Bagian kedua

1164 Words
Lethisa berdiri menunggu giliran nya untuk interview, Lethisa pikir interview yang akan dilakoninya akan rumit tapi ternyata tidak bahkan lebih mudah dari apa yang Lethisa bayangkan. Dirinya hanya perlu bergaya didepan kamera fotografer dan boila semudah itu kemudian Lethisa di ikut sertakan bersama para model lainnya. Lethisa sedikit gugup lantaran para model disini memilih tubuh dan wajah yang cantik dan juga Lethisa dibuat terkejut jika si fotografer nya adalah Luke pria yang datang menghampiri nya kemarin. "Pantas saja kemarin aku merasa tidak asing dengan wajahmu" ucap Luke tiba-tiba, Lethisa menoleh memberikan senyum manis ramah. "Tapi dimana kamu melihatku sebelumnya?" tanya Lethisa. Luke terlihat mengingat untuk beberapa detik lalu menjawab "Jika tidak salah aku melihat surel yang kau kirimkan dan disitu ada beberapa fotomu jadi disitulah aku pertama kali melihatmu" katanya. "Omong-omong apa semua model amatir sepertiku akan diterima dengan mudah ditempat ini apa lagi aku merasa terlalu tua untuk menjadi model dan itu sedikit membuatku merasa--" "Siapa yang bilang kau tua hm? Disini bahkan ada wanita 70 tahun ikut serta menjadi model lantas kau yang baru berusia 20 an tahun kenapa merasa tidak nyaman?" Sela Luke menghentikan kalimat Lethisa. Lethisa tersenyum canggung sebelum Luke menepuk pundak Lethisa "Santai saja, mungkin yang datang hari ini memang berusia belasan tahun tapi tidak ada yang mustahil jika kau juga bisa lebih baik dari mereka. Kau lihat saja mereka misal seperti Victoria Secret, usianya juga dua puluhan tahun tapi rasa percaya dirinya membuat yang lain segan padanya jadi lakukan lah seperti itu maka kau akan lebih baik dan segera terbiasa jika terus mencobanya" Jelas Luke memberi semangat. "Sepertinya aku tidak bisa bercerita lama denganmu karena ada yang harus aku kerjakan tapi kali ini bolehkah aku mengenalmu secara resmi?" Luke mengulurkan tangannya. Lethisa tersenyum "Tentu saja, Namaku Lethisa Kinney dan kau bisa memanggilku Lethisa" jawab Lethisa. "Nama yang indah nona Kinney" Ujar Luke "Sampai bertemu nanti sepertinya sekarang aku harus kembali bekerja lagi" kemudian Luke berpamitan pergi sepertinya ada pemotretan lain yang harus dia kerjakan. Lethisa tersenyum senang rasanya dihari pertamanya ia memiliki teman bicara yang ramah seperti Luke. "Hei anak baru kenapa kau berdiri disana! Kemarilah!" Seru Stacey orang yang mengarahkan para model baru untuk membantu memulai karier mereka. "Ah iya maaf" Sahut Lethisa sambil berlari mengikuti ketertinggalannya dibelakang lalu ikut berbaur pada yang lainnya. ____ Hari ini rupanya berjalan cukup baik meskipun tak sesuai yang Lethisa bayangkan tapi ini justru lebih menyenangkan apa lagi Luke orangnya sangat ramah. Lethisa bukan model amatir yang baru belajar berpose didepan kamera tiga hari yang lalu tapi Lethisa sudah sangat suka berfoto sejak dirinya mengenal kamera dan Nathan juga selalu mendukung Lethisa bahkan Nathan selalu menawarkan diri dengan suka rela memotret Lethisa kemudian mengunggahnya ke media sosial milik Lethisa. Mengingat Nathan membuat Lethisa rindu akan sosok sahabatnya itu meskipun baru beberapa hari tidak bertemu. Hari sudah mulai gelap, lampu lampu mulai bersinar cantik memperindah malam yang gelap. Lethisa baru selesai membersihkan diri sebelum duduk dan bermain ponsel melihat kegiatan apa yang akan dilakukan esok hari karena jadwal pemotretan tidak dilakukan everyday jadi Lethisa harus mencari alternatif lain untuk mencukupi kebutuhannya selama berada di kota. Keesokan harinya Lethisa mulai pergi kebeberapa tempat untuk kerja paruh waktu dan kebetulan setelah ditolak beberapa tempat Lethisa mendapat sebuah tawaran pekerjaan sebagai pramu saji disebuah tempat makan. Senyum selalu jadi prioritas ketika melayani pelanggan sehingga membuat para pelanggan yang hadir merasa nyaman akan pelayanan yang Lethisa berikan. Tapi keramahan Lethisa justru diartikan lain oleh salah satu pengunjung pria ditempat itu, tatapannya sejak datang tidak teralihkan dari Lethisa, senyum cantik dan body yang indah milik Lethisa membuatnya berimajinasi liar kira-kira bagaimana indahnya tubuh itu ketika berbaring tanpa busana dan melenguh sexy ketika ia membuat wanita itu merasa nikmat. Seringai mengerikan itu terpampang di bibirnya yang berwarna kecoklatan kemudian mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. "Ben, aku mau kau mengurus sesuatu untukku" katanya. "Baik katakan saja apa yang kau butuhkan" jawab Ben dari seberang telepon pria itu. Senyum masih tertahan bibirnya sebelum menjawab "Ada seseorang yang sepertinya sangat tepat untuk menjadi penghuni baru di penthouseku" katanya sembari tatapan mata tajam itu tak sedikitpun berpaling dari Lethisa. Ponselnya dimatikan dan disimpan kembali pada tempatnya lalu melanjutkan menatap sosok Lethisa yang terlihat ceria melayani para pelanggan yang datang ke tempat itu. Kehadirannya ditempat ini rupanya tidak sia-sia karena ada bunga yang sangat cantik untuk dijadikan penghias penthousenya. Pria itu lantas keluar membiarkan bunganya menikmati matahari untuk sesaat sebelum ia mencabutnya dari tanah dan menyimpannya untuk dirinya seorang. Lethisa menerima gaji hariannya meski tidak banyak tapi itu cukup membantu pemasukannya dari pada tidak ada sama sekali. Waktu menunjukkan pukul empat sore dan pemilik rumah makan tadi menyuruh nya datang lagi besok sebagai tanda karena Lethisa melakukan pekerjaan nya dengan baik hari ini. Lethisa berhenti di depan sebuah toko yang memajang sebuah gaun indah disebuah manekin namun ketika melihat harga yang tertera di baju tersebut Lethisa hanya mampu menghela nafas. Untuk saat ini ia harus mengesampingkan keinginan nya membeli baju cantik demi kelangsungan hidup bulan berikutnya. Langkah kakinya kembali bergerak meninggalkan toko tersebut tapi tanpa Lethisa sadari sejak keluarnya ia dari rumah makan tadi seseorang sedang mengikuti nya bahkan hanya tersenyum penuh arti ketika melihat Lethisa tertarik pada sebuah gaun di dalam toko pakaian. "Tempat ini sangat indah tapi pengeluaranku ditempat ini jauh lebih besar jadi aku harus berhemat" ucap nya pada diri sendiri lalu saat perjalanan pulang Lethisa berpapasan dengan Luke sontak saja pria yang mengikuti Lethisa tadi langsung bersembunyi. "Hai Luke, kau sudah selesai dengan pemotretan hari ini?" Seru Lethisa. Luke menoleh kemudian menutup kaca lensanya "Sebenernya belum selesai tapi model yang aku potret hari ini tiba-tiba pingsan jadi kami memutuskan untuk melanjutkan besok, ah iya omong-omong kamu dari mana?" Luke melangkah bersama dengan Lethisa karena kebetulan arah rumah mereka sama tapi digedung yang berbeda. "Aku baru saja selesai melakukan aktifitas baru" jawab Lethisa "Oh ya Luke" Ucap Lethisa. Luke menoleh "Kenapa?" tanya nya. "Boleh aku tau apa saja yang dilakukan para model baru yang hadir di agensi itu?" Kata Lethisa. Luke tersenyum tipis "Sebenarnya cukup mudah, kau kenal Stacey?" katanya, Lethisa mengangguk dan Luke menambahkan "Pasti kenal karena dia adalah salah satu orang yang dipercayakan untuk mengatasi para model baru, Stacey melakukan itu atas perintah dari atasannya, Namanya Ben, kau akan menemuinya saat hari pertama pemotretanmu besok, Jika Ben menyukai bakatmu maka Stacey akan memusatkan latihannya hanya untukmu dan sejak aku kerja di agensi ini semua yang dilatih oleh Stacey selalu memiliki karir yang bagus jadi kau harus lebih berusaha" jawab Luke. Lethisa mengangguk paham "Aku akan berusaha yang terbaik, terima kasih dan sampai jumpa besok" Lethisa tersenyum sembari melambaikan tangannya pada Luke kemudian berbelok arah memasuki sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi tempatnya tinggal untuk sementara. Tapi dengan rasa semangat tinggi yang Lethisa tanamkan pada dirinya membuatnya tidak sadar jika dunia permodelan itu tidak mudah, bukan hanya bermodalkan wajah dan tubuh yang sexy tapi juga beberapa hal lainnya termasuk menghadapi sosok baru berkharisma yang sebentar lagi akan Lethisa jumpai. _____ Bersambung... Boleh dong kolom komennya di isi XD wkwk
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD