BAB 1 *

452 Words
Senin 16 januari 2007 Sidney pikir dirinya masih bermimpi ketika terbangun dan melihat tirai biru langit dengan motif garis-garis pink, karena memang tidak ada satupun sudut di rumahnya dengan kombinasi warna seperti itu. Dia juga melihat ada meja rias, kalender yang ditandai dengan pin penjepit rambut, bahkan boneka beruang coklat besar yang bersandar di dekat tempat tidurnya. Sidney langsung berjingkat kaget dan segera memeriksa tempat tidur di sampingnya yang ternyata tidak ada siapa-siapa. Bagaimanpun Sidney sempat berpikir akan menemukan wanita yang mungkin masih belum berpakaian di sampingnya. Karena mungkin saja dirinya mabuk dan tidak sadar ikut pulang ke rumah seorang wanita, walaupun sebenarnya dia masih ingat jika semalam ia tidak pergi ke mana-mana. Sidney masih melihat ke sekeliling dan bingung, baru saat itu sepertinya dia mulai sadar jika ada yang aneh pada dirinya. Sidney menyentuh ujung rambutnya yang tiba-tiba jadi panjang, terlalu panjang hingga sampai menutup d**a. Dan alangkah terkejutnya Sidney Parker saat juga menemukan dadanya yang begitu penuh dan berisi ketika dia sentuh sendiri. Dia langsung molompat berdiri dari tempat tidur dan mengupat. Bagaimana tiba-tiba ada dua buah d**a kenyal dan padat di tubuhnya, bahkan dirinya juga sedang mengenakan piama perempuan, pinggang perempuan, b****g perempuan. Sidney segera meraba semua bagian tubuhnya yang aneh semua, sulit dipercaya karena saat dia mengangkat tangannya ternyata jari-jarinya pun juga jari-jari perempuan yang bercat kuku lentik. Mungkin dirinya masih bermimpi atau mabuk hingga sampai berhalusinasi separah ini. Sidney segera berjalan ke depan cermin dan seketika mendapati sosok seorang wanita muda dengan rambut berantakan yang juga sedang balas menatapnya dengan mata bulat nan lebar. Wanita yang cantik dan tentunya akan sangat menggoda untuk ditemukan di atas ranjangnya pagi hari. Tapi ini tetap agak aneh untuk dicerna, Sidney sempat linglung untuk mencermatinya lagi dan lagi berulang-ulang sampai akhirnya dia mulai yakin untuk bisa menyerap informasi dengan benar. Sidney coba untuk mengangkat tangannya dan wanita di cermin itu juga mengikuti semua gerakannya bahkan saat Sidney berpaling ber kali-kali untuk memastikan beberapa sisi wajah dan tubuhnya. Sidney hanya kembali mengumpat dan memukul kepalanya sendiri berharap akan segera sadar atau terbangun dari mimpi, tapi tidak juga terjadi apa-apa bahkan setelah dia pukul beberapa kali dan duduk menunggu. Rasanya ingin sekali dia membenturkan kepalanya ke dinding agar segera bangun, karena sampai saat itu Sidney masih yakin jika dirinya hanya bermimpi. Sekian lama Sidney hanya duduk di ujung ranjang sambil membolak-balik telapak tangannya dan memperhatikan jari-jarinya yang lentik dengan cat kuku merah tua. Sidney mulai berpikir apa seharusnya sekarang dirinya menjerit saja seperti layaknya seorang perempua yang tiba-tiba histeris karena terbangun di tubuh seorang pria. Tapi Sidney yakin jika dirinya tetaplah Sidney Parker dan seorang pria, bukan wanita! Meski semua yang dia lihat benar-benar tidak sesuai dengan dirinya tapi otaknya tetap Sidney Parker!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD