus?" Louis sedikit menaikkan nada suaranya. Adara menghela nafas kasar karena kesal. "Hah! Tuan Louis yang terhormat, bisakah anda tak banyak bicara dan bertanya kasih saja saya hukuman atau anda skors saya saaja." Kata Adara dan menyederkan badanya pada punggung kursi yang ia duduki. Louis hanya bisa menghela nafas panjang. "Sabar Louis, kamu harus sabar menghadapi gadis nakal ini."  Batin Louis. "Untung aku menyukaimu gadis nakal."  Batin Troye. "Nesya dan Adara lebih baik kalian masuk kelas saja sekarang!" ucap Louis tegas. "Mending pulang." Gumam Adara pelan namun masih bisa didenger Troye. "Dar. Nyesel gue ikut lo!" bisik Nesya ke Adara kesal. Adara menatap Nesya dengan marah. "Salah lo sendiri napa ikut gue! Oh- gue tau pasti lo malu kan sama Pak Niall!" ucap Adara agak sedikit keras membuat Niall menoleh kearah Adara dan Nesya dan juga membuat Louis melirik ke arah Niall. Nesya menggeram kesal. "Lo apa-apaan sih?" bisik Nesya kesal. "Pak Louis, kami kembali ke kelas ya." Ucap Nesya dan berjalan sedikit cepat dengan menggandeng tangan Adara agar cepat keluar dari ruang guru tersebut. Saat dua gadis nakal itu keluar diikuti Louis yang berjalan dibelakang mereka, ruang guru itu sedikit ribut akibat ledekan Harry kepada Niall. "Waaahh Nayell. Nesya menyukaimu." Goda Harry yang membuat Niall malu dan pipinya memerah akibat blushing. "Nayell blushing." Goda Ryan dan tertawa bersama Harry. *** Kelas sangat membosankan, sedari tadi Keisha bersama Adelle cuman bermain hp dan cerita-cerita apa saja dari yang penting dan juga gak penting. Saat Keisha lagi ngobrol sama Adelle. Keisha meliat Adara sama Nesya masuk kelas dan tak lama juga Pak Louis masuk kelas. Adara dan Nesya terduduk lemes dan males, Keisha bersama Adara duduk sebangku dan Keisha meliat Adara cuman duduk dan menidurkan kepalanya di meja. "Lo kenapa?" tanya Keisha dan Adara cuman memejamkan matanya. Keisha meliat kebelakang Nesya dia malahan memainkan hp nya dan Adelle dia tidur. Karena bosan dengan pelajaran Pak Louis dan Keisha bosan karena sahabatnya membosankan dan menyebalkan! Malah sibuk sama kegiatan masing-masing, Keisha memakai earphone ke telinganya dan mendengarkan musik.  *** Keisha ngerasa ada yang memukul pundaknya dan dia pun sadar kalo dia tidur selama pelajaran. Keisha melepaskan earphonenya dan melihat kesamping ternyata sahabatnya udah pada pake tas ke pundaknya. "Udah pulangan?" "Udah. Lo parah banget tidur dari jam 9 pagi sampai jam 11 siang." Ucap Adelle. "Hah? Beneran?" "Iya, lo sampe lewatin jam istirahat." Ucap Nesya. Keisha hanya menyengir. "Pulang yuk." Keisha melihat hp nya dan dia mendapatkan telpon dari Kennan dan saat Keisha berjalan di koridor sekolah, dia meliat koridor ramai sama siswi-siswi sekolahnya yang berteriak histeris tak tau karena apa dan seperti nya mereka sedang mengerubungi seseorang atau sesuatu. "Itu ada apa sih?" tanya Adelle bingung. "Samperi yuk." Kata Adelle. Keisha bersama sahabatnya langsung menghampiri para kerumunan murid-murid disekolah dan ternyata yang dikerumuni murid-murid disekolah mereka adalah... "Bang Kennan!!!" teriak Keisha dan sahabatnya dan semua murid-murid terdiam dan memberi jalan buat Bad Girls. Keisha menarik tangan Kennan agar menjauh dari semua murid di sekolahnya dan diikuti ketiga sahabatnya dibelakangnya, Keisha dan Kennan berjalan kearah parkiran mobil dan memasuki mobilnya. "Abang! Abang kenapa ke sekolah gue lagi!" kesal Keisha dan melipat tangannya didepan d**a. "Keisha cantik, Abang kesini jemput kamu buat pulang bareng sama Abang. Abang pikir, Abang gak mungkin nyuruh kamu pulang naik taxi, bus atau ojek." "Kei, bisa pulang sama Nesya, Adelle atau Dara, Bang." Kata Keisha masih dengan sedikit kesal dengan Abangnya. Soalnya dengan cara dia datang ke sekolah membuat semua fans dia ngerubungin dia dan juga membuat Keisha digosipin satu sekolah. Keisha melihat Kennan hanya menggelengkan kepalanya. “Udah ayo pulang." Ajak Kennan dan Keisha hanya menurut aja. "Gue pulang duluan ya." Ucap Keisha melewati jendela mobil. "Hati-hati, Kei." Ucap Nesya. "Kei, Bang. Gue nanti ke rumah sama Mama." Ucap Adelle dengan memasukkan sedikit kepalanya ke jendela mobil. "Ya udah ke rumah aja." Ucap Kennan dengan mengelus kepala Adelle. “Bye, Keisha.”  Kata Adelle. "Bye." Ucap Keisha kepada sahabatnya. *** "Abang, kita mau kemana?" tanya Keisha. "Makan." Kata Kennan dengan mengelus kepala Keisha. Sampailah di tempat makan yang dipilihkan oleh Kennan. Kennan merangkul Keisha dan masuk ke dalam cafe itu bersama. "Lo mau makan apa, biar gue pesenin?" tanya Kennan. Keisha tediam. "Samain aja kayak lo deh, Bang." Kennan langsung memesan makanan yang diinginkan oleh Keisha dan dirinya. Tak lama Kennan datang dengan membawa nampan berisi banyak sekali makanan. "Ini dia, terserah lo mau makan yang mana aja." Ucap Kennan dan mereka mulai memakan makanan mereka. "Bang fotoin gue dong." Ucap Keisha dan menyerahkan iPhone nya ke Kennan.  "Yang bagus bang." Cekrek "Udah nih." Ucap Kennan. "Sini Bang, gue mau liat." Ucap Keisha dan mengambil hp nya dari Kennan. "Cantiknya gue. Masukin ** ah." Keisha langsung memasukkannya ke **. "Kei, Abang juga mau difoto." Ucap Kennan dengan nada manja. "Jijik Bang, suara lo." Ucap Keisha. "Bang rambut lo jelek, sini deh gue baikkin." Ucap Keisha dengan seringaian jailnya. Cekrek "Gue masukkin ** lo ya." Setalah itu Keisha menyerahkan hp Kennan ke Kennan. Kennan membuka ** nya dan terlihatlah mukanya yang menurut Kennan konyol dan i***t ditambah lagi tatatan rambut Kennan yang berantakan. "Muka gue gak banget, Kei." Keisha hanya tertawa. "Udah lah Bang. Lo tetep keren kok." Setelah makan diisi dengan tawa Keisha karena Kennan. Mereka memutuskan pulang karena Keisha akan ada les bersama Alex. *** Sampai rumah Keisha langsung memasuki kamarnya untuk membersihkan badan sedangkan Kennan ia memasuki kamar dan tertidur. Keisha mendengar suara bel rumahnya berbunyi dan ia bergegas turun dari kamarnya. Saat sampai diruang keluarga Keisha duduk disofa dan bibi Nia -asisten rumah tangganya- datang. "Non Kei, ada gurunya datang." Ucap Bi Nia. "Suruh kesini aja ya, Bi." Ucap Keisha dan diangguki Bi Nia. Harry datang dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya dan minuman ditangannya. Namun Keisha belum menyadari kehadiran Harry disampingnya Keisha hanya fokus dengan menonton TV dan dengan cemilan yang ada ditangannya. "Ekhem." Keisha terkaget dan berdiri. Keisha menatap Harry tanpa berkedip. " Ini Pak Harry, kok beda ya." Pikir Keisha. "Malaikat." Gumam Keisha pelan namun masih bisa didengar Harry. Harry yang mendengarnya hanya mengulum senyum. "Keisha, bisa kita mulai les nya?" Keisha, tersadar dan kaget. "Oh iya." Ucap Keisha dingin. "Harry beda sama di sekolah."  Batin Keisha. "Harry keren banget."  Batin Keisha. "Gue juga baru sadar kalo Harry ada tato nya."  Batin Keisha. "Kei, lo suka Harry."  Ucap hati Keisha. "Kei, bener lo suka Harry."  Ucap pikiran Keisha. "Tapi gak mungkin. Diakan guru gue."  Ucap Keisha dalam hati.  "Gak ada yang gak mungkin."  Ucap pikiran dan hati Keisha bersamaan. "Masa iya gue suka." Gumam Keisha tapi Harry bisa mendengarnya.  "Keisha kenapa?"  Batin Harry. "Kei, kamu melamun?" tanya Harry dan Keisha hanya menggelengkan kepalanya saja. "Emm-engh gak kok." Keisha gugup. "Kok perasaan gue gini ya. Jangan bilang gue cinta pada pandangan pertama lagi. Duh, nih jantung gue dag dig dug mulu."  Batin Keisha. "Buka buku matematikamu." Ucap Harry dengan nada menyuruh membuat Keisha memanyunkan bibirnya. Harry yang melihat itu hanya menahan tawanya karena menurut Harry saat ini Keisha sangat lucu. "Aku menyukaimu, Kei. Dari awal kita bertemu. Love at the first sight? Maybe yes."  Ucap Alex dalam hati. "Kerjakan soal ini, Kei." Ujar Harry. Keisha memandang soal yang diberikan Harry dengan wajah malas. "Harry f*****g Collins. I hate you. Eh- enggak deh gak jadi. Duh gue gak ngerti nih soal!!!" Fikir Keisha. "Harry, gue gak tau nih cara ngerjainnya." Harry hanya menghela nafas. "Coba saja dulu." Keisha hanya memutar bola matanya dan mulai mengerjai soal. 20 menit Keisha mencoba mengerjai 5 soal matematika pemberian Alex tak juga Keisha mengerti. Sampai 1 suara membuat Keisha beralih dari soal-soalnya. "Keisha! Princess lo dimana?" ucap suara seperti laki-laki. "Bang Ken! Ngapain lagi tuh anak pake turun kebawah segala."  Batin Keisha. "Kei, lo nga- eh? Dia siapa Kei?" tanya Kennan dengan wajah bingungnya. Keisha berdiri dari duduknya. "Emm dia... Anu- guru gue." Ucap Keisha dengan gugup. "Oh dia guru yang lo bilang ya? Emm, Harry?" tanya Kennan sambil melihat ke Harry dan Harry hanya tersenyum. "Dia siapa Kei?"  tanya Harry dalam hati. "Saya Harry dan anda?" tanya Harry. "Saya Kennan, saya adalah ka-" ucapan Kennan dipotong Keisha dengan menginjak kaki Kennan. "Sayang." Ucap Keisha dengan manja membuat Kennan bingung dengan kelakuan Keisha. "Lo ke-" ucapan Kennan dipotong lagi. "Masuk kamar aja." Bisik Keisha dan Kennan masih diam dan memandang Keisha. "Princess lo kenapa sih?" tanya Kennan bingung. "Ken, sayang lo mending keatas aja deh, entar kalo gue udah selesai les gue datengin lo ya." Ucap Keisha dan Kennan langsung paham dan menuju kamar Keisha. "Dia pacar mu?" tanya Harry. "Emm ya." Ucap Keisha cuek dan kembali ke pelajaran yang diberikan Harry. "Harry, gue menyerah." Harry menghela nafas panjang. "Baiklah biar aku jelaskan cara mengerjakannya dan kamu tolong perhatikan!" ucap Harry tegas dengan nada memerintah. Keisha terus memperhatikan Harry yang menerangkan rumus-rumus matematika kepada Keisha. "Jadi, seperti ini model matematikanya. Kamu paham kan?" Keisha hanya menganggukan kepalanya. "Baiklah lebih baik kita selesai sampai disini untuk les hari ini." "Umm Pak... Eh- Harry. Terima kasih." Ucap Keisha dan tersenyum ke Harry. Harry mengelus kepala Keisha membuat Keisha membeku dan tentu saja merona, entah kali ini Keisha merasa lain jika berdekatan dengan harry. Harry tersenyum saat melihat Keisha blushing karena perlakuannya dan harry semakin tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. "Kei, kamu sangat manis sekali." Kata Harry. Keisha mengalihkan pandangannya agar tak terlihat jika pipinya memerah. "Duh, pasti gue blushing." Gumam Keisha dan Harry mendengarnya hingga tertawa. Keisha melihat kearah Harry yang menyandarkan badanya pada sofa dan tertawa. "Harry, lo ngapain ketawa? Dasar i***t!" kesal Keisha. "Keisha, tadi kamu mengataiku apa? i***t? Dengar, aku ini gurumu jaga bicaramu." Ucap Harry dingin namun Keisha tak peduli. "Oh. Terserah lu ae, Mr. Harry." Kata Keisha. "Baiklah aku pulang." Ucap Harry dan berdiri dari duduknya diikuti Keisha dibelakangnya. Saat mereka sudah sampai didepan pintu utama rumah Keisha, harry memberhentikan jalannya dan membalikkan badanya kebelakang tiba-tiba membuat Keisha tertabrak dengan badan Harry hingga hampir terjatuh dan untung saja Harry ;angsung memeluk pinggang Keisha membuat jarak diantara mereka hampir habis. Harry menatap mata Keisha yang berwarna biru langit dan Keisha menatap mata Harry yang berwarna hijau. Mereka saling bertatapan satu sama lain hingga hampir menghilangkan jarak diantara mereka berdua. Harry menelusuri wajah Keisha "Cantik." Batin Harry. Keisha terdiam menatap mata hijau Harry. "Matanya sangat Indah."  Batin Keisha. "Kei, Abang-" perkataan Kennan terputus saat melihat Keisha dengan Harry didepan pintu rumahnya. "Ups. Adek gue sama gurunya?" Pikir Kennan. "Uhuk uhuk." Batuk Kennan membuat Keisha dan Harry memberhentikkan acara saling tatap mereka. "Sorry."  Ucap Harry. "Maaf em- aku harus pergi." Lanjut Harry. "Harry, thank you."  Mereka berdua saling tersenyum. Keisha memasuki rumahnya dan menatap kakak tersayangnya itu. "Well, lo suka sama guru lo?" "Sok tau lu Bang." "Ya udah serah. Lo mau temanin gue gak ke kantor management model gue?" tanya Kennan. "Gak ah males." Kennan memegang tangan Keisha. "Ayo dong princess nya Bang Ken, mau ya temenin Bang Ken." "Ya udah iya gue mau." Ucap Keisha dengan terpaksa. *** Saat sampi kantor management Keisha melihat banyak sekali paparazi. "Wah, ini nih yang gue gak suka banyak banget paparazi. Mereka tau aja ya kalo lo bakal datang." Ucap Keisha kesal. "Udah lah Kei, senyum jangan ngambek." Kata Kennan sambal mengelus kepala Keisha. Mereka menuruni mobil. Kennan langsung menggandeng tangan Keisha dengan erat. Para wartawan langsung saja mengerumuni mereka dan menanyakan tentang hubungan mereka. "Ken, bagaimana hubungan kalian?" "Kennan, Keisha, apa benar kalian bersaudara?" "Ken, kami melihat tadi siang kamu berjalan dengan wanita lain." "Keisha, apa hubungan kalian baik-baik saja?" "Keisha, Kennan, jawab pertanyaan kami." "Hah. Lega gue lepas dari tuh para wartawan." Ucap Keisha saat sudah memasuki kantor management. "Udah yuk keruangan boss gue." Kata Kennan dan menggandeng tangan Keisha. *** "Hai Lisa." Sapa Kennan saat bertemu dengan Lisa boss nya. "Ken dan eh– ada Keisha juga." Kata Lisa senang. "Apa kabar?" "Bosan." Batin Keisha. "Kabar gue sama Adek gue baik. Kenapa lo nelpon gue?" tanya Kennan dan mereka duduk di sofa ruang kantor Lisa. "Gue ada tawaran kerjaan buat lo nih, lo mau gak jadi model cover majalah BAZAAR. Di majalah ini udah banyak banget aktris dan aktor yang masuk majalah ini dan menjadi model di cover majalahnya, rata-rata di cover majalah ini artis papan atas dan artis luar negeri. Menurut gue ya Ken, lo cocok banget soalnya kan elo adalah pengusaha terkenal di dunia dan lo juga seorang model terkenal. Jadi menurut gue lo pantes dan cocok banget buat terima tawaran ini dan lo harus tau lo dapet penghasilan jadi model di cover majalah ini lumayan besar, Ken. So? Lo mau atau gak?" tanya Lisa. Kennan pun mulai memikirkan tentang penawaran dari Lisa. "Oke, gue terima." "Keisha, lo mau gak jadi partner Kennan, di majalah ini? Karena menurut gue lo cocok banget kalau dipasangin sama Ken." Pertanyaan Lisa membuat Keisha kaget. "Hah! Kak Lisa lo serius? Kak Lisa cukup sekali gue jadi model gue gak mau lagi, lo kan tau banyak banget fans nya bang Ken yang serang gue. Haters dimana-mana!" kata Keisha yang membuat Lisa tertawa. "Gini deh ya, lo ikutin gue aja dulu jadi partner nya Ken di foto cover majalah itu. Gue bakal buat interview eksklusif untuk lo dan Kennan nanti dan di isi majalah Bazaar nanti gue bakal masukin cerita tentang persaudraan kalian. Gimana kalian setuju?" tanya Lisa yang membuat Keisha pada akhirnya setuju. "Setuju." Ucap Keisha pada akhirnya. "Baiklah besok kalian bisa datang kesini lagi untuk melakukan pertemuan dengan partner kerja kita yang dari Bazaar itu." Kata Lisa. "Thanks Lis."  Ucap Keisha dan Kennan. "iya sip." Keisha sama Kennan langsung pergi dari kantor management dan menuju parkiran untuk pulang, wartawan masih tetep saja gak ada capek nya menyerbu Keisha dan Kennan. "Keisha, bagaimana tanggapan anda tentang kennan yang berjalan dengan wanita lain?" "Gue gak masalah Kennan jalan sama siapa aja."  Jawab Keisha. "Kennan siapa wanita yang jalan dengan anda tadi siang?" "Dia pacar gue."  Jawab Kennan. "Sebenarnya hubungan kalian berdua apa? Bisa dijelaskan?" "Kami akan menjelaskannya nanti saat kami mengadakan interview besok. Gue harap kalian semua bisa datang di interview gue dan Keisha. Ditunggu aja ya."  Ucap Kennan. *** Lepas dari wartawan. Keisha bersama Kennan langsung saja jalan-jalan dan hangout, jarang juga Keisha dan Kennan jalan berdua. "Bang, jalan kemana nih kita?" "Jalan kemana aja yang penting seru and Happy." Keisha hanya memutar bola mata. Sepanjang jalan mereka hanya saling bercanda dan bercerita. Kennan membawa Keisha berkeliling dan berjalan-jalan sampai akhirnya Kennan mengajak Keisha ke puncak untuk bersantai. "Puncak." Ucap Keisha. “Iya Kei, Abang ajak lo kesini aja ya." Keisha hanya tersenyum. "Foto yuk Bang." "Males gue keluar mobil, gue mau tidur dimobil nih." "Ya udah foto di mobil." Pasrah Keisha. Setelah Keisha sudah mem-posting fotonya di ** miliknya, banyak sekali komentar-komentar masuk. Mulai dari komentar yang positif maupun negatif. "Elah, Bang fans lu pake ngatain langgeng terus." Ucap Keisha.  "Ihh, Bang ada yang ngatain gue b***h lagi." Kesal Keisha dan Kennan menggelengkan kepalanya. "Udah diemin aja, ntar mereka tau lo siapanya gue juga." "Bang pulang aja yuk." Ucap Keisha dan disetujui Kennan. *** Keisha dan Kennan telah sampai di rumah. Rumahnya sangat sepi para asisten rumah tangga sedang di dapur semua untuk menyiapkan makan malam nanti, Keisha dan Kennan baru sampai rumah saat sore hari menjelang malam. Kennan dan Keisha menaiki tangga menuju kamar mereka masing-masing, kamar Kennan dan Keisha berdektan. "Bye Bang, gue mau istirahat." Kata Keisha dan memeluk Kennan, itu kebiasaan mereka dari kecil. "Bye my princess."  Ucap Kennan dan mencium kening Keisha. Mereka goals banget sebagai brother and sister. Saat Keisha memasuki kamarnya... "Aaaaa!!!" teriak Keisha saat melihat ketiga sahabatnya di tempat tidurnya. Kennan yang kaget mendengar suara Keisha bergegas ke kamar Keisha. "Kei, lo kenapa?" "Bang Ken. Mereka," ucap Keisha dan menunjuk ketiga sahabatnya yang tertidur pulas. "Astaga! Abang kira kenapa. Lo bikin gue kaget dan takut tau gak." Kata Kennan dan mengelus dadanya. Kei menyengir. "Maaf Bang." "Udah ya, Abang, ke kamar mau telponan sama pacar. Bye princess." Kennan pun memasuki kamarnya lagi. Keisha memasuki kamar dan menutup pintunya dan menaiki tempat tidur queen size nya, sangat besar sekali tempat tidur Keisha muat buat menampung dia dan sahabatnya yang tertidur lelap ini. Keisha pun tertidur disamping Adara. *** Malam datang. Kennan bergegas membangunkan Adik kesayangannya dan ketiga sahabat Adiknya untuk makan malam bersama. Tok tok tok "Kei, Del, Dar, Nes!!!" teriak Kennan. Keisha terbangun mendengar teriakkan Abangnya. Ia melihat jam dinakas nya ternyata sudah jam makan malam. Ia bangun dan membangunkan ketiga sahabatnya. "Woy, bangun lo pada!!!" teriak Keisha dan memukul sahabatnya itu menggunakan guling. "Hmm." Gumam Adelle. "Kei." Ucap Adara dan bangun dari tidurnya. "Nes bangun." Ucap Keisha. "Iya." Ucap Nesya. "Keboooo!" teriak Adara membangunkan Adelle. "Entar Ma." Kata Adelle. "Lo kira gue emak lo, bangun oiii!!!" teriak Adara dan Adelle bangun. "Makan malem." Ucap Keisha dan membuka pintu kamar ternyata Kennan nunggu diluar. "Abang." Ucap Keisha. "Ayo makan, temen-temen lu mana?" tanya Kennan. "Abang Ken." Ucap Adara, Adelle dan Nesya barengan. "Itu mereka." Ucap Keisha. Kennan langsung mengajak mereka semua keruang makan dan makan bersama. "Kei, tadi mami sama Papi nelpon mereka akan tinggal di LA untuk beberapa waktu." Kata Kennan yang membuat Keisha agak kaget. Namun kembali ke wajah aslinya. Keisha dan Kennan memang dari anak orang kaya dan terkenal jadi orang tua mereka sangat super sibuk. Mama mereka adalah model sekaligus disainer terkenal sedangkan papa mereka seorang bisnis man yang terkenal jadi sudah wajar bagi Kennan dan Keisha ditinggal pergi orang tuanya untuk bekerja di luar kota ataupun di luar negeri. "Oh gitu. Ya gak papa Bang, udah biasa." Ucap Keisha santai. "Kei, Abang, tau kamu pasti sedih tapi tenang aja kan masih ada Abang." Ucap Kennan dan Keisha tersenyum. "Kei kan ada kita juga." Ucap Adelle. "Thank's." Ucap Kei dan tersenyum. "Eh, btw lo pada ngapain kerumah gue terus tiba-tiba ada aja di kamar gue." Lanjut Keisha dengan nada kesal. Ketiga sahabat itu hanya tersenyum. “Kita mau nginep dirumah lo." Ucap mereka barengan. "Oohh. Boleh aja kok, gue juga seneng ada kalian." Ucap Keisha. "Yeay!!!" teriak mereka. "Oh iya, jangan lupa piring-piring bekas makan kita dicuci ya, sapu lantainya, baju dibelakang banyak banget belum dicuci tolong dicuciin ya. Makasih." Ucap Keisha santai yang membuat ketiga sahabatnya itu terdiam. Keisha dan Kennan tertawa. "Bercanda." Ucap Keisha. Selesai makan mereka bergegas memasuki kamar dan beda dengan Kennan ia pergi jalan bersama pacarnya. "Good night girls."  Ucap mereka berempat dan memasuki alam mimpi mereka masing-masing.    ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD