bc

Jadilah Makmumku

book_age16+
1.8K
FOLLOW
15.6K
READ
billionaire
family
love after marriage
powerful
inspirational
drama
sweet
city
office/work place
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Ananta Darmawan, pria tampan dengan segala kesempurnaannya. Hidupnya yang bergelimang kemewahan juga keluarga harmonis menjadikannya sosok yang begitu ceria dan berhati lembut. Anan berbeda dengan kedua Kakaknya yang memiliki sifat dingin, Anan adalah sosok pria yang ramah dan selalu membantu orang jika mengalami kesusahan.

Geana Gevara Ayunda, istri dari seorang pengusaha kaya raya yang merupakan saingan berat perusahaan Anan. Siapa sangka jika hidup bergelimang harta tak membuat Geana bahagia? Ia mempunyai suami kaya raya, namun apa gunanya jika siksa fisik dan batin yang selalu ia terima? Geana bertahan hanya karena Aldi, anak berusia lima tahun yang tidak tau apa-apa.

Jadi bagaimanakah jika kedua orang itu bertemu? akankah Ananta membantu Geana terbebas dari suami penyiksanya? Atau akankah Geana mempertahankan pernikahannya dan menolak bantuan dari Anan?

Ikuti kisah mereka...

Follow dan tap love sebelum membaca ya...

Happy Reading...

Cover vektor by @Riandra_27

chap-preview
Free preview
Prolog
Seorang pria dengan setelan jasnya yang rapi memasuki perusahaan yang kini telah sempurna dialihkan olehnya, ia membalas segala sapaan dan senyuman dari karyawan-karyawannya. Ia langsung diamanahi memegang perusahaan warisan keluarga setelah kelulusan S2-nya di Australia, tentu awalnya ia merasa keberatan karena tak mampu. Namun Papanya selalu memaksa dan mengingat kedua Kakaknya yang mempunyai mimpi masing-masing pun tak mungkin menggantikannya, akhirnya ialah yang menjadi tumbal keluarga untuk menyenangkan hati semua orang. "Selamat pagi Pak Ananta." Sapa sekretarisnya yang langsung berdiri dari duduknya begitu menyadari keberadaannya. "Pagi Angel, tolong kamu beritahu saya apa agenda saya hari ini.." Pinta Anan memasuki ruangannya diikuti oleh Angel sekretarisnya. "Hari ini Bapak ada pertemuan dengan Pak Devan dari Devandra Group jam 9 nanti, siangnya Bapak ada meeting dengan klien kita dari Jepang." "Baik, terimakasih. Kamu boleh keluar." "Saya permisi Pak." Setelah Angel pergi, ponsel disaku celananya berbunyi. "Assalamualaikum, gimana pekerjaanmu di kantor? Ada kesusahan?" "Waalaikumsalam, baru aja gue mulai Kak. Entar deh kalau ada yang susah gue minta bantuan lo." "Oke semoga sukses, saya bentar lagi berangkat ke kampus. Bilang saja kalau butuh bantuan. Assalamualaikum." "Waalaikumsalam." Tuut.. Anan menaruh ponselnya diatas meja kerjanya kemudian membuka laptop dihadapannya dan mulai sibuk dengan pekerjaannya, sesekali ia memijit pelipisnya karena ada yang belum dipahaminya. Wajar saja karena keputusan yang dibuat Papanya sangat mendadak membuatnya tidak sempat mempersiapkan dan mempelajari apapun dulu. Namun berkat otak cerdasnya ia dapat mempelajari dengan mudah, walau sesekali harus bertanya pada Fahri Kakaknya. Pria itu melirik jam dipergelangan tangannya, ternyata sudah pukul 9 yang artinya ia akan bertemu dengan Devandra Group. Ia merapikan setelan jasnya kemudian keluar dari ruangannya dan menghampiri meja Angel yang berada didepan ruangannya. "Angel, kita berangkat sekarang." "Baik Pak." Angel mengikuti langkah Anan. Angel berjalan terlebih dahulu karena Anan akan menerima telefon sambil mengikuti langkah sang sekretaris, ia melirik pergelangan tangannya dan berjalan dengan cepat. Brukkk Ia menatap kebawah ketika melihat seorang anak kecil yang ia perkirakan usianya lima tahun menabrak kakinya, masih dengan menempelkan ponsel ditelinganya Anan menolong anak yang terjatuh itu hingga berdiri. Ia mematikan ponselnya setelah memberitahukan bahwa ia akan menelfon kembali. "Kamu tidak apa-apa?" Tanya Anan membuat anak kecil itu mendongak dan menatap Anan dengan wajah polos khas anak kecil. "Aldi gak apa-apa Om, maaf Aldi tadi lari-larian dan jadinya nabrak Om." Ucap anak itu penuh sesal, Anan tersenyum dengan tangan yang terulur mengusap kepala anak kecil bernama Aldi. "Aldi sama siapa kesini?" Tanya Anan berusaha mengakrabkan diri. "Aldi tadi sama Mama dan Papa tapi tadi Aldi mau beli es krim disana." Aldi menunjuk kedai es krim yang letaknya berada disebrang jalan. "Mau Om temani?" Tawar Anan membuat anak kecil itu tersenyum sambil mengangguk. "Mau Om." "Sebentar ya." Anan mengambil ponselnya dan mulai menghubungi Angel. "Halo Angel, tolong kamu handle sebentar ya? Saya ada urusan sedikit. Secepat mungkin saya akan kembali." "..." "Oke terimakasih." Tuut. "Ayo..." Ajak Anan membuat Aldi menggandeng tangan Anan dan berjalan bersama menuju kedai es krim. "Aldi mau rasa apa?" Tanya Anan sambil memperlihatkan buku menu bergambar berbagai macam jenis es krim. "Aldi mau yang ini Om." Aldi menunjuk gambar es krim coklat dengan toping parutan coklat batang dan waffle. "Pesan ini ya Mbak, satu saja." "Baik Pak." Setelah pegawai itu pergi Anan memperhatikan wajah menggemaskan Aldi. Aldi memiliki wajah imut yang siapa saja melihatnya akan terpukau akan keimutan Aldi, apalagi wajahnya berhias lesung pipi dikedua pipinya membuat Anan berpikir seperti apa wajah anak dihadapannya jika sudah tumbuh dewasa. Ia yakin Aldi pasti akan menjadi primadona dikalangan kaum hawa. Anan memang sangat menyukai anak kecil, tak heran jika dia cepat akrab dengan Aldi. Bahkan tiga keponakannya yang kini telah menikah mendahuluinya lumayan dekat dengan dirinya karena sifatnya yang ramah dan begitu hangat. "Enak?" Tanya Anan yang dibalas anggukan Aldi yang tengah menikmati es krimnya. "Om mau?" Tawar Aldi yang dibalas gelengan kepala oleh Anan. "Aldi makan saja, yang banyak. Supaya cepat besar." Anan menemani Aldi hingga anak kecil itu menghabiskan es krimnya, setelahnya Anan mengajak Aldi agar menemui orangtuanya. Ia melihat samar-samar ada pertengkaran antara seorang pria dan wanita berhijab coklat muda yang sepertinya sepasang suami istri, pria itu berlaku kasar kepada sang wanita dengan mencengkram pergelangan tangannya. Anan yakin jika itu pasti sakit sekali, terbukti wanita itu meringis kesakitan dan berusaha melepaskan cengkraman tangan si pria. Dan hal yang tidak diduga Anan adalah ketika Aldi berlari menghampiri dua orang yang tengah bertengkar itu sambil meneriaki Mama dan Papa, jadi mereka orang tua Aldi? Malang sekali nasibmu Aldi. Pikir Anan. "Mama, Papa!!" Anan memilih bersembunyi tak mau dilihat oleh dua orang itu. "Aldi, sayang." Anan melihat wanita yang merupakan Mama Aldi memeluk Aldi sambil menciumi kepalanya. "Sudah kubilang kan, jaga Aldi dengan benar. Jadi Ibu kok gak becus." Ucap pria itu membuat Anan yang mendengarnya ingin sekali melayangkan bogemannya karena mendengar ucapan kasar itu. "Iya Mas, maaf." Wanita itu menunduk. "Sudah, kamu dan Aldi tunggu disini. Aku harus menemui pemilik Darmawan Group, memalukanku saja mengajakmu." Pria itu memasuki resto meninggalkan wanita yang tengah menangis sambil memeluk Aldi. Anan berjalan dengan santai dan pura-pura tak tau, ia berjalan menghampiri Aldi dan Mamanya sehingga pekikan Aldi yang memanggilnya membuat wanita itu mendongak. Sejenak Anan membeku melihat wanita yang bersimbah air mata itu, mengapa wajahnya tetap terlihat sangat cantik disaat menangis seperti itu? Apalagi jika tengah tersenyum. Pikir Anan. "Mama, Om ini yang ngajak Anan beli es krim." Ucap Aldi. "Terimakasih banyak ya Pak, maaf merepotkan Bapak." Ucap wanita itu merasa tak enak hati. "Ah tidak apa-apa kebetulan aku menyukai anak kecil dan aku melihat Aldi yang sepertinya ingin membeli es krim, lain kali jangan biarkan dia hampir menyebrang sendirian ya? Ah aku harus memanggilmu apa? Kenalkan aku Ananta, panggil saja Anan." Anan mengulurkan tangannya namun yang didapatinya wanita dihadapannya menangkupkan kedua tangannya tidak membalas jabat tangan Anan, Anan yang tau diri pun menarik kembali tangannya. "Saya Geana,. Sekali lagi terimakasih ya Pak." "Ah jangan panggil aku Pak, panggil saja Anan." Anan mengulurkan sebuah sapu tangan berwarna biru muda kearah Geana. "Terimalah untuk menghapus air matamu, aku pergi dulu. Assalamualaikum." Sebelum pergi Anan menyempatkan untuk mengusap kepala Aldi. "W-waalaikum salam." Assalamualaikum semuanya, author membawa cerita adiknya Aby dan Fahri nih genrenya sama dengan kedua Kakaknya yaitu Spiritual-Romance... Ini ceritanya Anan ya.. Gimana prolognya? Ini untuk ukuran prolog lumayan panjang ya, sudah hampir seperti satu Bab.. Follow Ig author: @Simiftahul_jannah @Story_sjvirgo

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Perfect You (Indonesia)

read
290.2K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.5K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
463.0K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
400.5K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.2K
bc

Married By Accident

read
224.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook