Punishment

1027 Words
Rendi menatap jamnya yang menunjukkan pukul 12 siang. Waktu yang menunjukkan untuk dirinyamelakukan sesuatu, apa lagi kalo bukan berurusan dengan gadis yang diincarnya. Rendi bangkit dari duduknya, merapikan jas almamater osisnya. "Eh bentar gua pergi dulu.'' Pamit Rendi pada kedua sahabatnya "Kemana ren?" Tanya Rega yang merasa aneh pada Rendi. Padahal biaanya mereka bertiga selalu menikmati waktu nongkrong bersama tapi sekarang dia buru-buru pergi "Punishment for someone haha.'' Jawabnya tersenyum meringis pada kedua sahabatnya "Dasar lu, Gua ikut dong Ren.'' Ujar Rega dan Andre menggoda Rendi ''Ogah, sana kalian dan jauh-jauh dari mangsa gua. Bisa kabur mangsa gua ketemu kalian berdua.'' Jawab Rendi meledek kedua sahabatnya ''Buset dah lu pelit amat jadi orang.'' Ujar Andre ''Haha harus mah itu.'' Tawa Rendi ''Udah ah gua pergi dulu!! Bye!!'' Lanjut Rendi berpamitan pada kedua sahabatnya "Have fun broo.'' Teriak kedua sahabatnya yang dibalas Rendi dengan mengacungkan jempol pada mereka berdua Mereka berdua hanya bisa mengeluhkan nasib mereka yang tak semulus dengan Rendi. ''Nasib nasib kita berdua ya Reg.'' Eluh Andre ''Lu yang nasibnya gak enak gua mah kagak ndre hahaha.'' Ejek Rega pada Andre ''Buset lu dah Reg sialan!!'' ''Hahaha.'' Rendi berjalan dengan langkah tegak. Melewati para siswa baru yang mengamatinya dengan diam-diam. Ketampanannya membuat siswa kaum hawa pada bersorak. Rendi meneruskan langkahnya dan tak menghiraukan panggilan para siswa yang memanggilnya. Langkah yang ia tuju hanyalah satu yaitu menuju gadis incarannya. Time for do something for you My Queen. Gua bakal liat seberapa kuat kau bertahan disini. gara-gara lu korban gue kabur! let see how remember you are. Batin Rendi ~~~~~~~ @Ketos Room Hah.. inikah ruangannya? seburuk apa sih gua sampe harus mengalami kesialan ini huwaa. Oke fighting ! inget lu adalah Queen yang kuat! oke I will do it and after this go home. Ujar dalam hati memasuki ruang ketos dengan pelan-pelan Tok.. Tok.. Tok.. Queen mengetuk pintu dengan berhati-hati. Kemudian ia masuk saat tak mendapat jawaban dari dalam. "Permisi kak.'' "Masuk!" Suara tegas laki-laki terdengar olehnya. Membuat bulu kuduk Queen berdiri Tenangkan dirimu Queen, gua yakin lu pasti bisa hadapin ini! Ujarnya dalam hati menenangkan dirinya Seorang laki-laki berjas abu-abu dengan name tag yang tertera yaitu Chief Rendi Raditya Mahendra, ia sedang duduk dengan menatap seorang gadis dengan sadis. Melihat segala hal penampilan gadis yang berada di depannya mulai dari wajah gadis yang berdiri di depannya hingga jenjang kakinya. "12.30 lama juga ya aku menunggu ckck, ngapain aja hah?" Sindir Rendi dengan mimik wajah yang menyeramkan "Namanya juga jalan kak.'' Balas Queen berani membuat alasan pada Rendi "Selemot siput bahkan lebih lemot huh.'' Ejek Rendi "Hellow kak ketua osis yang super duper sok jangan asal judge me! Mencari ruangan juga susah.'' Teriak Queen dengan lantang. Ia tak sedikitpun takut malah nyalinya semakin besar untuk melawan Rendi "Lemot ya tetap lemot tak usah menyangkal okey? Tau kan apa yang kamu dapatkan kalo bersikap begini?"Ancam Rendi dengan tatapan dingin yang mematikan "Iya aku mengerti! sudah apa hukumannya?" Ujar Queen yang ingin segera mengakhiri masalahnya dengan sang ketos sialan "Okey, I will say it, I want you To be my asisten whatever and wherever I want you must ready!" Tegas Rendi "Hellow gua bukan pembantu lu! gua juga punya hidup!" Tolak Queen dengan mentah-mentah tentang hukuman yang diberikan oleh sang ketos "Oh jadi menolak?" Tanya Rendi "Tentu aku menolaknya! Gua bukan babu lu!'' Balas Queen tak kalah sengit "Lu tau apa akibatnya?" Ancam Rendi pada Queen "Apa? gua gak takut cih.'' Balas Queen yang tak sedikitpun takut dengan ancaman Rendi Seorang laki-laki itu berjalan mendekati Queen, jarak mereka dekat sekali. Ia pun menunduk dan berbisik lirih ke telinganya "Hidup lu gak akan tenang selama di sekolah ini, putuskan itu besok . gua tunggu di ruangan ini.'' Bisik Rendi "Bye My Queen.'' Lanjut Rendi pergi dari ruangannya. Meninggalkan Queen sendirian di dalam ruangannya Ish gua harus gimana? What the hell!! Gua tau dia bukanlah orang yang sembarangan dan gua dengar rumornya bahwa dia selalu mempelakukan buruk siswa baru!! Ish kenapa gua harus begini.. Tau ah besok aja gua fikirin! Dasar ketua osis seenaknya sendiri hmm.. mending gua pulang Gue pun buru-buru pergi meninggalkan ruangan terkutuk itu dan segera pulang. Menikmati masa tidur dan halu yang menyenangkan haha. Ketika gua sampe di depan gerbang seseorang memanggilku "Queenn.." Panggil seseorang di depan gerbang yang sedang ku lewati "Eh za... ngapain kesini?" Ku liat Reza sang mantan kekasihku berada di depan pintu gerbang sekolahku. Ku merasa heran bagaiamana bisa ia tau sekolah baruku? "Jemput lu hehe.'' Jawabnya tersenyum terkekeh padaku "Sekolah lu jauh tau, kok lu bisa tau gua belum pulang za?" Tanyaku yang mulai mencurigai Reza "Iya dong aku kan selalu tau tentangmu ehe.'' Jawab Reza yang masih menutupi sesuatu tentangku "Za.. lu dan gua udah putus, ngapain juga lu perhatian ke gua lagi? pacar lu Reva gimana? gua gak mau bikin ribut sama hubungan lu za, please understand me za.'' Tuturku menjelaskan keadaan kita masing-masing yang telah berbeda "Udah naik aja, gua jelasin ke lu sambil di jalan.'' Bukannya menjawab pertanyaanku dia justru memintaku baik ke boncengan motornya "Okey.'' Ku memilih untuk menuruti perintahnya karena bagiku ini adalah hal penting untuk mengetahui kebenarannya Reza ilham Arfani, Seorang pemuda tampan dengan senyum hangatnya. Perlu kalian tau dia adalah mantan pertamaku sejak SMP hinga awal SMA sebelum ku pindah ke sekolah baruku. Hubungan kita cukup rumit hingga yak kami harus putus setelah 3 tahun. Tepatnya gua yang mutusin dan dia udah nyakiti gua sama sahabat gua, Reva. "Za.. jawab pertanyaan gua tadi!" Pintaku di tengah perjalanan kami "Gua masih sayang sama lu Queen dan gua gak bisa hilangin perasaan gua ke lu.'' Jawabnya dengan suara lirihnya "Za.. ini salah! Lu udah punya Reva ngapain lagi lu masih sayang gue? Kenapa za?" Tegasku yang ingin menolaknya "Because you the only one in my mind Queen.'' Jawabnya yang membuatku speechless dan tak menjawabnya Za.. gua harus apa? gua mati-matian melupakan lu, kenapa lu harus membuat gua bimbang lagi.. Tidak cukupkah ku pergi darimu? Setelah Dia berkata begitu, gua dan reza saling diam tanpa perkataan apapun. hanya bisa membisu merasakan perasaan yang ada. Kenapa cinta harus serumit ini? "Mengikhlaskanmu adalah hal tersulit untukku namun untuk apa kau kembali lagi dengan perasaan yang telah lama ku usir?" -Queen_Maudi-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD