bc

Mottania 2 : Chasing The Cold Shadow

book_age16+
53
FOLLOW
1K
READ
adventure
mystery
scary
straight
mage
male lead
soldier
magical world
kingdom building
war
like
intro-logo
Blurb

SEBELUM MEMBACA INI, DISARANKAN UNTUK MEMBACA KISAH SEBELUMNYA :

MOTTANIA : THE LEGEND'S ICE SWORD

__________________________

#Book_2

Enam bulan telah berlalu sejak hancurnya Lord Glacio menjadi partikel debu. Namun hal itu tetap tidak mengubah keadaan, karena ia sudah terlanjur meminum seratus darah Unicorn yang membuat jiwanya tetap kekal abadi walau hanya berupa bayang dingin.

Akibat terlalu asyik merayakan kembalinya kejayaan Mottania, para Lord dan Ratu, serta Aident dan Kisha lupa kalau mereka masih punya satu masalah yang belum terselesaikan. Yaitu soal menangani kekekalan sang Lord pemilik sihir es, Lord Glacio. Mereka terlalu meremehkannya, sehingga tidak sadar kalau Lord Glacio tengah bersiap untuk bangkit kembali.

Dengan jejak dari aura dinginnya yang mampu menghipnotis siapa saja, ia berhasil merekrut cukup banyak Mottarian untuk melancarkan rencananya dalam mencari raga baru yang tepat untuk ditempati jiwanya. Bahkan Aident dan Kisha pun tak luput dari pengaruh ilusinya. Membuat kedua sejoli itu terprovokasi dan menjadikan mereka saling membenci satu sama lain.

Dengan beredarnya kabar mengenai teror dari bayang-bayang Lord Glacio, Sang Penyihir Putih yang agung dari Negeri Magissa sampai turun langsung ke Mottania dan mengutus Aident beserta Kisha untuk segera menemukan jejak bayang dingin Lord Glacio. Penyihir Putih berkata bahwa mereka harus sudah menemukannya sebelum dia berhasil mendapatkan raga baru dan bangkit kembali.

Namun, akibat dari rasa benci yang sudah menggerogoti mereka, keduanya meminta untuk mengambil jalan masing-masing selama misi pencarian. Dengan dibantu oleh dua teman baru mereka yang mereka temui ketika dalam perjalanan—Yosh dan Lilian—apakah mereka akan mampu menggagalkan rencana kebangkitan Lord Glacio? Atau malah keegoisan membawa mereka pada suatu tragedi buruk lainnya yang berujung merenggut suatu hal terpenting.

chap-preview
Free preview
Prolog
Gemuruh sorak-sorai membahana di sekeliling Istana Kristal, bak acara demokrasi yang menjadi tempat berkumpulnya semua penghuni Negeri Mottania. Sebuah negeri di mana ada Mottarian alias makhluk yang menyerupai manusia tetapi bukan manusia, ada Elves sang makhluk bertelinga runcing yang memiliki panah sakti, ada harimau putih besar yang bisa berbicara, ada Orc dan Minotaur yang merupakan pasukan yang tercipta dari kekuatan jahat, juga ada Unicorn yang sayangnya telah punah diberantas habis oleh sang lord jahat yang baru saja binasa. Saat ini, suasana haru pilu menyelimuti setiap orang yang memenuhi area Istana Kristal. Banyak di antara mereka menangis—ada yang menangis bahagia lantaran telah dipertemukan kembali dengan kerabat lama, ada juga yang menangis sedih lantaran mendapat kabar buruk bahwa kerabat yang ingin dijumpai ternyata telah tiada. Seiring dengan munculnya pertunjukan alam yang mulai berubah drastis dari musim dingin mematikan menjadi musim panas hangat, perlahan segala atmosfer pilu dan bahagia yang campur aduk itu bersatu padu menjadi sebuah rasa baru. Yaitu syukur. Ya, para warga serempak menatap haru gembira pada pemandangan kebebasan yang sedang menyambut mereka. Sang Surya. Akhirnya setelah sekian tahun berusaha bertahan hidup di tengah musim dingin abadi, kini mereka bisa melihat dan merasakan kembali kehangatannya. Bahkan tidak hanya warga Mottania saja yang tengah terpana menikmati momen menggembirakan ini pasca lenyapnya sang lord jahat peneror Mottania, dua makhluk ciptaannya pun turut merasakannya. Juga, mereka merasakan setitik kebebasan yang membuat mereka turut berbahagia bersama para rakyat Mottania. Kini mereka begitu antusias melihat cahaya mentari yang baru saja menyentuh kulit keras mereka. Bagaimana tidak, sejak mereka tercipta yang mereka rasakan hanyalah hawa dingin, tidak ada sama sekali kehangatan seperti sekarang ini. Mereka bahkan lupa akan status buron yang mereka sandang sebagai bawahan dari sang lord jahat, mereka tidak sempat memikirkan nasib mereka kedepannya. Akankah mereka berakhir menjadi tawanan di Istana Kristal, atau syukur-syukur malah dimaafkan dan diangkat menjadi prajurit Lord Giordani. Ya, untuk menit-menit berharga ini mereka tidak mau memikirkan hal yang buruk dulu. Cukup nikmati saja, yang akan terjadi nanti pikirkan saja belakangan. Itulah yang ada di benak mereka saat ini. Sementara Aident, pria Mottarian yang tak lain adalah anak dari Lord Giordani, ia sama antusiasnya dengan yang lain. Begitu juga Kisha, gadis Elves yang kini sedang kebingungan berkumpul di tengah-tengah kaum Elves dan mendapati dua orang yang mengaku sebagai orang tuanya. Kedua pahlawan Negeri Mottania itu terlihat sangat sibuk saat ini. Sampai tidak menyadari bahwa ada sesuatu sedang terjadi di dalam istana. Tepatnya di lapangan berlatih pedang yang sebelumnya menjadi tempat pertarungan antara Aident, Kisha juga Lord Glacio sang makhluk es terkutuk yang membuat Mottania diselimuti salju selama bertahun-tahun. Di tempat itu, di depan dinding tempat menancapnya pedang es legenda, di bawahnya masih ada partikel-partikel debu es yang dihasilkan dari hancurnya tubuh Lord Glacio yang membeku setelah terhunus pedang es legenda. Sebelum cahaya mentari melelehkannya, tanpa ada yang menyadari sesuatu telah bangkit dari kumpulan partikel debu es itu. Pendar biru pudar mulai keluar dan terbang ke tengah udara, melewati lorong demi lorong Istana Kristal, hingga sampai di depan pintu keluar istana. Semua tempat yang dilewatinya meninggalkan jejak hawa dingin yang menenangkan bagi siapa pun yang merasakannya. Namun tentu saja, wujudnya yang hanya berupa bayang dingin tidak mampu membuat orang sadar kalau ia telah bangkit kembali. Berkat seratus darah Unicorn yang telah diminumnya, jiwanya kini akan selalu hidup walaupun raganya telah tiada. Kini ia melewati kerumunan-kerumunan orang secara acak. Menembus mereka dengan melayang tak tentu arah, membuat mereka yang dilewatinya seolah merasakan kenyamanan yang teramat sangat. Ia pun mulai menjauh dari area Istana Kristal, ia menatap kerumunan itu dari atas. Mungkin jika ia memiliki ekspresi, ia sedang menyeringai licik saat ini. Jiwanya kini tengah merasakan suatu kesenangan dan semangat baru yang begitu menggebu-gebu. Tunggu saja, aku pasti akan kembali .... •••

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.9K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook