BAGIAN DUA

1262 Words
High school Nusantara itu yang tertera ketika para siswa memasuki gerbang sekolah ternama tersebut. Bel masuk sudah 5 menit yang lalu berbunyi, para siswa berhamburan memasuki kelas masing-masing hingga membuat koridor dan lapangan sekolah sepi. Seorang lelaki berwajah tampan, rahang keras dan sudah menjadi idola di sekolah walaupun ia memiliki keganasan yang tiada tara semua siswa tau itu, cowo bermulut pedas, dan segarang singa jika sudah di usik tengah memasuki gerbang sekolah nya dengan memakai motor ninja kuning kesayangannya, semua siswa tau motor yang mencolok warna nya hanya miliknya. Brrumm Brrumm Ia memarkirkan motornya ditempat biasa ia memarkirkan, kenapa ia bisa masuk? Sedangkan pintu gerbang sudah tertutup rapat? Ia menyogok satpam, ia tahu semua orang butuh dan yang ia beri juga tidak sedikit jadi siapa yang tidak tergiur. Ia berjalan santai dengan tas yang bertengger di bahu sebelah kiri, ia menuju ke kantin bukan ke kelas. "Lah si goblog masuk" ucap bimo, ketika melihat teman yang jarang masuk ini memasuki area kantin "Lebih tepat nya bolos pelajaran si", ucap riki "Cot ah" ucap rekal "Mau minum apa lau?" Ucap bimo "Es jeruk" ucap rekal, lalu bimo segera memesankan nya. "Lu kemana aja si kal?" Ucap riki "Ada urusan" ucap rekal, dan riki hanya menatap pasrah. Ia sangat tau temannya emang sangat dingin, datar, tapi ia bisa juga sepedes cabe ,jika bukan temennya juga ia akan menendang rekal jauh ke antariksa. "Nih" ucap bimo, ketika memberikan es jeruk kepada rekal dan rekal hanya berdehem. Dan mereka ngobrol sampai jam pelajaran pertama kelar, lebih tepat nya bimo dan riki sedangkan rekal hanya mendengar kan nya dengan sesekali tersenyum simpul atau tertawa kecil. Rekal memang cuek akan sekitar, tapi ia akan melindungi yang sudah menjadi lingkaran ia. "Yuk masuk" ucap riki, karena bel pelajaran pertama telah usai "Hm" dehem rekal, lalu ia berdiri dan berjalan menuju koridor, mereka berjalan berdampingan yang membuat siapa saja akan luluh melihat mereka, tiga cowo populer di sekolah, tiga cowo tampan di seantero nusantara, siapa yang tak mengenal mereka, bahkan siswa yang baru mau masuk sini sudah mengetahui ada berlian di sekolah ini, tiga cowo yang banyak digandrungi para wanita, dan sudah tertera banyak fans nya. Kelas XI A Mereka memasuki kelas dengan santai, hanya bimo dan riki yang tebar pesona kepada cewe-cewe yang sudah jelas mengagumi mereka. Rekal dengan wajah datar nya hanya memutar bola mata nya dengan malas melihat tingkah kedua temannya itu, ia lalu berjalan ke arah tempat duduk nya, yang berada di pojok belakang tempat ketenangannya. Anjir rekal masuk dong Makin ganteng ih Yaallah prince ice gue Gemes ih mau cium Mostwanted lengkap lagi Itulah bisik-bisikan ketika rekal dan temannya melewati teman sekelasnya ketika ingin ke tempat duduk nya. "Ajih gilee kal, banyak banget makanan" ucap bimo sedikir berteriak, ketika melihat meja mereka oh lebih tepat nya rekal dipenuhi makanan yang tentu saja dari penggemarnya. "Eh eh ada surat-surat nya. Bacain gak nih?" Ucap riki "Wah bacain lah" ucap bimo "Terserah" ucap rekal, lalu ia duduk dengan tangan bertengger di belakang kepala, semua siswa cewe menengok untuk melihat anugerah yang hari ini menghampiri, jarang sekali bisa melihat seorang rekal di seantero penjuru sekolah ini, dan sekarang ia datang dan duduk dikelas. "Ka rekal, ini ada nasi goreng buatan aku loh. Tertanda adik kelas mu" ucap bimo seraya membaca kan surat yang pertama ia buka, rekal hanya tersenyum simpul mendengar ocehan yang menurut nya sangat tidak penting "Ka rekal aku sayang kaka, kaka mau gak jadi suami aku.." ucap bimo menggantung "Lah anjir pacaran aja gak pernah rekal gimana mau jadi suami" lanjut bimo, dan tentu disuguhi tatapn malas dari rekal "Eh ada lanjutannya. Gak papa deh ka gak usah jadi pacar, tapi asal nikah sama aku" ucap bimo melanjutkan kalimat yang menggantung "Udeh bim, kaga cape lu" ucap riki "Udeh ah, anjir banyak banget gila" ucap bimo dan meletakkan kertas yang ia pegang "Rapihin ki" ucap bimo "Lah lu lah gila" ucap riki "Et gue lagi" ucap bimo, ketika ingin merapihkan rekal sudah lebih dulu merapihkan "Nah gitu dong" ucap bimo, dan disuguhi tatapan tajam dari rekal Tok Tok Tok "Selamat pagi anak-anak" ucap bu dewi "Pagi bu" ucap serempak sekelas "Mari kita berdoa menurut agama masing-masing, berdoa mulai" ucap bu dewi memimpin doa "Doa selesai" ucap nya kembali ketika berdoa telah usai. Lalu guru tersebut celingak celinguk untuk memastikan anak muridnya hadir semua. Lalu ia mengecek absen, "Rekal hadir?" Ucap bu dewi, dan rekal yang merasa disebut namanya mengangkat tangan seraya bertanda ia hadir "Hadir bu" ucap bimo teriak "Oh iya iya, kenapa kamu jarang masuk kal?" Ucap bu dewi "Ada urusan" ucap rekal, dan di angguki oleh bu dewi "Okeh kalo gitu, silahkan buka halaman 76. Baca dengan seksama setelah itu ibu akan bertanya" ucap bu dewi, lalu para siswa sibuk membolak balikkan mencari halaman yang di suruh oleh sang guru. Setelah itu mereka belajar dengan hening, dan bu dewi memberi pertanyaan kepada beberapa siswa yang berada di kelas. "Nah untuk bimo, silahkan maju kedepan untuk menjawab" ucap bu dewi, sedangkan yang di panggil kelagepan. "Aduh gimana, gue gabisa ki" ucap bimo "Kal bantuin" ucap bimo memohon "Maju" ucap rekal, dan bimo cemberut dengan helaan nafas yang kasar Krriingg Kriingg "Yes" ucap bimo "Okeh anak-anak, kita lanjut minggu depan ya" ucap bu dewi, lalu merapihkan buku nya dan berjalan keluar kelas, ketika bel istirahat berbunyi, para siswa bersorak gembira untuk segera kekantin memberi asupan kepada perut mereka terutama bimo terhindar dari ke sialan. "Akhir nya gaisss gue lolos" ucap bimo "Kantin" ucap rekal, dan bimo, riki hanya menggelengkan kepala nya. Lalu mereka mengikuti rekal yang sedari tadi sudah berjalan duluan "Temen lu tuh" ucap riki "Temen lu" ucao bimo "Lu" "Lu" "Lu" "Udeh temen kita berdua" ucap bimo mengakhiri, dan riki hanya tertawa. Lalu mereka mengejar rekal untuk menyamai langkah nya. "Hos hos, lu jalan cepet banget kupret" ucap bimo dengan nafas yang tersenggal akibat berlari. "Lu lama" ucap rekal. Mereka berjalan ke arah kantin melewati koridor kelas-kelas lain. Rekal masuk woy Eh yaallah ganteng banget dong Gemes banget ih Bimo keren ihh Riki manis banget Rekal tumben masuk Eh jarang-jarang bisa ngliat prince nusantara Iyaya biasa nya bia gak peernah masuk Alhamdulillah ada vitamin mata Bisik-bisik mereka ketika gerombolan rekal dan teman-temannya berjalan memasuki area kantin, sebenernya rekal sangat malas untuk bertemu dengan para siswa yang serik berbisik tentangnya, cuman perut mengalahkan gengsi nya. Keadaan kantin sangat itu ramai, bisa dibilang semua penghuni sekolah ada dikantin saat itu. Tetapi seketika semua hening, semua menatap ke arah depan pintu masuk kantin. Yallah rekaaall  ke kantin woy Muka nya mulus banget Cowo gue lewat ih Yaallah ganteng banget si rekall Rela gue jadi yang kedua Rekaal iloveyouu Ka rekal ka rekal Liat noh rekal, ngalahin populer nya kaka kelas Ganteng banget si Rekal hanya menatap datar ketika mendengar bisikan itu. "Kal fans lu banyak bet" ucap bimo "Iya kal, padahal lu jarang masuk" ucap riki "Pesona nya ngalahin gue lu" ucap bimo, yang disuguhi toyoran di kepala oleh riki "Pesona pesona, lu menang pede aja gila" ucap riki "Anjir" lalu mereka kearah meja pojok untuk segera menaruh p****t nya. "Bu nasi goreng 1 porsi 25 rebu yak, jangan lupa tambahin kol, telor, dan bikin lengkap bu" ucap bimo seraya teriak kepada ibu kantin yang tepat didepan mereka duduki "Gila 25 rebu?" Ucap riki "Iya" ucap bimo santai "Perut jebol dasar. Lu mau apa kal?" Ucap riki "Es jeruk, mie goreng" ucap rekal, dan diangguki riki "Bu es jeruk 3, mi goreng 1 mi kuah 1" ucap riki sedikit keras "Siappppp nak" ucap ibu kantin yang di ketahui bernama ibu iyem. Lalu mereka mengobrol seperti biasa entah membahas apa, atau hanya sekedar mendengar ocehan dari bimo. "Ini nak, silahkan di nikmati" ucap ibu iyem "Okey bu" ucap bimo, "Berapa?" Ucap rekal "Berapa apa nya nak?" ucap bu iyem sedikir bingung "Maskud temen saya total nya jadi berapa bu?" Ucap riki "Oh itu toh ternyata, jadi 65 ribu nak" ucap ibu iyem dan rekal merogoh kantong nya untuk langsung membayar, ia memberikan satu lembar seratus ribu "Kembali nya nak" ucap ibu iyem, ketika menerima uang dan mengasihi kembalian nya "Ambil aja" ucap rekal "Yaallah nak, makasih yak" ucap ibu iyem, dan di angguki rekal lalu ia tersenyum tipis.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD