BAB 3 *

540 Words
'Pasti ini hanya mimpi dan dirinya akan seger terbangun' pikir sidney yang masih terlalu bijak untuk menunggu meskipun mulutnya sudah mengumpat berulang kali. Karena tidak tahan Sidney segera berjalan kedepan cermin dan menghantam benda itu dengan tinjunya. Cipratan darah segar seketika bercecer ke lantai bersama dengan pecahan cermin yang berserakan di dekat kakinya. Bahkan dia tidak terlau ingin menghiraukan rasa perih dan berdenyut yang mulai menjalari punggung tanganya. Sidney hanya kembali memeriksa ke sekeliling untuk menemukan kamar mandi dan sialnya dia justru malah menemukan cermin yang lebih besar lagi di sana. Sidney mengangkat tempat sampah metal di samping wastafel dan langsung menghatamkanya ke cermin. Sidney tidak peduli bagaimana benda itu jadi hancur berkeping-keping dan runtuh kelantai. Kemudian dia berjalan ke bawah shower dan dengan segera merobek pakaiannya tanpa mau memperhatikan semua hal terkutuk yang segera menyambut matanya. Sidney lebih memilih menutup matanya dan menguyur kepalnya dengan air dingin yang deras. Mungkin dia berharap untuk segera waras, tapi tetap saja tidak terjadi apa-apa karena sampai dia kembali membuka mata ternyata sepasang buah d**a padat dan kencang itu masih saja melekat di tubuhnya. Bukankah seharusnya dirinya mulai menegang jika mendapati dua p****g keras kemerahan menantang di depan matanya seperti itu. Sidney pun segera kembali mengumpat dan segera berjalan acuh meningalkan kamar mandi tanpa peduli untuk mengenakan apapun. Selama ini Sidney tinggal seorang diri dia juga sudah biasa mengabaikan ketelanjangan tubuhnya seperti itu saat harus keluar dari kamar mandi. Toh dia adalah pria dengan tubuh yang sempuran tanpa cela, sangat percaya diri dan tidak pernah perlu merasa malu atau pun risih saat membuat wanita yang ditidurinya tersipu atau tak berhenti terkagum-kagum oleh kejantanannya. Bagi Sidney wanita tak lebih dari media kesenangan belaka, bukan sesuatu yang penting untuk dia hiraukan pendapatnya. Selain tidak pernah di besar kan oleh seorang wanita Sidney juga tidak akan pernah mempercayai mahluk yang bernama wanita. Sidney memang bisa mendapatkan apapun yang dia mau dan tidak pernah kekurangan wanita untuk sekedar menuruti kesenangannya. Sidney suka wanita dengan d**a yang padat, ber pingang ramping dan b****g bulat berisi yang kencang seperti mahluk yang kali ini juga sedang berdiri dengan tubuh polos menantangnya. Kenapa di abilang 'menantang', karena wanita itu sedang berdiri tegap seperti seorang pria. Sidney hampir ingin kembali mengumpat dan menghancurkan cermin di hadapannya. Dia hanya heran bagaimana bisa ada begitu banyak cermin di tempat tinggal seorang wanita. Tapi kali ini sepertinya Sidney harus mulai untuk mengendalikan dirinya, takpeduli seberapa tidak masuk akalnya kejadian ini tapi Sidney Parker adalah mahluk yang cerdas seharusnya dia juga akan segera bisa mengatasinya. Baru saat itu Sidney mulai memperhatikan kembali wanita di cermin itu dengan lebih teliti, bahkan mengunakan tanganya untuk memeriksa kembali seluruh bagian tubuhnya.Sidney yakin semuanya asli tanpa operasi bedah plastik, karena dia sudah terlalau lihai untuk sekedar membedakan produk originil dan imitasi. Sidney kembali memperhatikan wanita di depan cermin itu dengan seksama. Wanita yang cantik, bahkan sangat cantik, denga pinggang ramping untuk di cengkram dan pinggul yang sempurna untuk berburu kenikmatan. Sidney sudah pernah meniduri berbagai jenis wanita pastinya dia sangat paham tipe seperti apa yang akan memberi kepuasan extra bagi pria seperti dirinya. Tiba-tiba otak Sidney mulai panas hanya karena menyaksikan wanita yang sedang berdiri di depannya, dan Sidney benar-benar sudah tidak tahan untuk tidak kembali mengumpat dan terus mengumpat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD