2.Hampir Menyerah

3871 Words
"Aku mau kita cerai!!"pernyataan Mia membuatku seketika mematung "Kamu dengar kan apa yang aku bilang?"tegur Mia melihat aku hanya berdiri terdiam setelah berbalik memungguinya "Aku dengar..."desisku lirih "Aku bakal bawa Timmy ke Singapure,aku juga ga akan menuntut banyak,cukup Timmy sama aku"kata Mia lagi Aku berbalik sekarang dan menatap sorot mata Mia istriku yang tersimpan luka yang harusnya tidak pernah ada "Aku sama siapa kalo kamu sama Timmy pergi?"tanyaku kepayahan "Bukan urusanku...kamu mungkin bisa kembali mengejar cinta wanita yang sampai saat ini kamu jaga,kamu khawatirkan,dan kamu beri perhatian"jawab Mia pelan dan hampir serak "Astaga..Mi...dia sudah menikah dan punya anak,dia sudah bahagia dengan kehidupannya seperti kita!"jeritku putus asa "Oya?,bahagia?versi siapa?"tanya Mia dengan tawa sarkas yang selama ini tidak pernah dia beri padaku Aku memilih diam.Bahasan ini hanya akan jadi perdebatan tak berujung,Timmy masih belum tidur dan sedang bersama papaku di ruang tengah.Sedangkan aku dan Mia ada di ruang kerjaku di rumah kami.Rumah yang dulu selalu membuatku enggan keluar dari dalamnya seandainya aku tak menyadari tanggung jawabku pada Mia dan Timmy. "Mana mungkin ada kebahagian kalo suamiku lebih memikirkan gimana menjaga wanita lain,bagaimana akan bahagia kalo aku tau cinta suamiku hanya untuk wanita lain,bagaimana aku akan bahagia kalo setiap hari aku harus ketakutan karena suamiku harus selalu bertemu wanita yang akan terus tinggal untuk dia kenang....kasih tau aku...."Mia mulai menangis pelan Perlahan aku mendekat ke arahnya.Aku rengkuh tubuhnya dan dia mundur menolakku "Jangan sentuh aku lagi!,aku bertahan di sini hanya untuk menunggu kamu melepaskan aku"tolak Mia Aku menghela nafas pelan "Kasih aku waktu untuk berpikir Mi!"pintaku setengah memohon Mia diam sebentar. "Okey...3 bulan sepuluh hari.Aku udah ngobrol sama pengacara,biar prosesnya ga ribet"jawab Mia "Rengga?"tebakku Mia tertawa pelan "Mana mungkin aku minta tolong salah satu temanmu yang berpotensi menceramahiku pentingnya menjaga keuntuhan rumah tangga,tanpa dia tau gimana kelakuan kamu!"jawab Mia Aku memilih diam lagi. "Tolong jangan beri aku batas waktu,itu seperti bom waktu Mi!,kasihanilah aku!!"kataku memohon dengan meraih lengannya Mia menggeleng pelan dan menepis tanganku yang meraih tangannya "Ga...pengacara bilang itu batas waktu yang di sebut massa Iddah untuk wanita muslim berstatus istri.Kalo selama batas waktu itu kamu tidak menggauliku dan aku juga ga mau lagi kamu sentuh dan menyentuhmu.Di mata tuhan berarti kita sudah bercerai,sisanya biar di kuatkan oleh hukum melalui gugatanku.Semua akan di hitung mulai besok,Dan aku ga mau di bantah lagi!!,kalo kamu ga menurut..aku akan bawa kabur Timmy tanpa bisa kamu temuin lagi"ancam Mia Kami lalu terdiam "Mama....aku ngantuk.....!"suara riang Timmy menjeda kami "Hai ..boys..."aku menghampiri Timmy untuk memberikan kesempatan Mia menghapus airmatanya.... "Papa...masih sakit ya jadi mama tidur sama aku lagi?"tanya Timmy Aku menggendongnya "Iya...masih pusing banget nak!,nanti kamu ketendang kaki papa kalo kamu tidur sama papa.Bobo sama mama ya!!,kalo bobo siang pas weeekend nanti papa bakal temenin kamu"dustaku Timmy diam...lalu tersenyum "Okey...love you pah!!"ungkapnya memeluk kepalaku lalu mencium pipiku "Love you..bobo ya!,papa kerja dulu!"kataku dan memberikan Timmy dalam gendongan Mia "Mama ga cium papa dulu?,biasanya sampe aku ngambek baru mama lepas ciuman papa"tanya Timmy Mia terlihat enggan "Nanti aja!,papa masih sakit nanti mama ketularan"aku malah membantu Mia Timmy diam lagi "Ayo ah...say good Night sama papa"perintah Mia pada Timmy "Good Night pah!!"desis Timmy pelan "Night son"kataku sambil tersenyum dan mengacak rambutnya Aku menghempaskan tubuhku di sofa ruang kerjaku setelah Mia dan Timmy berlalu keluar.Sudah mau seminggu seperti ini.Mia trus menerus tidur berdua Timmy.Mia tidak tau besarnya kerinduan yang aku rasakan,kerinduanku untuk memeluk tubuhnya yang hangat.Kerinduanku akan gelak tawanya dan Timny memenuhi semua pojok rumah kami.Kerinduan yang membuatku tersiksa karena rasa sakit lagi. Astaga...Mia...kamu memberi waktu untuk status pernikahan kita hanya sampai tiga bulan sepuluh hari?,kamu pikir hidup berdua aku sepuluh tahun ini hanya main mamah mamahan seperti anak anak Sinta,Karin dan Noni?,yang lelah trus bubar.Lupakah kamu saat kita berusaha membesarkan Timmy dalam keterbatasan?,Lupakah kamu saat kita berusaha menyembuhkan luka karena kepergian Saki??,lupakah kamu kerja kerasmu sendiri di Singapure tanpa teman dan hanya menungguku pulang kerja berdua Timmy.Apakah kamu tidak berminat menikmati hasil kerja keras kita sampai titik di mana aku jadi lelaki yang mampu memberikan apa pun yang kamu dan Timmy impikan,rumah ini,semua yang kita sudah punya??. Harusnya sekarang aku sedang menikmati momen dimana aku berhasil memimpin jaringan QUEENS hotel,Nino memang banyak membantu tapi aku yang berusaha keras membuat jaringan QUEENS hotel.Harusnya bersamaku kamu menikmati moment keberhasilan kita dan bukan malah memilih pergi. Sampai weekend tiba dan kami sekeluarga di undang ke rumah Karin dan Obi untuk merayakan ultah pertama anak kedua mereka.Mia menolak ikut dan sekrang masih sibuk memasukan perlengkapan Timmy ke dalam tas ransel yang biasa dia bawa kalo berpergian keluar rumah "Sayang....kamu beneran ga ikut?"tanyaku mendekat dan duduk di ranjang tidur Timmy tempat Mia memasukan baju renang dan baju ganti Timmy. "Ga...aku mau temenin ayahmu aja di rumah.Lagian aku belum mandi"tolaknya lalu menutup resleting ransel kecil Timmy "Aku tunggu!"kataku menangkap pinggangnya lalu menindihnya Lagian salah sendiri,pakai tanktop dan ga pakai Bra..aku jadi kenceng pagi pagi gini "Awas ga! ,kamu lupa perjanjian kita?"tanyanya menghindari ciumanku "Ga...kan aku cium doang...ga naina..."sanggahku memggodanya Dia melengoskan wajahnya "Awas....OMEN!,"jeritnya "Ga...sebelum aku cium kamu!"tolakku langsung menyerang bibir seksi istriku Dia terbelak tapi tidak menolak..kami akhirnya berciuman lembut...tapi saat tanganku menerobos masuk ke balik tanktopnya,dia malah menendang kejantananku yang sudah tegak dengan lututnya "AWW!!"jeritku bangkit Mia ikutan bangkit "Ga naina...mana mungkin!,ga usah alibi!"jeritnya kesal Aku cengar cengir "Sakit Mi,nanti kalo ga bisa bangun lagi gimana?"keluhku meringis Mia mengerutkan dahinya "Bukan urusanku...kan kita akan cerai...3 bulan 5 hari lagi..."jawabnya lalu hilang di balik pintu kamar mandi kamar anakku Hadeh...bikin bete.Perempuan tuh kenapa gengsinya gede banget sih?,padahal tadi pas aku cium,dia sudah merespon seperti biasa,sebentar lagi aja...udah bisa aku gagahi.Bikin kusut kalo lagi cemburu buta kaya gini.Mana aku sudah kunci pintu kamar Timmy,aku sudah persiapan sekali untuk menggagahi istriku.Ampir seminggu lebih brother...rasanya udah gatal banget untuk ngamuk dan ngacak ngacak tubuh indah istriku. "PAPA!!!,PAPA!!!"ketukan keras Timmy di pintu kamar menyadarkanku Aku bergegas menghampirinya. "Ayo...mama ga ikut...sama papa aja ya"kataku setelah membuka pintu kamar anakku. "Mama ga enak badan?"tanya Timmy menurut tangannya aku genggam "Ga.....mau temenin kakek di rumah sayang"jelasku Dia mengangguk pelan lalu masuk mobil "Loh Mia ga ikut?"tanya Obi begitu melihatku datang dengan Timmy "Nemenin bokap di rumah,perawat izin ga masuk"dustaku merangkul Obi Timmy sudah menerobos masuk sambil berlarian membawa kadonya untuk Irash anak lelaki Obi dan Karin Aku dan Obi masuk dan bergabung dengan yang lain.Ga ada tamu lain sih cuma kami The Six Threes "Brother!!"sapa Rengga bangkit dari duduknya setelah mematikan rokoknya. Aku merangkulnya lalu Kendi lalu Roland. "Bos kampret mana?"tanyaku duduk "Dia masih naina ma Noni..."jawab Roland Kami tertawa "Lagi jalan bentar lagi"jawab Obi bergabung setelah menaruh handphonenya di saku celana Aku melihat ke tengah ruangan tengah rumah Obi,emak emak sedang sibuk mengurus anak anaak yang minta di pakaikan topi ultah.Kasihan Elis yang kerepotan karena anak lelaki berusia 2 tahun anakmya dan Roland sibuk jalan jalan sementara Sarah tak sabar mau makan cupcake "Anaak anak bikin emak emak lupa buat marah marah karena kita cuma nonton"komen Rengga Kami tertawa lagi "Mia ga ikut Men?"tanya Kendi "Nemenin bokap,perawatnya ga masuk"dustaku. Padahal ayahku sedang makan di urus perawat sewaktu kami pamit. "Tapi sehat kan bokap elo?"tanya Rengga "Sehat Reng.Pake perawat juga karena gue takut Mia  risih mesti ganti pampers atau nemenin bokap mandi.Bokap gue juga malu kali,gue jadi tetap pake perawat lelaki itu"jelasku Mereka semua mengangguk "AYAH...apaan sih...pokoknya aku ga mau kalo aku ga renang"suara salah satu si kembar terdengar "Tau ayah ga jelas banget.Bun urus ayah tuh!!"suara si kembar yang satu "Kalian kenapa ga mau dengar ayah?,kalian nanti pilek!,kemarin habis les renang masa sekarang renang lagi!!"suara Nino mendebat dua putrinya Kami bangkit menyambut keluarga yang di mana aja ga enak kalo ga berantem mulut.Masalah sepele aja mereka berdebat kok. "Urus tuh bos kalian!!"perintah Noni yang mendekat ke arah kami dan mengabaikan perdebatan suami dan anaknya Kami tertawa lalu memeluk dan mencium pipi Noni secara bergantian lalu dia bergabung dengan emak emak di tengah ruangan "Om Omen!,ayahku ajak berantem sana!,nyebelin!"lapor Maura sambil loncat ke gendonganku dan mencium pipiku "Nanti om tinju deh kalo ayahmu larang kamu renang"kataku menciumi pipinya gemas "Benar ya om?"tanya Kimi yang sedang di gendong Rengga dan di ciumi juga "Iya..."kataku dan menyerahkan Maura yang meminta di gendong Roland "Kalo ga mempan,tembak aja om Rengga!"kata Kimi pada Rengga Kami terbahak dan Nino sudah cemberut "Heh...awas rayu rayu ayah ke mall ya?"ancam Nino Si kembar meluncur turun dari gendongan kami karena sudah selesai mencium pipi kami "Bunda bisa cari ayah lain yang ga nyebelin kaya ayah,ayo de...kita ke dede Irash"ajak Maura setengah berlari Kami ngakak melihat Nino makin cemberut. "Gila bini gue di suruh nyari laki lain...kemarin aja pas Noni sakit,gue di bilang jangan tinggal bundanya"keluh Nino Kami ngakak lagi "Baper lo!"ledek Obi Kami berangkulan lalu duduk di sofa sambil mengobrol ngalur ngidul sampai Nino berteriak melihat si kembar makan cupcake dan mulutnya belepotan cream "SUSTER!!!"jeritnya bangkit Tiga dayang dayang anaknya sudah terbirit b***t mendekat ke arah Nino yang sudah tolak pinggang sambil menunjuk muka dan baju si kembar untuk di lap dan di ganti karena menurut dia si kembar kotor. "Kalian kerja ngapain aja sih!,bukan awasin anak anak,kotorkan kalo di biarin,nanti juga giginya sakit!!"cerocos Nino ngamuk Kalo Nino sudah menunjukan kekuasaannya Noni pasti bereaksi "Ga usah sok banget jadi juragan takur deh!,anakmu cuma makan cupcake..lagian low sugar.Karin tau kamu cerewet!,heran di mana aja sombong banget jadi orang!"bentak Noni galak "Yang!,apaan sih!,nanti aja kalo anakmu ribut sakit gigi kamu nangis,aku cuma berusaha cegah"sanggah Nino Kami cuma bisa menonton "Kalo mau sakit ya sakit aja,tinggal periksa sama Karin!,ga usah ribet deh"sanggah Noni lagi "Aku ribetlah,mestinya memepetin kamu,jadi mesti ke dokter"jawab Nino lalu dengan santai mencium Noni istrinya "Astaga....."desis kami cowo cowo Ciuman mereka terjeda saat Karin dengan santai mengoles muka di kembar dengan cream yang dia colek dari salah satu kue tart.Kalo si kembar terbahak senang,Nino yang ciumannya dengan noni terganggu langsung ngamuk dan menggendong kedua anaknya ke kamar mandi Kami terbahak dan makin terbahak saat Noni dan Karin malah berhigh five.Nino memang sakit jiwa. Setelah acara tiup lilin dan semua anak anak anteng,eku beranjak sendiri ke arah pantry Karin. "Woi ngapa ngelamun sendiri?"tegur Noni yang mendekat ke meja pantry tempat aku duduk sendiri. "Ngantuk jadi gue minta bibi bikinin kopi"kataku sambil menyesap kopiku Sinta dan Noni duduk di kursi bar kayu di kanan kiriku sedangkan Karin duduk di hadapanku setelah menarik satu bangku bar ke sisi meja kithen island di hadapanku "Ngantuk apa ada masalah?"tanya Karin Aku tertawa pelan "Gue mana punya masalah sih?"elakku "Oya?,kok Timmy bisa cerita Mia tidur trus di kamar dia dan bukan sama elo"kata Sinta Aku terbelak "Cerita sama siapa?"tanyaku kaget "Sama Kimi sama Bella juga!"jawab Karin Aku terdiam "Men....apa ini alasan Mia ga ikut dan elo dari tadi diam aja?"tanya Noni sambil mengelus lenganku di atas meja Aku masih diam "Anak anak elo noh urus!"gurauku "Anteng sama bapake...Rengga suruh kita ke sini biar elo cerita...soalnya...Rengga bilang...Mia...konsultasi cerai sama teman Rengga...."desis Sinta menatapku Aku menunduk kali ini "Mau cerita...apa butuh pungung buat nangis?"goda Karin Aku tersenyum          "Mia kasih gue waktu 3 bulan 10 hari buat ceraikan dia"jawabku mencoba tersenyum "Elo selingkuh???"pekik mereka bertiga Aku terbahak "Mia doang yang tahan sama laki galak kaya gue,mana kalo naina gue banting banting"godaku Mereka bertiga memutar mata mereka serentak "Mesti banget pamer ya?"keluh Karin "Lebih galak mana ma Rengga yang kalo gue nolak naina nodongin pistol?"tanya Sinta "Elo Non?"tanyaku pada Noni yang dari tadi diam "Masih nanya gilanya Nino?"semburnya jutek Aku terbahak sendiri "Mia cemburu karena nemuin catatan gue waktu bongkar kamar gue di rumah bokap gue"jelasku Mereka serentak menatapku "Catatan apa?"tanya Karin "Catatan gimana repotnya gue hadapin elo bertiga,heran pada cinta sama laki yang cemen cemen"keluhku Mereka terbahak bertiga dan aku hanya menggeleng pelan "Trus elo setuju?"tanya Sinta setelah tawanya reda Aku diam "Ga tau...gue berusaha jelasin tapi dia ga mau dengar dan trus jeda..jadi gue bingung mesti ngomong gimana"keluhku Kami jadi terdiam sibuk dengan pikiran masing masing          "Sayang aku cariin...aku kan kangen"suara Nino menjeda dan sudah memeluk tubuh Noni istrinya yang terduduk "Astaga...baru pisah 5 menit"keluh Karin "Dih emang ngapa?"jawabnya dan mulai menciumi leher istrinya Kami bisa apa?,istrinya aja santai kok bahkan saat tangan Nino sudah membalik tubuhnya dan mereka sudah berciuman lagi "Ini laki bini ga bisa nahan diri apa yak?"keluh Sinta sambil menggeleng pelan Aku hanya tertawa "AYAH!!!,malah ciumin bunda!!"suara galak Maura menjeda ciuman geblek Nino          Nino melepaskan diri "Kan kamu lagi gambar"sanggah Nino berbalik Maura tolak pinggang "Ga ada yang bisa gambar istana ayah...masa aku mesti ke rumah eyang kung!!"jerit Maura galak Nino tertawa "Suruh om Rengga,Om Obi apa om Kendi apa om Roland!"perintah Nino pada anaknya "Om Rengga cuma bisa nembak orang,om Kendi cuma bisa main gitar,om Roland lagi bikin pedang kertas"sanggah Maura Kami tertawa "Om Obi?"tanya Karin Maura menggeram "Incess bilang apihnya cuma bisa bikin dede bayi tante Karin tayang tayang"jerit Maura lagi galak Kami ngakak sekarang apalagi Karin "Kalo gitu ayah doang yang hebat!"kata Nino jumawa  Kami tertawa lagi "Awas Non di rumah kamu ga akan lolos!!"bisiknya pada istrinya sebelum berlalu dengan menggendong anaknya "Laki elo ga bisa apa yang di inget yang lain?"keluh Sinta "Mau nginget apa?,kerjaan?,udah di urus anak buah!,mau inget nyari duit?,duit yang nyari dia!,hidup Nino cuma ingat buat marah marahin orang sama manjain Noni smaa si kembar"jawab Karin Noni tertawa "Udah ah...gimana ini Omen biar Mia ga jadi minta cerai"lerai Noni Kami dia lagi "Santailah Non!"sanggahku Dia malah melotot "Elo santai!,tuh yang gundal gandul emang bisa santai?,tar malah elo beneran selingkuh!,gue bakar sih!"ancam Karin Aku mengusap tengkukku sambil cengar cengir "Sebelum Mia nyakar elo,gue yang lebih dulu nendang dan nembak kepala elo!"ancam Sinta Aku meringis "Elo ga ikutan Non?"godaku Dia menghela nafas pelan "Gue mah santai..tinggal bilang Nino semua saham elo di QUEENS hotel gue suruh bekuin dan gue suruh Rengga semua aset elo di limpahin buat Mia sama Timmy,kalo elo jadi gelandangan mana ada yang mau sama elo!!,cewe mau sama laki orang pasti cuma mau duitnya doang!"jawabnya santai Aku terbahak "Kalo nyai dasimah mah levelnya ratu Elizabeth ya?,Raja Firaun model laki elo aja pasti nurut!"komenku Noni tertawa "Nino raja di depan orang doang,tetap aja kepalanya mendem di s**********n gue"jawabnya santai lagi Karin dan Sinta cekikikan "Wagilaseh....."desis Karin lalu high five dengan Noni "Cuma Noni yang ga butuh pistol buat bikin Nino nyerah angkat tangan dan ga butuh sederigen bensin buat bikin Nino kebakaran sampe ngebul"komen Sinta lalu berhigh five juga dengan Noni Aku jadi ikutan terbahak mendengar ketiga wanita sahabatku ini tergelak senang.Di pikir pikir memang Noni itu hebat loh.Siapa yang tidak mengenal Gerenino Dean Sumarin yang mempunyai GENERAL WOLRD enterprise.Nino punya jaringan QUEEN hotel di Jakarta,Sungapure dan sedang di bangun di Bali.Semua aku yang pegang berkantor pusat di GENERAL WORLD building di Kuningan.Nino punya jaringan Kafe dan coffe shop NONI's yang konsepnya seperti kafe dan toko buku yang di kendalikan Kendi.Lalu TWINS general hospital yang di komandani Karin.Lalu garmen yang di bawah kendali Sinta,garmen yang awalnya di buat untuk menyediakan seragam semua karyawan jariangan bisnis Nino dan sekrang berkembang setelah mengeluarkan clothing line THE SIX THREES yang model modelnya anak anak kami.Semua baju baju ready to wear,dengan counter yang menyebar di banyak mall di kota kota besar.Semua berawal karena kedua anaknya yang doyan ganti baju tapi Nino tidak memperbolehkan anak dan istrinya sering pergi ke mall.Jadi dia menyuruh Sinta membuatkan untuk anak dan istrinya.Dan begitu sinta mengupload di situs resmi garmen,permintaan akan baju anak anak dan baju dewasa ready to wear membludak.Akhirnya rancangan Sinta di produksi massal Semua kewalahan mendapat cipratan kerjaan dari Nino.Roland akhirnya bergabung di bawah GENERAL WORLD setelah Nino menanam modal di perusahan WO dan EO nya karena banyaknya event acara peragaan busana Sinta dan Event acara wedding Queen hotel atau acara di cafe NONI's.Obi juga begitu bergabung di bawah GENERAL WORLD setelah kewalahan juga mendapat orderan marchendise semua jaringan usaha Nino.Semua berjalan termasuk Kendi dengan usaha kafe dan sewa peralatan band dan artis.Kendi juga bergabung di bawah GENERAL WORLD walaupun kafenya berdiri sendiri.Tapi dia tetap menangani NONI's Cafe. Nino berubah jadi milyarder di usia muda.Sahamnya di Sumarin dan kepemilikan GENERAL WORLD kontraktor,belum kekayaan Noni dari SIMPLE ONE dan limpahan kekayaan Noni dari pabrik teh om Dave.Nino sudah ongkang ongkang kaki.Tapi kami semua juga begitu kok.Kami sudah ada di trak pengusaha mapan juga,karena Nino membagi rata saham semua jaringan usahanya malah khusus perusahaan Obi dan Roland dia hanya meminta saham 20 persen karena dari awal itu perusahan Obi dan Roland..Hanya Firma hukum Rengga yang berdiri sendiri tapi Nino pakai jasa Rengga untuk mengurus semua yang berhubungan dengan hukum Kerjaan Nino cuma marah marah kalo keasyikannya dengan istri dan anaknya terjeda.Emang sialan tuh sultan kecil,jangankan kami,Om Pras aja yang ayahnya ga bisa bantah omongan Nino karena Nino selalu mengancam melepas SUMARIN grub.Tapi kami semua resfek pada Nino,dia membantu kami semua berani berusaha dengan suport dia yang tanpa batas.Hanya memang kalo sudah dia lagi mode sakit jiwa suka nyebelin juga.Dia itu bakal jadi bos yang nyebelin kalo sudah soal Noni istrinya dan si kembar. Waktu Noni sakit sebulan lebih lamanya di rumah sakit,kami semua kelabakan karena dia sama sekali tidak mau menyentuh pekerjaan walau cuma sekedar tanda tangan berkas gaji atau laporan.Sampai si kembar turun tangan memaksa ayahnya melepas sesaat kesibukan ayahnya yang cuma duduk menunggu bundanya sadar. Balik lagi ke soal aku yang sedang di kepung tiga emak emak yang menunggu jawabanku "Gimana Men?...elo ga bisa apa bikin moment romantis?"tanya Sinta          "Gue bukan laki elo yang bisa santai nembak orang tapi jago bikin puisi sampe elo ngangkang"jawabku Sinta terbahak "Ya elo bugil aja depan Mia...masa Mia ga gemes?emang udah ga perkasa ya??sampe ga bisa bikin Mia meleleh atas bawah?"gebleknya Karin ya seperti ini Kalo ini aku yang ngakak "Tulis semua curhatan elo di buku Men!"desis Noni setelah sekian lama diam. Kami terdiam menatapnya "Iya...tulis...Mia ga akan menjeda,apalagi kalo elo ungkapin semua yang elo rasain secara jujur dan ga ada lagi yang elo tutupin sampe ke hal kecil yang menurut elo Mia bakal makin ngamuk kalo tau"lanjut Noni "Yakin Non?"tanyaku Noni mengangguk "Benar sih Men,elo cuma bisa pasrah setelah elo berusaha keras.Tiga bulan cukup kali buat nulis curhatan elo,dan emang mesti jujur"suara Karin mendadak serius "Mia kayanya nunggu elo terbuka soal perasaan elo Men....jangan tunda sebelum semua terlambat"kata Sinta menepuk bahuku lalu turun dari bangku dan memeluk tubuhku dari belakang "Gue...ga suka lihat elo yang selalu keliatan jagoan sekrang jadi mellow.Elo bilang jagoan yang mellow cukup gue aja...jadi lakuin ya!!,gue ke Rengga dulu...mendadak gue butuh pelukan kan elo lagi ga bisa peluk gue"pamit Sinta lalu berlalu setelah mencium sebelah pipiku Aku memgangguk pelan,Sinta berlalu gantian Karin memeluk kepalaku dari samping setelah Noni juga berdiri dan mundur memberi Karin ruang "Elo bilang gue selalu bisa bikin elo bisa lihat warna lain dunia yang ternyata penuh tawa.Gue mau banget ketawa sekrang..tapi gue ga mungkin bisa ketawa kalo lelaki yang gue sayang setelah laki gue lagi kepayahan sampai dia minjem topeng gue buat nutupin kalo muka dia lagi penuh duka....gue cari Obi ya....elo lagi ga bisa gue ajak ketawa"kata Karin mencium sebelah pipiku yang lain dengan tetes air mata di wajahnya Aku menangkap kepalanya dan mencium keningnya lembut "Katanya ga mau cengeng lagi....udah ah jangan nangis.....cari Obi peluk trus naina biar elo lupa!!"kataku mendorong tubuhnya menjauh Karin tertawa pelan sambil mengusap airmatanya lalu berlalu Aku berbalik dan menghadap ke arah Noni yang mematung dengan wajah bersimbah airmata "Le......."desisku bangkit. Dia berhambur memelukku sampai aku terdorong "Astaga Le...nanti Nino ngamuk!"godaku dengan panggilanku dulu untuknya "Bodo....elo lagi butuh dukungan!"katanya masih terisak Aku tertawa dan balas memeluknya. "Jangan nyerah ya!!,kan elo setuju waktu gue bilang Cinta selalu tau jalan pulang,waktu gue tetap kekeukeh nunggu Nino pulang"katanya di antara isak tangisnya "Tau Le....gue tau..."kataku "Ya udah.....tulis semua...kalo Mia tetap bersikeras cerai biar gue yang maju yakinin Mia"katanya lagi Aku tertawa "Ga usah...berarti gue ma Mia ga jodoh.Takdir gue memang cuma jagain tiga bidadari nyebelin yang punya laki cemen"sanggahku Dia memukul dadaku dengan kepalan tangannya yang tidak sakit sama sekali. "Bodoh!!,kita bertiga udah aman di jaga tuh lelaki cemen"jawabnya Aku tertawa "Udah ah...gue bakal tulis Non!,sekarang cuci muka tar gue di pecat laki elo yang sakit jiwa karena bikin elo nangis"perintahku melepaskan pelukan kami "Sebelum elo nyuruh bini gue cuci muka,terima dulu tinju gue!!"suara Nino bercampur geraman plus tonjokannya di wajahku Noni menjerit untung tidak mengundang siapa pun di tepi kolam renang datang ke arah kami.Ya anak anak memang sedang renang setelah tadi perang cream kue tart sampai Nino ngamuk ngamuk karena si kembar kotor lagi menurut versi Nino "INO!!!"tarik Noni pada tangan suaminya "APAA???kamu mau belain lelaki yang bikin kamu nangis?"jerit Nino tolak pinggang Aku hanya menggeleng pelan dan mengusap rahangku yang nyeri.Sialan kampret niat banget nonjok aku. "Dia ga bikin aku nangis!"bentak Noni menepis cekalan tangan Nino Drama sakit jiwa bakal di mulai. "Trus kenapa meluk dia,kaya aku ga ada aja"keluh Nino galak "Astaga ...aku mau cari kamu!!!,aku mau cerita...." "Cerita apa?"potong Nino "Mia......minta cerai sama Omen"desis Noni Nino berbalik dan terbelak ke arahku "Brother....."desis Nino Aku tersenyum "Ga usah drama!,gue ga apa apa"sanggahku Nino diam sebentar "Ya udah kalo elo butuh apa apa bilang gue!,gue urus ratu yang nangis dulu!"perintahnya sambil menarik tangan istrinya dan memeluknya "Iya....udah urus noh ratu drama!,butuh bantuan ga buat bilang Karin kalo elo mau pakai kamar tamu!"godaku Nino berbinar "Udah sana bilang!,trus muka elo ke rumah sakit gue aja,gratis!,bilang suruh gue!,ayo yang...aku gendong ya...kamu mesti di chas nih!"kata Nino mememrintah dan menggoda istrinya Aku tertawa pelan "Tapi kamu sobek bajuku ga?,tar anakmu tanya kok aku ganti baju?"suara manja Noni sudah terdengar Cuma butuh sedetik untuk Noni loncat ke gendongan Nino dan berlalu sambil cekikikan "Bilang aja gerah...rumah Karin kan AC nya sedikit,heran Obi kerja masa ga bisa beli AC"keluh Nino Tentu saja Noni terbahak dan terdiam begitu mereka berciuman menuju kamar tamu rumah Karin. Aku menghela nafas pelan melihat kelakuan mereka berdua.Setelah mengompres wajahku sebentar dengan es batu aku buru buru bergabung dengan yang lain untuk menjaga anakku dan si kembar sementara emak bapaknya main kuda kudaan "Nino mana?"tanya Obi saat aku duduk di sebelahnya "Pake kamar tamu elo buat berentiin Noni nangis"jawabku Rengga di sebelah Obi menggeleng.Obi malah udah terbahak "Kelakuan ga bisa apa waras sedikit,dia doang loh bos yang rayu bini ngambek di ajak ML,bini gue mana bisa"keluh Rengga "Bini elo bakal bikin kepala elo bolong"kataku Rengga tertawa "Gue pulang telat dan ga kasih kabar,habis gue di tembakin dan kamar gue ancur"keluh Rengga "Tapi kan abis itu elo balik nembakin dia di balik selimut"ledek Obi Aku dan Omen terbahak "Udah enakan lo?"tanya Rengga lagi Obi seketika menatapku "Lumayan....tiga perempuan yang dulu bikin pala elo pada pening udah jadi teman curhat"kataku Obi dan Rengga tertawa pelan "Kalo Mia ga mau ngerti biar gue yang ngomong"kata Rengga menatapku Aku tertawa "Kenapa elo pada laki bini pada mellow gini?,eh sepasang lain malah sakit jiwa"keluhku Obi dan Rengga tertawa lagi "Anjir ketawa mulu loh!!"tegur Kendi dan Roland bergabung untuk merokok karena tempat duduk kami jauh dari anak anak kalo tidak Karin bisa ngamuk "Siap siap brother...ada yang bakal ngundang kita open table dengan berbotol botol bourbon"ledek Obi Roland dan Kendi tertawa "Siap....sabar ya Bro...kita keluarga...kita temenin elo lewatin semua!"kata Kendi mengangkat kaleng birnya dan kami semua tertawa sambil mendentingkan kaleng bir Sepertinya Kendi dan Roland sudah tau masalahku Kamu lihat Mi?,teman temanku ga akan pernah biarin  kamu lepas dari lingkaran persahabatan kita....yang cowo bersedia menemaniku saat aku merasa kesepian dan butuh teman.Tiga wanita luar biasa setelah kamu,bakal trus menyakinkan aku untuk bertahan mengejar cintamu Mi....jadi kamu cukup diam dan aku yang akan berusaha.....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD