Chapter 4

776 Words
Kediaman keluarga Qazzi.  Keluarga Qazzi adalah keluarga yang sangat terpandang dan kaya raya. Mempunyai Perusahaan yang sudah memiliki cabang dimana-mana. Bukan hanya di Indonesia tapi juga diluar negeri. Qazzi corp. Dan bukan hanya perusahaan tapi keluarga Qazzi pun memiliki sekolah, kampus, Rumah sakit dan mall" yang ada di Indonesia. Bayangkan berapa banyak harta yang keluarga itu miliki, Untuk 7 turunan pun tidak akan habis-habis bukan. Keluarga Qazzi hidup dengan aman damai dan tentram...  Banyak yang berlalu lalang di kediaman keluarga Qazzi. Itu dikarenakan mereka memperkerjakan banyak sekali pelayan, Security dan tukang kebun. Sepertinya lebih dari 30 orang. Nampak 2 sejoli suami istri didepan tv sedang beristirahat dengan santai. Yahh, mereka adalah Tuan dan Nyonya Qazzi. Keenan Qazzi adalah orang yang paling berpengaruh, siapapun pun pasti akan tau dengan nama itu. Keenan Qazzi mempunyai istri yang bernama Alisha Qazzi istri yang sangat cantik meskipun sudah mau memasuki kepala 5. Tuan dan Nyonya Qazzi memiliki Seorang Putra, tunggal. Pewaris tunggal Qazzi Corp. Putra Mereka bernama... "Afnan Al-farizi Qazzi" yah mungkin kalian pernah inget nama itu saat membaca chapter sebelumnya. Afnan Al-farizi Qazzi Berprofesi sebagai Dosen dan juga Menjabat sebagai CEO di perusahaan Qazzi Corp. Afnan berumur 25 tahun. Masih sangat muda bukan jika harus menjalankan bisnis sebesar itu. Tapi yaa siapa lagi. Karena hanya dia pewaris tunggal. Bunyi mobil yang baru datang terdengar sampai ke ruang tv. Dan tidak lama setelah itu masuklah seorang pria yang tidak memperdulikan pasangan suami istri yang sedang duduk di depan tv. Bahkan melirik pun tidak. "Afnan" Afnan menghentikan langkahnya saat mendengar namanya di panggil. Tapi dia hanya berhenti, tidak berbalik. "Papa mau ngomong penting sama kamu" Ucap Keenan. Afnan hanya Diam. Keenan menghela nafas, memang putranya itu sangat keras kepala. "Duduklah dulu disini, karena ini sangat penting" Ucap Keenan Akhirnya Afnan menyerah, menghampiri orang tuanya dan duduk menghadap kedua orang tuanya dengan ekspresi datar. Afnan hanya diam, menunggu hal penting apa yang perlu dibicarakan. "Papa ingin kamu menikah dengan Anak dari sahabat papa" Ucap Keenan langsung ke intinya. Karna dia tau anaknya itu sangat tidak suka bertele-tele. "Kenapa ??" Tanya Afnan masih setia dengan ekspresi datar. "Karena umur kamu sudah cukup matang, dan sudah waktunya kamu mempunyai istri yang bisa mengurus kamu. Dan kita juga sangat ingin menginginkan cucu darimu"Nan" Jawab Keenan panjang lebar. Afnan berdecih, Menurutnya itu alasan yang tidak masuk akal. "Apa kalian berniat mengatur hidupku ??" Tanya Afnan. "Sudah cukup, pembicaraan ini hanya akan membuang waktu saja" Lanjut Afnan. Afnan bangun dari duduknya, tapi sebelum Afnan beranjak pergi. Sebuah tangan menahan lengan Afnan, Untuk tidak pergi. Pemilik tangan itu adalah Alisha, mamanya. "Apa permintaan kecil itu saja kamu nggak sanggup untuk memenuhinya??" Tanya Alisha dengan wajah yang terlihat sedih. "Afnan nggak bisa Ma" Jawab Afnan dengan muka dinginnya. "Mama nggak pernah minta sesuatu dari kamu, tapi sekarang Mama meminta untuk yang pertama kalinya.. terimalah perjodohan ini. Kalau pun nanti Mama dan Papa meninggal. Kami meninggal dengan keadaan tenang" Ucap Alisha sedih. "Mama ini bicara apa??" Ucap Afnan "Mama mohon" Alisha memohon Dengan sangat pada anaknya. "Atau kamu mau melihat Mama mati sekarang" Lanjut Alisha. "Maa" Jawab Afnan dengan suara yang sudah meninggi. Astaga ada apa dengan orang tuanya, apa mereka sudah Gila sampai mengatakan hal yang tidak-tidak. Sedangkan Keenan suaminya pun kaget, istrinya mengucapkan kalimat seperti itu. Tidak harus seperti itu, kalaupun tidak jadi pun yasudah. Tidak harus sampai bicara seperti itu. Dia tidak ingin ditinggalkan oleh istrinya. "Kamu ingin Mama seperti itu ??" jawab" Alisha sudah sangat emosi menghadapi Anaknya yang keras kepala ini. "Maa, Jangan ngomong begitu" Tegur suaminya. "Nggak Pa, kali ini Mama harus Tegas.!! Mau sampai kapan dia harus seperti ini terus, Kita semakin tua, semakin rentan. Kita sebagai orang tua ingin melihat anaknya bahagia." Ucap Alisha dengan penuh emosi. Afnan ingin marah, tapi dia tidak bisa, karena yang didepannya ini adalah perempuan yang sangat dia sayangi. Kalo saja orang lain, sudah dipastikan akan masuk Rumah sakit. "Terserah kalian saja" Ucap Afnan datar lalu beranjak pergi. Sepasang suami istri itu Tersenyum dengan sangat bahagia. "Afnan kau mau menerimanya??" Tanya Alisha sedikit berteriak. "Terserah" Jawab Afnan Acuh. "Kau serius ??" Tanya Alisha sekali lagi memastikan. "Hmm" Jawab Afnan. Sepasang suami istri itu benar-benar sangat bahagia. Dan tidak menunggu waktu lama lgi Keenan pun menelpon sahabat nya Fawwaz untuk menyampaikan kabar ini. "Assalamualaikum waz" Ucap Keenan "Iyah Waalaikumussalam Keen" Jawab Fawwaz di seberang telepon sana. "Anakku sudah menerima perjodohan ini waz, bagaimana dengan anakmu??" Tanya Keenan. "Itu, anakku juga menerimanya" Jawab Fawwaz. "Alhamdulillah, kalo begitu kita harus merencanakan pernikahan nya secepat mungkin, bagaimana kalo besok malam aku kerumah kamu ?? Untuk membicarakan soal pernikahan" Tanya Keenan. "Iyah boleh" Jawab Fawwaz diseberang telpon sana. "Yasudah Assalamualaikum" "Waalaikumsalam"...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD