bc

MAKE ME FEEL IT AGAIN

book_age18+
1.4K
FOLLOW
17.4K
READ
billionaire
love-triangle
possessive
fated
second chance
friends to lovers
drama
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Ketika Tamia Woodley dan Nathan Petra Wijaya dipertemukan kembali.

Namun Nathan bukan lagi orang yang sama setelah ditinggalkan Mia lima tahun lalu.

Bisakah hati Nathan yang membeku, mencair lagi dan memaafkan Mia?

Yuk ikutin lagi kisah Nathan dan Mia di cerita ini.

Happy Reading!

copyright@dreamon31

chap-preview
Free preview
First Meet (Again) - 1
                                                                            Do one things everyday that scares you                                                                                                  - Eleanor Rosevelt -                                                                                                              *****   Manhattan, New York. Jantung Nathan berdegup lebih cepat dari biasanya, ia kembali memalingkan wajahnya dari melihat Mia. Matanya menyipit memandang Zack yang perlahan duduk di depan Nathan sambil merasa ciut karena Nathan menatapnya tanpa kedip. "Bro, bener bukan itu si mata biru lo?" tanyanya sedikit keras takut kalah oleh suara musik live yang sedang mengalun. Nathan terdiam. Mulutnya terkunci, sengaja ia kunci sambil ia berpikir dalam hati. Kenapa jantungnya masih saja berdesir cepat hanya karena melihat sosok wanita itu lagi? Wanita yang tidak menghargai cintanya. Ia mendengus sekali dan berdiri, "Gue pergi" tukasnya dan meninggalkan meja dengan kedua temannya yang menganga. Tanpa disangka saat Nathan berdiri itulah Mia juga sedang berjalan ke arahnya. Tubuh mereka hampir bersentuhan, tapi keduanya segera sadar dan bergerak saling menjauh ketika pandangan mereka bertemu. Mata biru Mia membesar, demikian juga kedua sahabat Nathan yang duduk dan membeku seketika melihat pemandangan di depannya. Mia menelan ludahnya. Begitu banyak tempat di dunia ini, bahkan di kota New York ini. Kenapa bisa mereka bertemu di sini setelah lima tahun tidak bertemu atau bahkan berkomunikasi sedikitpun. "Nath-an?" Tatapan Nathan dingin, dari bibirnya tidak ada kata yang keluar. Ia meninggikan satu alisnya dan berpaling dari Mia kemudian pergi begitu saja. Membuat mulut Mia membuka tapi tidak sanggup memanggil nama pria yang pernah sangat mencintainya itu. Mata birunya beralih ke meja, di mana dua orang teman dekat Nathan masih termangu di sana. "Kalian sedang apa di sini?" tanya Mia. Zack yang berdiri lebih dulu, "Mia? Lo yang lagi ngapain di sini?" "Huh?" Rino ikut berdiri membantu Zack, "Ini memang tempat kami setiap weekend, Nathan sering ke sini" lanjut Rino. "Oh ya?" Mereka berdua mengangguk, "Iya, makanya kita kaget ngeliat lo ada di sini" "Temanku ulang tahun dan kami sedang merayakannya di sini..." terang Mia. Ponsel Rino berbunyi, mata Rino mengedar sekeliling mencari si penelepon. Tapi ia tidak menemukannya, Rino menjawab ponselnya pada dering ketiga, "Yes, Bro." "Ngapain di sana?" Mata Rino menatap Zack yang kebingungan, kemudian Rino menjawab, "Kijang dua segera merapat Bos!" sahutnya dan ia menutup ponselnya. Rino melihat ke arah Mia, "Mia, senang bertemu lagi, tapi Bos Nathan meminta kami segera menghampirinya. Kapan-kapan kita ketemu lagi ya..." ujar Rino sok formal. Mia tertegun sesaat, tapi tidak sempat bertanya apapun pada kedua ekor kijang itu. Kepergian mereka menyisakan rasa hampa yang telak di hati Mia. Bayangan masa lalu pun berkelebat seenaknya di benaknya. Membuat dadanya sesak. Mia pun pergi dari sana. .. Mia berada dalam mobilnya, napasnya tertahan ketika mengingat betapa dinginnya tatapan Nathan padanya tadi. Kutub utara kalah dingin rasanya. Penampilannya berubah, lebih manly, lebih hot. Tubuhnya yang tinggi terlihat lebih berisi dan berotot, rahangnya dikelilingi rambut-rambut halus menambah penampilan Nathan sangat menarik perhatian wanita manapun. Mia menelan ludahnya dengan susah payah, ketika sifat posesif itu muncul dengan sendirinya. Hatinya meradang membayangkan mata setiap wanita yang memandang Nathan. Nathan-nya---dulu. Pria itu bukan lagi miliknya. Mia merasa Nathan menyimpan dendam padanya setelah kejadian lima tahun yang lalu. Tentu saja begitu! Memangnya apa yang dia harapkan? Nathan berlari menghambur memeluknya? Terus bilang kalau dia merindukannya? Mana mungkin Mia! Pikiran Mia berkelana kemana-mana.   Dalam hati, Mia sadar bahwa perbuatannya lima tahun lalu itu mungkin tidak termaafkan. Mia pergi meninggalkan Nathan begitu saja, tiga hari menjelang pernikahannya dengan Nathan. Jadi bisa dibayangkan betapa marahnya Nathan dan keluarganya saat itu. Sasy saja sampai menangis tujuh hari tujuh malam karena sikap Mia yang memalukan itu. Tapi saat itu ya hanya itu yang ada dipikirannya. Runaway. Sesungguhnya Mia pernah berkali-kali ingin menghubungi Nathan, tapi nyalinya masih ciut dan takut Nathan tidak mau menerimanya lagi. Ia menyesal sudah mengecewakan Nathan dan keluarganya dan ia hidup dalam perasaan bersalah terus-menerus. Namun waktu terus berlalu dan hidupnya terus berjalan. Mia belajar untuk melupakan Nathan dan tidak mau tahu tentangnya lagi. Bayangan mata Nathan yang sedingin es tadi masih membayang di mata Mia. Ck, dasar cowok sumo! Batin Mia. Mia menyalakan mesin mobilnya, menghidupkan AC-nya dan memasang seatbelt demi keamanan. Sekali lagi mata Mia menatap ke dalam Breeze Caffe yang dibatasi dinding kaca itu. Ia masih tidak percaya bisa kebetulan bertemu dengan Nathan di dalam sana tadi. Dari sekian banyak tempat dan mereka bisa bertemu di tempat ini? Mia baru berada di New York satu bulan ini. Dan ia juga baru sekali ke tempat ini, tempat yang katanya adalah tempat favorit Nathan. Mia menghidupkan radio dan terdengar lagu dari Camila Cabello dengan judul lagunya yang terkenal, Never be the same. Kok bisa pas banget ya, batinnya. Nathan tidak terlihat sama lagi seperti dulu. Nathan yang terlihat tadi lebih menakutkan, walaupun terlihat lebih menggairahkan, issh! Mia menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pikiran nakalnya. Tiba-tiba saja Mia menepikan lagi mobilnya, jantungnya berdebar kencang dan matanya terlihat panik. Pikirannya melayang kembali ke Nathan. Apa yang dilakukan Nathan selama lima tahun ini? Apa, jangan-jangan dia udah menikah? Darah Mia berdesir dua kali lebih cepat membayangkan wanita lain memiliki Nathan dan sebaliknya. Ya ampun! Harusnya Mia tidak bertemu lagi dengannya tadi, begitu pikirnya. Mia meraih ponsel dari dalam tasnya, kemudian dengan cepat tangannya mengetik nama Nathan Petra Wijaya pada kolom pencarian di Google. Dan keluarlah semua informasi dan gambar tentang Nathan. Matanya sedikit membesar ketika melihat sosok Nathannya di sana. Jarinya dengan lihai menggeser, mencubit dan bergerak-gerak membesarkan gambar pada layar handphone demi melihat dengan jelas gambar pria yang dikelilingi wanita-wanita cantik itu. Jantungnya berdentum lebih keras dari suara drum yang di pukul ketika melihat banyak foto lain serupa. Inilah kenapa Mia tidak pernah mencari tahu tentang Nathan selama ini, ia tidak mau mencemari ingatannya tentang Nathan di masa lalu. Apa ini benar-benar Nathan? Jarinya bergerak lagi menggeser gambar berikutnya. Foto Nathan bersama wanita lainnya, sedang memeluk pinggangnya dengan intim. Gambar berikutnya, wanita yang lainnya lagi, sedang memeluk pundaknya. Mia kesulitan menelan ludahnya, tapi jarinya tidak bisa berhenti membuka foto-foto berikutnya. Kemudian jarinya membeku ketika melihat foto Nathan yang tertangkap kamera sedang mencium seorang wanita cantik, dengan tagline beritanya, 'Wanita istimewa Petra Wijaya'. Masih banyak lainnya, namun Mia memutuskan berhenti melihatnya. Hatinya panas terbakar, meradang dan mengingkari bahwa yang ia lihat barusan adalah Nathan. Tidak mungkin Nathan seperti ini kan? Ini pasti Nathan yang lain! Batinnya menolak. Nathan? What happened to you?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My One And Only

read
2.2M
bc

Marriage Agreement

read
590.7K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.8K
bc

A Million Pieces || Indonesia

read
82.3K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.4K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.4K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook