6. Ulang tahun

1208 Words
Gerald mandi bersama ketiga anaknya. Sudah bisa dipastikan kalau Triple R itu sedang berjingkrak senang bagai menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Aksi dorong-dorongan antara Ray dan Rey mewarnai mandi mereka. Sedangkan Rex menyabuni tubuhnya sendiri dengan gembira. "Papa bebek na udah delek!" ucap Ray melempar bebek-bebekan warna kuning kearah tubuh Papanya. "Itu matih bagus, Lay!" ucap Rex memungut kembali bebeknya. "Mau dibeliin lagi potokna!" kekeuh Ray. Fiks, Ray sangat mewarisi sifat Mamanya yang boros. "Iya iya. Nanti beli. Sekarang mandi dulu! Ayo sabunan semuanya!" ucap Gerald agar anak-anaknya cepat menyelesaikan mandinya. "Hole!" pekik Ray senang. Dengan semangat empat lima, ia menyabuni dirinya sendiri. Mandi bersama adalah kesenangan untuk triplet. Rasanya ingin terus di air, sambil meloncat-loncat. "Mas, udahan mandinya. Anaknya dihandukin!" teriak Keyara sambil mengetuk pintu kamar mandi. Tok tok tok? "Rex, Ray, Rey, jangan terus-terusan main air! Nanti masuk angin loh!" teriak Keyara lagi. "Mama gak asik!" gerutu Rex yang diangguki Ray dan Rey. "Gak usah dengelin mama!" bisik Ray pada Rex dan Rey. "Gak boleh gitu. Halus nulut ama mama." jawab Rex tidak setuju dengan usulan adik kembarnya. "Tapi kan matih pengen main ail," ucap Rey menimpali. "Iya, aku ama Ley matih pengen main ail." timpal Ray. "Besok main lagi, nanti malah kita matuk angin, mama yang lepot." ucap Rex meminta handuk pada papanya. Gerald terkekeh pelan. Rex emang bibit jagoan yang lebih unggul ketimbang anak Kris yang suka omotin jari. "Mas, kamu denger aku kan?" tanya Keyara masih menggedor pintu. "Iya, mah. kamu tenang aja. Biar anak-anak, aku yang beresin." jawab Gerald dengan sedikit berteriak. "Awas kalau dibiarin lama-lama!" ancam Keyara. Kadang, suaminya itu juga suka main-main melebihi anak kecil. "Iya iya, Mama. Ngomong sekali lagi, papa cipok nih!" ancam Gerald tak mau kalah. "Mas ada anak-anak. Bahasanya!" teriak Keyara. Walaupun terhalang pintu, Keyara masih saja baper dengan ucapan m***m suaminya. Memang suaminya itu rajanya raja gombal. "Dahlah, aku tinggal dulu!" ucap Keyara berlari menjauhi kamar mandi. Di dalam, Gerald terkekeh pelan. Membayangkan pipi bulat istrinya yang merona malu. "Papa tenyum-tenyum tendili!" celoteh Rey menabok pipi Gerald. Gerald memang tengah berjongkok menyamakan tingginya dengan Trio krucilnya. "Udah ya main-mainnya. Sekarang waktunya bilas. Trus ganti baju. Kita akan pesta." ucap Gerald. "No Papa!" jawab Ray dan Rey dengan kompak. Gerald mengerutkan alisnya. "Kita matih ingin mandi, Pa!" ucap Rey memelas. "Sayang, hari ini ada pesta ulang tahun kalian. Mama sudah menyiapkan kue coklat dan balon-balon," terang Gerald selembut mungkin agar anaknya paham. "Tapi, masih ingin mandi, " timpal Ray memasang muka sok sedihnya. "Yaudah mandi aja. Biar nanti kuenya dimakan sama Kak Alfath." ucap Gerald. "No Pa!" protes mereka bertiga dengan spontan. Kan, anak-anaknya adalah bocah paling ruwet yang pernah Gerald temui. Disuruh ke pesta, masih mau mandi. Kuenya di habisin Alfath, malah protes. "Kita ke pesta aja dulu. Nanti mandi lagi," usul Rex. Ray dan Rey yang plin-plan pun, mengangguk setuju dengan usulan Rex. Gerald terseyum sembari mengambil tiga handuk. Setelah membilas tubuh ketiga anaknya, Gerald melilitkan handuk pada Rex, Ray dan Rey. Mereka melompat-lompat dengan girang. "Rex kayak kepompong!" ucap Rey mengejek Rex. Padahal dia sendiri juga seperti kepompong. Rex ingin menjotos Rey, tapi lupa kalau tangannya terbelit handuk. Papanya itu selalu membuntal seluruh tubuhnya sampai seperti kepompong. Jadilah ia hanya meronta-ronta. "Haslat pengen memukulmu tangat melonta-lonta." ucap Rex mendelikkan matanya ke arah Rey. "Hayoo, papa bilang apa?" tanya Gerald berkacak pinggang. "Gak boleh belantem!" jawab Mereka kompak. Gerald menggiring anaknya keluar kamar mandi. "Duduk dulu di kasur. Papa ambilin baju kalian!" Rex, Ray dan Rey melompat-lompat menuju kasur. Salahkan Papanya yang membelit handuk dengan sangat kencang, hingga menyusahkan mereka untuk berjalan. Gerald mengambilkan setelan kemeja dan celana jeans selutut untuk ketiga anaknya. Setelan dengan bentuk yang sama dan warna yang sama. Agar tidak ada pertengkaran. "Papa, Lex gak mau pake minak kayu putih. Mau pake palfum papa aja!" ucap Rex menepuk-nepuk rambut Papanya, saat Papanya memakaikannya celana. "Rex, jangan mulai deh!" tegur Gerald. Rex cengengesan memperlihatkan gigi susunya. "Lex nanti dikatain tupu ama Om Klis," adu Rex. "Biarin saja. Yang sering menghina, belum tentu baik," jawab Gerald. Rex yang memang dasarnya selalu sok tau, langsung menganggukkan kepalanya seolah mengerti. Gerald memakaikan minyak kayu putih pada ketiga anaknya. Menyisir rambut anaknya dengan rapi. Dan tak lupa memakaikannya bedak bayi. Bedanya, Gerald hanya memakaikan tipis. Tidak seperti Keyara yang menempelkan bedak sampai ketiga anaknya seperti badut. Keyara membuka pintu kamarnya dan mendapati anak serta suaminya sudah siap. "Ganteng banget anak-anak mama," puji Keyara sembari mendekati mereka. Rex, Ray dan Rey lagi-lagi berjingkrak senang saat mamanya memuji. Sedangkan Gerald sudah menampilkan ekspresi masamnya. "Kenapa cemberut?" tanya Keyara sembari tersenyum. Mama muda itu mengangkat dagu Gerald untuk menghadap kearahnya. "Kenapa aku gak dipuji?" tanya Gerald cemberut. Masa cuma anak-anaknya yang dipuji. Dia kan juga ingin dipuji ganteng. Anaknya juga tidak akan ganteng kalau tidak mewarisi gen unggulannya. "Unchhh suamiku yang ganteng, yang baik, yang sexy dan yang hot!" ucap Keyara mencubit gemas pipi Gerald. Keyara mengerlingkan sebelah matanya. Yang langsung membuat Gerald panas dingin. Gerald menarik Keyara hingga istrinya itu jatuh di pangkuannya. Sontak kelakuan mereka menjadi bahan tertawaan Rex, Ray dan Rey. "Mas lepasin! Malu dilihat anak-anak!" bisik Keyara. "Biarin, toh mereka tidak tau apa yang dilakukan orangtuanya," jawab Gerald enteng. Gerald mendekap tubuh istrinya dengan erat hingga jatuh tertidur di kasur. Rex, Ray dan Rey yang melihat orang tuanya berguling di kasur, langsung ikut dan menubruk tubuh kedua orang tuanya. "Yaampun Rex, Ray, Rey!" Pekik Keyara kaget. Ketiga bocil itu menduduki punggung Mamanya. Gerald tertawa keras melihat kelakuan ketiga anaknya yang absurd. Entah siapa nanti yang akan waras sedikit saja. "Mama sama Papa sedang main guling-gulingan, ya?" tanya Rex polos. "Bukan guling-gulingan. Tapi, kuda-kudaan." jawab Gerald. "Mas, jangan mulai!" tegur Keyara menatap tajam suaminya. "Yang jadi kudanya siapa, Pa?" tanya Ray ikut menimpali. "Mama!" jawab Gerald menatap menggoda Keyara. Keyara bangkit dari tubuh suaminya. Kalau masih diterusin, sudah dipastikan kalau otaknya akan ketularan m***m. "Ayo, Rex, Ray dan Rey keluar! Pestanya sudah mau mulai." ajak Keyara. Tadi, Keyara sudah mandi di kamar mandi lain. Dan memakai pakaian yang sama seperti milik suaminya. Sebenarnya Gerald bersikeras tidak mau pakai baju couple-an. Apalagi warna yang dipilih Keyara adalah biru muda. Tidak cocok dengan kulit Gerald yang exotis. Tapi, Keyara tetap ngotot dan mengancam akan ngambek kalau Gerald tidak mau pakai pakaian yang dipilihkan Keyara. Karena tidak mau memperpanjang masalah, Gerald dengan pasrah memakainya. Meski ia sangat-sangat tidak Percaya diri. Ray dan Rey berjingkrak senang saat banyak anak seusianya yang datang ke rumahnya dengan membawa kado. Sedangkan Rex sudah menunjukkan muka-muka malasnya. Rex tidak suka berkumpul dengan banyak orang. Apalagi orang asing. Itu sebabnya ia tak seantusias kedua adiknya. "Waah baloon na banak banget!" ujar Rey terkagum-kagum. Ray dan Rey berlarian kesana kemari bersama teman-temannya yang lain. Rex yang merasa tidak nyaman, lantas minggir kearah sudut ruangan. Jongkok di sana dengan tenang. Bocah kecil itu cuma menyangga dagunya sambil melihat anak-anak seusianya yang berlarian tanpa lelah. "Aku bosan!" ungkapnya menyedihkan "Ah kenapa anak-anak itu sangat membosankan?" tanya Rex pada dirinya sendiri. "Balon, baju plinces, anak-anak sok gaul, huhhh kayak anak kecil!" maki Rex terus berceloteh.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD